PERISTIWA

Curhat Nelayan di Natuna Kerap Temui Kapal Ikan Asing Saat Melaut, Hasil Tangkapan Kian Menipis

Jumat 30-May-2025 20:45 WIB 36
Curhat Nelayan di Natuna Kerap Temui Kapal Ikan Asing Saat Melaut, Hasil Tangkapan Kian Menipis

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Curhat dan keluhan nelayan tradisional di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, kian menyita perhatian. 

Mereka mengaku semakin sering bertemu Kapal Ikan Asing (KIA) di laut Natuna Utara, yang diduga mencuri ikan secara ilegal.

Aktivitas ilegal ini bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga menyebabkan kerusakan serius pada ekosistem laut.

Bahkan, hasil tangkapan nelayan lokal kini menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Ilham, nelayan di Pelabuhan Pering, Kecamatan Bunguran Timur, mengaku kondisi ini sudah berlangsung setahun terakhir. 

Ia hampir selalu menjumpai kapal asing, terutama berbendera Vietnam, saat sedang melaut.

“Setiap saya melaut ketemu terus dengan kapal ikan asing. Bahkan bisa puluhan kapal. Mereka pakai pukat troll dan biasanya dua kapal sekaligus yang narik,” cerita Ilham kepada Tribunbatam.id, Jum'at (30/5/2025).

Ia menambahkan, alat tangkap yang digunakan kapal ikan asing tersebut sangat merusak ekosistem laut.

“Mereka tak peduli apa pun yang ada di bawah laut, semuanya ditarik. Karang, ikan kecil, besar, habis semua. Laut kita pun jadi rusak,” keluhnya.

Sebagai nelayan tradisional yang masih mengandalkan alat pancing tarik, Ilham mengaku semakin sulit mendapatkan hasil. 

Jika dulu seminggu melaut bisa membawa pulang hingga 600 kilogram ikan, kini 300 kilogram saja terasa berat didapat.

“Biasanya kami melaut cuma seminggu, sekarang kami bisa sampai 10 bahkan 15 hari di laut, karena hasilnya sedikit. Mau pulang juga rugi kalau hasilnya belum capai target,” katanya.

Ilham menyebut, kenaikan harga operasional juga memperparah beban nelayan. 

Jika sebelumnya modal Rp5 juta cukup untuk satu kali melaut, kini bisa mencapai sekira Rp8 juta.

image

Konten Terkait

PERISTIWA DPRD Kalteng Dukung Evaluasi Jembatan Sei Jelai, Minta Pembangunan Dituntaskan

Jembatan Sei Jelai merupakan penghubung antara Kabupaten Sukamara (Kalteng) dan Ketapang (Kalbar).

Minggu 08-Jun-2025 20:48 WIB

PERISTIWA ALASAN Tarmin Panitia Kurban di Cikiwul Minta Uang Rp15 Ribu ke Warga Tukarkan Kupon Daging

Tarmin panitia kurban di Cikiwul akhirnya menguak alasan meminta uang Rp15.000 ke warga menebus satu kantong daging.

Minggu 08-Jun-2025 20:47 WIB

PERISTIWA Tak Terima Disalip, Seorang Pengendara Todongkan Pistol di Ruas Tol Cipularang, Videonya Viral

Seorang pengendara sampai menodongkan benda mirip pistol diduga hanya karena tak terima di salip di ruas Tol Cipularang

Minggu 08-Jun-2025 20:43 WIB

PERISTIWA UCAPAN Terakhir Ustaz Yahya Waloni Sebelum Meninggal Saat Khotbah Jumat, Sempat Dilarikan ke RS

Di saat pendakwah kondang itu terduduk, jemaah Masjid pun kaget lantaran Ustaz Yahya Waloni tak kunjung berdiri dan kondisinya melemah.

Jumat 06-Jun-2025 20:49 WIB

PERISTIWA Kebakaran Hebat Kapuk Muara, Aksi Nekat Warni Masuk Rumah Cuma Bisa Selamatkan Baju Rombeng

Kebakaran hebat di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara menyisakan kisah pilu bagi warga. Warni cuma bisa bawa baju rombeng, Jumat (6/6/2025).

Jumat 06-Jun-2025 20:43 WIB

Tulis Komentar