BMKG Prakirakan Curah Hujan Tinggi 2 Bulan ke Depan, Mendagri Minta Kepala Daerah Mitigasi Bencana
Senin 01-Dec-2025 20:21 WIB
12
Foto : tribunnews
Brominemedia.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian meminta para kepala daerah segera melakukan mitigasi bencana sekaligus mempersiapkan penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru 2026.
Tito mengatakan, dalam tiga minggu terakhir telah terjadi dua bencana hidrometeorologi besar, seperti longsor dan banjir bandang di Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sehingga mitigasi dari pemerintah daerah penting untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.
Tito pun telah melakukan rapat koordinasi pusat dan daerah dalam mengantisipasi momentum Nataru 2026 secara hybrid, Senin (1/12/2025).
Rapat dihadiri Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani, Wakil Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk Freidrich Paulus, Wakil Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Imam Sugianto, Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, dan Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, serta Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertanian, Suwandi.
“Inti dari rapat ini ada dua, yaitu antisipasi bencana dan persiapan nataru. Ini perlu sinergi dan tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Karena itu, kami di tingkat pusat berkumpul dengan para stakeholder terkait. Harapannya, setelah ini kepala daerah segera melakukan rapat dengan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan pemangku kepentingan kebencanaan di daerah,” ujar Tito dalam keterangan resminya.
Tito mengingatkan pemda untuk memperkuat kesiapan menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat pada masa Nataru, baik transportasi darat, laut, maupun udara. Selain itu, Nataru berpotensi memicu kenaikan harga pangan karena tingginya kebutuhan masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
"Stok pangan dan kesiapan distribusi perlu diperhatikan,” katanya.
Selain kesiapan pangan, Tito meminta pemda dan aparat keamanan memantau titik-titik keramaian pada puncak malam pergantian tahun, untuk mencegah terjadinya kepadatan berlebih yang bisa memicu insiden fatal, seperti Tragedi Halloween Itaewon, Korea Selatan, pada 29 Oktober 2022 yang menewaskan lebih dari 150 orang.
“Dimensi keamanan juga penting, baik lalu lintas maupun lokasi wisata dengan potensi bahaya, seperti ombak besar. Pada malam tahun baru, titik keramaian, seperti di Ancol harus dijaga agar tidak terjadi situasi seperti tragedi Itaewon," ucap Tito.
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani memaparkan dua bulan ke depan wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagian Sulawesi Selatan, Papua Selatan, dan Kalimantan akan mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi.
Dia juga menyebut adanya potensi bibit siklon atau siklon tropis di perairan selatan Indonesia hingga NTT, Laut Arafura, dan selatan Papua. Wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan, katanya, yakni Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa, Bali, NTB, NTT, Maluku, Papua Selatan, dan Papua Tengah.
"Kami terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga melalui operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi resiko cuaca ekstrem pada puncak musim hujan dan libur Nataru. Namun, teknologi modifikasi cuaca saat ini masih belum mampu mencegah pembentukan bibit siklon atau mengurangi intensitas siklon," kata Fathani.
Dia menambahkan, periode November 2025–April 2026 merupakan fase pertumbuhan bibit atau siklon tropis di selatan Indonesia yang berpotensi menimbulkan hujan lebat dan angin kencang.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyalurkan bantuan tanggap darurat untuk korban banjir bandang dan tanah longsor, yang melanda sejumlah wilayah di Kota Padang sejak Senin (24/11/2025).Bantuan disalurkan melalui program BNI Berbagi, sebagai bagian dari komitmen perseroan dalam mendukung penanganan bencana dan pemulihan awal masyarakat.Terkait hal tersebut, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, perseroan bergerak cepat memfokuskan bantuan pada kebutuhan ...
Kepala Basarnas Semarang, Budiono, mengatakan, cuaca tak menentu dan kondisi tanah yang masih labil menjadi tantangan dalam proses pencarian korban hilang akibat longsor di Desa Pandanarum,...