BPW Indonesia Perjuangkan Wanita Ke Global Network
Rabu 20-Aug-2025 20:48 WIB
7
Foto : rm_id
Brominemedia.com – Perempuan Indonesia didorong untuk memperkuat jejaring, mempromosikan kepemimpinan, serta mendorong transformasi menuju bisnis hijau dan adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI). Misi tersebut dicanangkan dalam Business and Professional Women (BPW) Indonesia International Forum 2025 di Jakarta, pada Rabu (20/8/2025).
Hadir perwakilan BPW International, sejumlah figur publik, pejabat, dan pebisnis. Di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Yani Panigoro, Happy Djarot, Hetty Perkasa, Hetifah Sjaifudian, dan Sundari Soekotjo.
"Bersama BPW internasional, kita akan berkunjung ke sejumlah negara. Untuk mengajak, dan memotivasi para perempuan agar belajar dan mengikuti pelatihan dengan cara menarik," kata Presiden BPW Indonesia, Dr. Giwo Rubianto.
Organisasi ini berafiliasi dengan BPW International, jaringan global bagi perempuan profesional dan pengusaha yang berdiri sejak tahun 1930.
"Kami punya program jangka panjang dan jangka pendek yang mengacu pada kesetaraan jender. Perempuan punya hak yang sama untuk bisa berbuat. Perempuan bisa melakukan hal sekecil apa pun yang bermanfaat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama bagi para perempuan," terang Giwo.
Dalam forum tersebut juga dilakukan peresmian BPW Indonesia yang berafiliasi dengan BPW International. BPW berkomitmen mengembangkan potensi perempuan dalam bidang bisnis, profesi, dan kepemimpinan di semua tingkatan.
Selain itu, turut diluncurkan buku biografi Giwo Rubianto Wiyogo berjudul 'Warisan untuk Generasi'. Buku tersebut menggambarkan perjalanan hidup Giwo sebagai perempuan inspiratif yang memadukan pengalaman dalam bisnis, kontribusi dalam organisasi perempuan, dan ketulusan dalam membangun keluarga.
Giwo menambahkan, anggota BPW Indonesia berpeluang membangun jaringan lebih luas dengan para perempuan pemimpin di dunia. Dengan begitu, mereka dapat berkolaborasi serta saling belajar dan bertukar pengalaman tentang kepemimpinan di masing-masing organisasi dan negara.
"Rencananya pada 23-27 Agustus hadir peserta dari seluruh dunia di Malaysia. Saya menjadi salah satu pembicara untuk menyampaikan pengalaman kepemimpinan perempuan di Indonesia, terutama dalam komunitas dan organisasi. Kami berharap kesetaraan jender bukan sebatas isu, tetapi merupakan hak asasi manusia, terutama terkait kepemimpinan inklusif," beber eks Ketua Umum Kowani itu.
Sementara itu, perwakilan UN Women (Badan PBN untuk Kesetaraan Jender dan Pemberdayaan Perempuan) untuk Indonesia dan Liaison ASEAN, Ulziisuren Jamsran, mengatakan, kehadiran BPW memungkinkan para perempuan untuk menjadi pemimpin pemerintahan, perusahaan, dan organisasi. Hal ini tak hanya mengoptimalkan peran perempuan, tetapi juga turut meningkatkan perekonomian yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
"Dengan melakukan transformasi hijau dan memanfaatkan inovasi AI serta melibatkan perempuan di garis depan, kita dapat menghadapi berbagai tantangan saat ini dan membangun masa depan yang berkelanjutan," ulasnya.
Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menambahkan, di era disrupsi saat ini, penguasaan AI oleh perempuan sangat dibutuhkan. Menurut dia, AI merupakan salah satu topik yang paling ingin dipelajari oleh perempuan. Namun, keinginan itu tidak sebanding dengan ketimpangan akses dan pelatihan yang diberikan.
Guru Besar Teknologi Informasi Universitas Indonesia, Riri Fitri Sari menegaskan, di masa mendatang AI akan mentransformasi berbagai jenis pekerjaan. Oleh karenanya, sangat penting bagi perempuan untuk menguasainya agar tidak semakin tertinggal dalam penguasaan teknologi yang berkorelasi dengan peningkatan produktivitas dan kualitas kepemimpinan.
Perempuan Indonesia didorong untuk memperkuat jejaring, mempromosikan kepemimpinan, serta mendorong transformasi menuju bisnis hijau dan adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI).
Memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di wilayah Nusakambangan menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih.