Gagal Balapan, Puluhan Remaja Ngos-Ngosan Konvoi Dorong Motor Sejauh 4 KM ke Polres Tuban
Minggu 15-Jun-2025 20:42 WIB
7
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Para pelaku balap liar di Jalan Raya Soekarno-Hatta Tuban mendapat pelajaran atas ulahnya membuat keributan, Minggu (15/6/2025) dini hari.
Tidak hanya gagal balapan, puluhan remaja itu akhirnya berkonvoi mendorong motornya masing-masing.
Para pebalap liar yang kebanyakan berusia remaja itu memang harus mendorong sendiri kendaraannya setelah rencana balapan digagalkan personel Polres Tuban yang melancarkan razia.
Petugas Satlantas Polres Tuban dan Unit Jatanras Satreskrim Polres Tuban bertindak cepat, menghadang jalur balap liar di ruas jalan Soekarno-Hatta.
Razia itu dilakukan karena balap liar dapat membahayakan pengguna jalan dan meresahkan masyarakat sekitar. Akibatnya sebanyak 35 pelaku balap liar pun gagal beraksi karena polisi menahan mereka.
Tetapi kali polisi tidak lagi memanjakan pelaku balap liar dengan mengangkut motor-motor itu dengan truk khusus.
Untuk memberikan efek jera, polisi memaksa mereka mendorong motor masing-masing sejauh 4 KM dari Jalan Letda Sucipto hingga Polres Tuban. Tentu saja, para pebalap liar itu ngos-ngosan dan keringatnya bercucuran saat mendorong motornya.
Kasi Humas Polres Tuban, AKP Jemmi Mintoro mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polres Tuban dalam menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) di wilayah hukum Polres Tuban.
"Penertiban balap liar ini sebagai bentuk respons terhadap keresahan masyarakat dan demi keselamatan bersama di jalan raya," ujar Jemmi.
Kemudian ada 35 unit kendaraan roda dua yang tidak sesuai standar pabrikan yang diamankan. “Total ada 35 kendaraan yang diamankan,” imbuhnya.
Bagi pemilik kendaraan yang hendak mengambil motor yang telah diamankan, diwajibkan membawa kelengkapan surat-surat kendaraan serta memastikan motor sesuai standar pabrik.
“Bagi kendaraan yang akan diambil pemiliknya, agar dilengkapi kelengkapan fisik maupun surat-suratnya," pungkasnya.
Dari kejadian ini diimbau kepada masyarakat khususnya kalangan remaja untuk tidak melakukan balap liar yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Orangtua juga diharapkan turut mengawasi aktivitas anak-anak mereka di luar rumah.
Bocah berinisial MK yang disiksa dan ditelantarkan ayah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Menteri PPPA Arifah Fauzi mengunjungi bocah tersebut.