PERISTIWA

Curhat Nelayan di Natuna Kerap Temui Kapal Ikan Asing Saat Melaut, Hasil Tangkapan Kian Menipis

Jumat 30-May-2025 20:45 WIB 83

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Curhat dan keluhan nelayan tradisional di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, kian menyita perhatian. 

Mereka mengaku semakin sering bertemu Kapal Ikan Asing (KIA) di laut Natuna Utara, yang diduga mencuri ikan secara ilegal.

Aktivitas ilegal ini bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga menyebabkan kerusakan serius pada ekosistem laut.

Bahkan, hasil tangkapan nelayan lokal kini menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Ilham, nelayan di Pelabuhan Pering, Kecamatan Bunguran Timur, mengaku kondisi ini sudah berlangsung setahun terakhir. 

Ia hampir selalu menjumpai kapal asing, terutama berbendera Vietnam, saat sedang melaut.

“Setiap saya melaut ketemu terus dengan kapal ikan asing. Bahkan bisa puluhan kapal. Mereka pakai pukat troll dan biasanya dua kapal sekaligus yang narik,” cerita Ilham kepada Tribunbatam.id, Jum'at (30/5/2025).

Ia menambahkan, alat tangkap yang digunakan kapal ikan asing tersebut sangat merusak ekosistem laut.

“Mereka tak peduli apa pun yang ada di bawah laut, semuanya ditarik. Karang, ikan kecil, besar, habis semua. Laut kita pun jadi rusak,” keluhnya.

Sebagai nelayan tradisional yang masih mengandalkan alat pancing tarik, Ilham mengaku semakin sulit mendapatkan hasil. 

Jika dulu seminggu melaut bisa membawa pulang hingga 600 kilogram ikan, kini 300 kilogram saja terasa berat didapat.

“Biasanya kami melaut cuma seminggu, sekarang kami bisa sampai 10 bahkan 15 hari di laut, karena hasilnya sedikit. Mau pulang juga rugi kalau hasilnya belum capai target,” katanya.

Ilham menyebut, kenaikan harga operasional juga memperparah beban nelayan. 

Jika sebelumnya modal Rp5 juta cukup untuk satu kali melaut, kini bisa mencapai sekira Rp8 juta.

Konten Terkait

PERISTIWA Stok Beras Bulog Maluku Malut Capai 19 Ribu Ton, Cukup Hingga Akhir Tahun

Saat ini, total stok beras yang dikelola Bulog untuk kedua provinsi tersebut mencapai sekitar 19.000 ton.

Kamis 10-Jul-2025 20:29 WIB

PERISTIWA Diperiksa KPK 8 Jam, Khofifah Sebut Pertanyaannya Sedikit, Tapi Butuh Jawaban Panjang

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri untuk menyapa awak media setelah selapan jam diperiksa oleh penyidik KPK

Kamis 10-Jul-2025 20:29 WIB

PERISTIWA 4 Anggota OPM yang Baru Ikrar Setia ke NKRI Ungkap Fakta Tentang Perilaku Pemimpinnya

Kekejaman anggota khususnya pimpinan kelompok separatis Operasi Papua Merdeka (OPM), ternyata bukan hanya menimpa masyarakat Papua, tetapi juga dirasakan oleh sesama anggota OPM sendiri.

Kamis 10-Jul-2025 20:28 WIB

PERISTIWA Investor China Makin Yakin Tanamkan Modal di Babel, Dukung Proyek Kota Baru Pasir Padi

Yu Jianguo tampak didampingi oleh grup PT Hayin menyusuri area yang direncanakan sebagai kawasan pembangunan "Kota baru" Pasir Padi, serta alur ...

Kamis 10-Jul-2025 20:28 WIB

PERISTIWA Momen Lucu! Banyak Anak Menangis saat Haul Sunan Bonang Tuban Ternyata di Khitan

Sebanyak 63 anak-anak mengikuti khitan massal di halaman Masjid Astana komplek Makam dalam rangka memperingati Haul Sunan Bonang Tuban.

Kamis 10-Jul-2025 20:28 WIB

Tulis Komentar