FINANCE

Bulog Berikan Alasan Kenapa Tak Kunjung Impor Kedelai

Senin 16-Jan-2023 09:56 WIB 123

Foto : tempo

brominemedia.com - Perusahaan Umum (Perum) Bulog buka suara soal kritik dari Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ihwal penugasan impor kedelai yang tak kunjung dilakukan sejak November tahun lalu.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik, Perum Bulog Mokhamad Suyamto tak menampik pihaknya menghadapi kendala dalam melakukan impor kedelai. Namun, Bulog sebetulnya sudah berencana mengimpor dari Afrika Selatan namun terkendala soal perizinan dan karantina. "Kami kesulitan di Afrika karena prosedur karantinanya," ujar Suyamto saat ditemui di Cilegon, Banten pada Ahad, 15 Januari 2023.

Tetapi, ia memastikan kedelai impor dari Afrika itu akan datang sekitar pertengahan Maret 2023. Di sisi lain, Bulog juga saat ini sedang menjajaki kerja sama impor dengan Kanada dan Amerika.

Suyamto menyebut harga kedelai impor tersebut sebesar Rp 12.000 per kilogram dan akan diberikan subsidi selisih harga sebesar Rp 1.000, sehingga perajin akan menerima harga sebesar Rp 11.000 per kilogram.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan keterlambatan impor kedelai oleh Bulog membuat harga kedelai di dalam negeri naik, sehingga menjadi keluhan para perajin. Terlebih komoditas kedelai di Tanah Air masih bergantung pada impor.

"Dari November sampai Desember enggak nongol-nongol. Saya protes keras. Katanya datang Januari, tapi ini sudah tanggal berapa, saya kira ini gak jadi barangkali," ucap Zulhas saat ditemui di Cilegon pada Ahad, 15 Januari 2023.

Akhirnya pemerintah mengimpor kedelai melalui perusahaan importir swasta, PT FKS Multi Agro, sebanyak 56.000 ton dengan harga Rp 12.000 per kiogram. Kedelai impor itu berasal dari New Orleans, Amerika Serikat dan telah tiba pada Ahad, 15 Januari.

Dari jumlah total 56.000 ton yang diimpor itu, sebanyak 30.000 ton akan didistribusikan ke wilayah Jabodetabek. Sedangkan sisanya ke Semarang dan Cilacap, Jawa Tengah.

Untuk mempercepat pendistribusian, pemerintah akan menggandeng Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Perum Bulog, dan PT RNI (Persero).

Konten Terkait

TREND Bulog Mojokerto Catat Serapan Gabah & Beras Tertinggi se-Jatim, Kodim 0815 Beri Apresiasi

Perum BULOG Cabang Mojokerto mencatatkan prestasi membanggakan dalam serapan gabah dan beras.

Rabu 16-Apr-2025 20:26 WIB

PERISTIWA Gabah dari Petani Tak Terserap Bulog, Petani Terpaksa Jual ke Tengkulak

Saat ini petani mulai memasuki masa panen. Diperkirakan puncak musim panen akan terjadi bulan April 2025. Namun gabah petani di sejumlah daerah tak terserap Bulog dengan berbagai alasan.

Selasa 25-Mar-2025 21:00 WIB

PEMERINTAHAN Bulog Bakal Serap Gabah Petani DIY, Harga Beli Mulai Rp6.500 - Rp8.000an per Kilogram

Gabah Kering Panen (GKP) di petani sebesar Rp6.500 per kilogram, Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan sebesar Rp8.000 per kilogram

Selasa 14-Jan-2025 20:54 WIB

PEMERINTAHAN Kunjungan Perdana Menko Pangan di Gudang Bulog Pastikan Stok Beras Aman dan Ingin Wujudkan Swasembada Pangan

ZULKIFLI Hasan dalam kunjungan perdananya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan ke Perum Bulog menyempatkan diri mengunjungi Kawasan Pergudangan Bulog di Sunter Timur, Jakarta.

Senin 04-Nov-2024 20:47 WIB

FINANCE Bulog Salurkan Bantuan Sembako ke 565.420 KPM Soloraya

Perum Bulog Kantor Cabang Solo telah merampungkan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah melalui Program Bantuan Pangan 2023 di area Soloraya. Penyaluran bantuan pangan ini meliputi Kota/Kabupaten Surakarta,...

Kamis 20-Apr-2023 01:18 WIB

Tulis Komentar