Bulog Bakal Serap Gabah Petani DIY, Harga Beli Mulai Rp6.500 - Rp8.000an per Kilogram
Selasa 14-Jan-2025 20:54 WIB
59
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Dalam rangka menghadapi panen masa tanam pertama (MT-1), Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) bakal menyerap gabah produksi petani di wilayah kerja Kanwil Yogyakarta.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Ninik Setyowati, mengatakan, harga pembelian kepada petani akan disesuaikan dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional RI No 2 Tahun 2025.
Harga gabah
Ia menyebutkan, harga beli Gabah Kering Panen (GKP) di petani, yakni sebesar Rp6.500 per kilogram dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen,
serta GKP di penggilingan Rp6.700 per kilogram dengan spesifikasi sama.
Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan sebesar Rp8.000 per kilogram dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen,
lalu GKG di gudang Bulog sebesar Rp 8.200 per kilogram dengan spesifikasi serupa.
Harga beras
Sementara, beras di gudang Bulog sebesar Rp12.000 per kilogram dengan kualitas derajat sosoh minimal 100 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen dan butir menir maksimal 2 persen.
Ninik pun menjelaskan, ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) baru tersebut, bakal diberlakukan mulai tanggal 15 Januari 2025.
"Kami terus melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Dinas Pertanian, Petugas PPL, Gapoktan dan Penggilingan, terkait HPP baru ini," katanya, melalui keterangan tertulis, Selasa (14/1/25).
Sehingga, pihaknya berharap, akan tercipta pemahaman yang selaras, mengenai harga maupun kualitas yang telah ditentukan Badan Pangan Nasional.
"Koordinasi ini diharapkan menjadi sinergi yang kuat, agar Bulog dapat maksimal melakukan penyerapan gabah, sekaligus menjaga harga gabah di tingkat petani sesuai ketentuan," jelasnya.
Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong penguatan perlindungan pekerja serta mencegah munculnya kelompok masyarakat miskin esktrem baru di daerah.
Ketua Umum KSPSI Moh Jumhur Hidayat mencanangkan perang melawan impor ilegal yang mematikan industri dalam negeri dan berdampak pada pengurangan tenaga kerja.