BPBD Kalbar Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem dan Potensi Banjir Rob
Selasa 30-Dec-2025 20:10 WIB
3
Foto : tribunnews
Brominemedia.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi yang tengah melanda sejumlah wilayah.
Ketua Satgas Informasi BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Daniel, mengatakan BPBD Kalbar telah menyiagakan personel selama 24 jam serta melakukan monitoring cuaca secara intensif sebagai tindak lanjut peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“BPBD Kalbar mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, khususnya hujan lebat disertai angin kencang. Masyarakat diingatkan agar tidak berteduh di bawah pohon atau bangunan yang rawan roboh,” ujar Daniel, Selasa 30 Desember 2025.
Selain itu, BPBD Kalbar telah mengaktifkan posko siaga dan memastikan kesiapan tanggap darurat guna mengantisipasi potensi hujan ekstrem yang dapat memicu banjir dan bencana lainnya.
Upaya mitigasi bencana berkelanjutan juga terus didorong, salah satunya melalui pemeriksaan dan pembersihan saluran drainase agar tidak tersumbat.
BPBD Kalbar juga memperkuat koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota se-Kalimantan Barat. Daniel menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menghadapi bencana hidrometeorologi basah yang berpotensi terjadi.
Terkait potensi banjir rob akibat pasang air laut, masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir dan daerah rendah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dengan memantau informasi pasang surut air laut serta prakiraan cuaca dari BMKG dan BPBD setempat.
“Masyarakat perlu mewaspadai kenaikan air pada jam-jam pasang maksimum, mengamankan barang berharga, serta menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan darurat,” katanya.
BPBD Kalbar juga mengimbau masyarakat untuk menjaga keselamatan diri dan keluarga dengan membatasi aktivitas di luar rumah saat air pasang tinggi, mengawasi anak-anak dan lansia, serta mengantisipasi gangguan kesehatan akibat genangan air.
Daniel menambahkan, warga diminta menggunakan alas kaki saat melintasi genangan untuk menghindari penyakit akibat air kotor seperti diare, penyakit kulit, dan leptospirosis. Masyarakat juga diingatkan untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah ke sungai atau laut.
“Jika kondisi semakin membahayakan, masyarakat diminta siap melakukan evakuasi, mengenali jalur evakuasi dan titik aman terdekat, serta mengikuti arahan petugas di lapangan,” tutup Daniel.
BPBD Kalbar mengimbau masyarakat segera melaporkan kejadian banjir rob atau kondisi darurat lainnya kepada aparat desa atau kelurahan setempat maupun BPBD agar dapat segera ditangani.