Foto : tempo
brominemedia.com--Filipina sedang melihat beberapa opsi untuk memperkuat
cengkeramannya di pulau karang Second Thomas Shoal yang disengketakan di Laut
Cina Selatan, termasuk memperbarui kapal perang butut yang digunakan sebagai
pos militer, sebuah langkah yang kemungkinan besar akan membuat Cina marah.
Filipina sengaja mengandangkan kapal perang era Perang Dunia
II Sierra Madre pada tahun 1999 sebagai bagian dari klaim kedaulatannya atas
Second Thomas Shoal, yang terletak di dalam zona ekonomi eksklusifnya, dan
merotasi segelintir pasukan di kapal tersebut.
"Semua tindakan untuk memperpanjang masa tinggal kami
di sana sedang dipertimbangkan ... salah satunya adalah perbaikan," kata
Wakil Laksamana Alberto Carlos, kepala Komando Barat Filipina, dalam konferensi
pers bersama dengan kepala militer, Romeo Brawner.
Cina telah mendesak Filipina untuk memenuhi
"janji" menarik kapal yang dikandangkan itu, tetapi Manila membantah
mencapai kesepakatan untuk meninggalkan beting, yang disebut Ayungin.
Prioritas Filipina saat ini adalah untuk melanjutkan misi
rotasi dan memasok pasukannya di atol, yang kemungkinan akan berlangsung dalam
dua minggu, kata Carlos.
"Kami berdoa agar tidak ada insiden meriam air,
penerimaan yang kurang agresif dari pihak lain terutama karena perhatian
internasional yang dihasilkan oleh insiden ini," katanya.
Jepang, Prancis, Korea Selatan, dan Amerika Serikat telah
menyatakan keprihatinan atas tindakan "berbahaya" yang dilakukan oleh
kapal Penjaga Pantai Cina terhadap kapal pemasok Manila pada 5 Agustus termasuk
penggunaan meriam air.
Tindakan Cina memaksa salah satu dari dua kapal yang terkena
meriam air untuk mundur, sementara kapal kedua mencapai beting, setelah
melakukan "manuver drastis" untuk "menghindari dari upaya
menabrak", kata awak kapal angkatan laut Filipina.
"Kami terkena meriam air. Pasokan makanan yang kami
bawa seperti beras, sayuran, dan daging basah kuyup," kata perwira
angkatan laut Ramsey Gutierrez, bertentangan dengan rekaman video yang dirilis
Cina yang menunjukkan sebaliknya.
Gutierrez seharusnya memulai tugas pertamanya di beting jika
kapalnya tidak dihalangi oleh kapal-kapal Tiongkok.
Filipina memenangkan penghargaan arbitrase internasional
pada tahun 2016 melawan klaim kedaulatan Cina di Laut Cina Selatan, setelah
pengadilan memutuskan bahwa klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum, termasuk
di Second Thomas Shoal.
Cina, yang tidak mengakui putusan tersebut, telah membangun
pulau-pulau buatan yang dimiliterisasi di Laut Cina Selatan dan klaim
kedaulatan bersejarahnya tumpang tindih dengan ZEE Filipina, Vietnam, Malaysia,
Brunei, dan Indonesia.
Konten Terkait
Timnas U-19 Indonesia yang dilatih oleh Indra Sjafri mencatat kemenangan gemilang dengan skor 6-0 melawan Filipina dalam laga ASEAN Cup U-19 2024 di Stadion Gelora Bung ..
Kamis 18-Jul-2024 08:52 WIB
Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Selasa malam (11/6/2024) dengan skor akhir 2-0.
Rabu 12-Jun-2024 09:10 WIB
Pelatih Tim Nasional Filipina, Tom Saintfiet, mengakui kekuatan Timnas Indonesia. Saintfiet bahkan menyebut Skuad Garuda merupakan salah satu tim kuat di Asia.
Senin 10-Jun-2024 20:24 WIB
Berdasarkan kterangan Sumardji, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bahwa timnas Indonesia akan menggelar lat
Senin 27-May-2024 20:49 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menargetkan kemenangan pada dua laga penutup putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Selasa 14-May-2024 21:06 WIB