Foto : jpnn
brominemedia.com –
Direktur Utama PT Cahaya Lombok Irene Yanti Manuwu mengaku tak segan untuk
bersurat kepada Presiden RI Joko Widodo terkait pengalamannya dalam mengurus
dokumen calon pekerja migran Indonesia (CPMI). Ia mencurigai adanya dugaan
pungutan liar dalam mengurus dokumen tersebut.
Atas kercurigaannya itu, ia mendatangi Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lombok Timur, NTB. Menurut penuturan Irene, pungutuan liar ini
turut mempersulit proses pengurusan dokumen.
"Sudah satu bulan dokumen rekomendasi kami belum
selesai. Kami tidak mau ada masalah karena apa, sekarang ada aturan baru nol
rupiah," katanya kepada Kepala Disnakertrans Kabupaten Lombok Timur, H
Supardi, dan jajarannya di Kabupaten Lombok Timur, Senin (26/9).
Perempuan yang juga anggota Asosiasi Perusahaan Penempatan
Tenaga Kerja Indonesia (Aspataki) NTB itu, membeberkan fakta bahwa pegawainya
sudah menyerahkan dokumen rekomendasi pembuatan paspor CPMI yang akan berangkat
ke Malaysia sejak 26 Agustus.
Namun hingga 26 September 2022 belum diselesaikan. Pihaknya
sudah berkali-kali menanyakan kepada bidang yang mengurusi masalah dokumen
rekomendasi pembuatan paspor CPMI. Namun justru tidak mendapat respon positif.
Bahkan, seorang oknum kepala bidang mengirim foto melalui
telepon selular total dokumen rekomendasi CPMI yang akan ditandatangani.
"Saya dikirimkan rekapitulasi rekom oleh oknum bawahan
pak kadis. Apa maksudnya dia kirimkan rekapitulasi itu, tetapi saya
abaikan," ujar Irene.
Bahkan, kata dia, oknum kepala bidang Disnakertrans Kabupaten
Lombok Timur datang ke kantor PT Cahaya Lombok di Mataram, bersama dengan
seorang oknum kepala bidang Disnakertrans Kabupaten Lombok Tengah untuk
membahas masalah dokumen rekomendasi CPMI yang belum diselesaikan.
Keduanya datang pada hari libur atau di luar hari kerja.
Irene juga mengaku sudah memberikan sekedar tanda terima kasih kepada oknum
pejabat Disnakertrans Kabupaten Lombok Timur itu dengan harapan proses
pengurusan dokumennya dipermudah. Setelah pertemuan itu, proses dokumen tidak
juga diselesaikan.
"Saya akan laporkan ke bupati dan dan akan bersurat
resmi ke presiden. Informasinya, semua PT diminta membayar per map Rp 30 ribu,
bahkan ada sampai Rp 60 ribu per map. Kalau itu memang resmi saya akan
bayar," ucapnya.
Irene juga menegaskan bahwa dirinya percaya dengan komitmen
Kepala Disnakertrans Kabupaten Lombok Timur untuk memberikan pelayanan terbaik
dan tidak melakukan pungutan apa pun dalam setiap pengurusan dokumen CPMI.
"Bapak kadis mungkin tidak tahu bagaimana kinerja tim
di bawah karena PPTKIS yang lain tidak berani, karena takut dipersulit,"
katanya. Sementara itu, Kepala Disnakertrans Kabupaten Lombok Timur H Supardi
mengaku baru mengetahui adanya dokumen rekomendasi dari PT Cahaya Lombok yang
belum terselesaikan selama satu bulan dan adanya dugaan pungutan terhadap
PPTKIS yang mengurus dokumen CPMI.
"Baru sekarang saya tahu karena saya haramkan ada terima uang dari PT-PT, dulu katanya dari teman-teman PT secara sukarela, tetapi itu sudah tidak ada," ujarnya.
Ia juga menegaskan tidak tahu sama sekali jika ada bawahannya yang berkunjung ke kantor PT Cahaya Lombok di luar hari kerja dan tanpa surat perintah tugas.
"Saya tidak tahu dia ke PT karena harus ada surat tugas dan jelas tujuan kunjungannya. Saya mohon maaf dan berterima kasih, saya akan cek dan panggil karena saya khawatir ini fitnah," ucap Supardi.
Terkait isu adanya dugaan pungutan liar dari pengurusan dokumen CPMI, Supardi mengaku juga sudah pernah didatangi aparat penegak hukum untuk menanyakan masalah tersebut. "APH sering datang menanyakan betul ada apa tidak.
Belum ada bukti menemukan itu, apalagi muncul isu Rp 30 ribu per map, apalagi ada sampai Rp 60 ribu, kalau memang ada bukti tangkap dia. Aturan menarik-menarik itu tidak ada," katanya.
Konten Terkait
Oknum partai politik diduga terlibat dalam pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di SMAN 7 Cirebon
Senin 17-Feb-2025 20:27 WIB
Keberanian Hanifah Kaliyah Arij siswa SMAN 7 Cirebon membongkar dugaan pungatan liar (Pungli) terkait dana Program Indonesia Pintar (PIP) viral di med
Senin 10-Feb-2025 20:52 WIB
Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro dipecat buntut dugaan pemerasan terkait kasus pembunuhan dengan tersangka anak bos Prodia.
Jumat 07-Feb-2025 21:07 WIB
Iptu SM dan Brigadir FRS meminta uang kepada para penonton DWP warga negara Asing dan warga negara Indonesia pada saat pemeriksaan narkoba
Jumat 03-Jan-2025 22:13 WIB
Sebagian wilayah Kota Semarang dikepung banjir setelah diguyur hujan deras pada Rabu (11/12/2024) sore.
Rabu 11-Dec-2024 20:42 WIB