Hanya 70 SPPG di Kabupaten Malang yang Sudah Kantongi SLHS
Senin 29-Dec-2025 20:13 WIB
3
Foto : tribunnews
Brominemedia.com - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk melayani kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Malang yang sudah berdiri sebanyak 154 unit.
Dari total tersebut, baru 70 SPPG yang sudah mengantongi Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan, masih ada 66 SPPG yang sertifikatnya belum diterbitkan.
Menurutnya, belum diterbitkannya SLHS karena ada beberapa faktor. Terutama dari pihak SPPG yang tidak segera menyelesaikan persyarakat mengurus SLHS.
"Biasanya ya karena semangat mereka yang belum, ya. Sebenarnya kita itu ndak mempersulit juga ya (menerbitkan SLHS)," kata Wiyanto.
Wiyanto menyampaikan, sebenarnya pihaknya telah mengadakan penyuluhan ke ribuan penjamah makanan untuk mempercepat pengurusan SLHS. Kemudian, mengurus SLHS juga tidak rumit.
"​Pemeriksaan air juga kan gampang, tinggal masukkan aja ke Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah), itu juga nanti tunggu waktunya ya 3 hari gitu sudah selesai," jelasnya.
Lamanya waktu mengurus SLHS tergantung dari pihak SPPG.
Selama beberapa persyaratan telah dipenuhi, maka Dinas Kesehatan bisa langsung menerbitkan sertifikatnya.
Sejauh ini, belum ada SLHS yang dicabut dari SPPG. Meskipun terjadi keracunan, menurutnya kesalahan ini masih bisa diperbaiki.
"Ya diperbaiki aja bisa, umpamanya masalah karena air. Ya itu airnya yang harus diperbaiki. Kita tidak mencabut, istilahnya pembinaan," sambungnya.
Seperti halnya pada kasus dugaan keracunan di SPPG Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen yang terjadi pada 23 Oktober 2025 lalu. Saat ini, SPPG tersebut segera beroperasi kembali.
"Iya, itu sudah perbaikan," tukas pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris II Satgas Percepatan MBG di Kabupaten Malang.
Sudah tiga tahun Aditya Dwi Saputra merintis pertanian hidroponik di kampungnya. Selama ini, hanya sekitar 7 hingga 8 kilogram selada yang diproduksinya dalam setiap kali panen.
Namun sejak diminta menjadi pemasok sayuran ke dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), omzetnya meningkat 100 persen.