EVENT

Dari Mayor Hingga Jenderal TNI Ikuti Pengarahan Presiden Prabowo Subianto di Istana Bogor

Jumat 07-Feb-2025 21:06 WIB 149

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada Komandan Satuan TNI di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/2/2025).

Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mengatakan pengarahan tersebut diikuti 1.004 peserta yang terdiri dari, unsur pimpinan TNI 4 orang,  pimpinan Mabes TNI 11 orang, TNI Angkatan Darat 613 orang, TNI Angkatan Laut 243 orang, dan TNI Angkatan Udara 133 orang.

"Terdiri dari para Komandan Satuan setingkat Danyon, Dandim, dan Danrem pada masing-masing matra," kata Panglima.

Dari segi kepangkatan kata Agus, pengarahan diikuti 4 orang Jenderal bintang empat, 9 orang Jenderal bintang tiga, 41 orang Jenderal bintang dua, dan 78 orang Jenderal bintang satu.

"Kolonel 192 orang, letnan kolonel 589 orang, dan Mayor 91 orang," katanya.

Sementara itu Presiden Prabowo Subianto dalam arahannya mengatakan bahwa masalah Pertahanan sangatlah vital bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Dalam pembukaan undang-undang dasar disebutkan bahwa tujuan nasional Indonesia adalah melindungi segenap bangsa, dan seluruh tumpah darah.

"Lalu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan  melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," kata Presiden Prabowo.

Menurut Prabowo melindungi tidak bisa hanya dengan itikad baik.

Melindungi, tidak cukup hanya dengan kata-kata atau tulisan.

"Kita tidak bisa melindungi dengan teori. Melindungi adalah dengan kekuatan," katanya.

Kata Prabowo, sebuah negara yang merdeka harus punya kekuatan.

Negara yang sejahtera harus memiliki kemampuan untuk melindungi diri.

"Kalau sebuah negara ingin merdeka sesungguhnya, sebuah negara ingin sejahtera, maka harus punya kekuatan untuk melindungi diri, melindungi seluruh kekayaan alam yang ada," katanya.

Prabowo kemudian memberikan contoh negara yang hancur karena diinvasi negara lain padahal negara tersebut sangat kaya.

"Kita diajarkan tiap hari tiap malam, melalui TV, berita, negara-negara yang begitu kaya, begitu makmur begitu kuat,  begitu kaya diinvasi, diganggu, diduduki, dibom, dihancurkan seluruh rumah permukiman, semua sekolah, semua fasilitas, semua pembangkit listrik, semua kehidupan, sarana kehidupan dihancurkan," katanya.

Prabowo bersyukur Indonesia selama 35 tahun terakhir tidak diganggu negara lain.

Para pemimpin pendahulu kata Prabowo telah berhasil membawa Indonesia tetap aman.

"Kita bersyukur berapa tahun ini bisa dikatakan 25, 35 tahun lebih, kita harus bersyukur bahwa pemimpin-pemimpin kita telah memelihara negara kita, memelihara NKRI tanpa terlalu terlibat, tanpa mengundang invasi dari negara lain," pungkasnya.

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Sosok Menpora Baru Pengganti Dito Ariotedjo Masih di Luar Kota, Presiden Prabowo: Tunggu Waktunya

Sosok Menpora baru pengganti Dito Ariotedjo masih di luar kota. Presiden Prabowo Subianto minta tunggu: biar kalian ada semangat.

Senin 15-Sep-2025 20:50 WIB

PERISTIWA DPR Soroti Efektivitas Dana Desa, Pertanyakan Jumlah Kades Dipenjara dan Biaya Politik Miliaran

Dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, ia mempertanyakan berapa banyak desa yang berhasil dan berapa kepala desa yang terjerat hukum akibat pengelolaan dana tersebut.

Selasa 09-Sep-2025 20:50 WIB

PEMERINTAHAN Prabowo Rombak Kabinet: Copot 5 Menteri, Mensesneg Sebut Hasil Evaluasi Menyeluruh

Prasetyo menampik anggapan bahwa pencopotan Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) merupakan imbas dari demonstrasi akhir Agustus.

Senin 08-Sep-2025 20:54 WIB

PEMERINTAHAN Sri Mulyani Di-reshuffle, Dharma Pongrekun Sempat Singgung Sistem Dajjal

Dharma Pongrekun mempertanyakan Sri Mulyani yang terus menjabat sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Senin 08-Sep-2025 20:53 WIB

PERISTIWA Prabowo Akui Jaga Demo Tak Mudah, Tapi Aparat Wajib Proporsional dan Bertanggung Jawab

Menurutnya, pemerintah juga telah menunjukkan keseriusan dalam menindak aparat yang terbukti melanggar aturan. Sejumlah sanksi juga telah diberikan kepada aparat yang terbukti tak bekerja secara proporsional.

Minggu 07-Sep-2025 20:52 WIB

Tulis Komentar