Berjuang Besarkan Anak Seorang Diri, Masa Tua Nenek Nasikah Dititipkan Putrinya di Panti Jompo
Minggu 29-Jun-2025 20:48 WIB
12
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Setelah diserahkan kedua anaknya ke pani jompo, nenek berusia 74 tahun bernama Nasikah mengaku dirinya selama ini dirawat oleh anak laki-lakinya.
Nenek Nasikah, yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur, mengaku memiliki tiga anak: dua perempuan dan satu laki-laki.
Setelah suaminya meninggal, Nasikah membesarkan anak-anaknya sendirian.
Namun, setelah anak laki-lakinya meninggal dunia, kedua anak perempuannya memutuskan untuk menyerahkan Nasikah ke Griya Lansia Husnul Khatimah
Sebuah video yang memperlihatkan seorang nenek bernama Nasikah (74) diserahkan ke panti jompo oleh kedua anak perempuannya menjadi viral di media sosial.
Momen mengharukan ini dibagikan oleh Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra, melalui akun TikTok @gl.husnulkhatimah pada Jumat (27/6/2025).
Dalam video tersebut, Arief Camra mengungkapkan keprihatinannya. “Jangan nangis dengan berita ini. Jadi ada satu ibu ini, di samping saya.
Jadi beliau ini diserahkan anak kandungnya secara total ke Griya Lansia,” ujarnya.
Yang lebih mengejutkan, kedua anak Nasikah yang berinisial SR dan F telah menandatangani perjanjian yang menyatakan mereka tidak perlu dikabari jika Nasikah meninggal dunia.
“Saya nggak bisa ngomong, karena dalam draft yang ditandatangani, jika beliau ini tutup usia, maka dua anaknya nggak perlu dikabari, dalam draft,” tambah Arief.
Ia menjelaskan bahwa awalnya Griya Lansia Husnul Khatimah hanya menerima lansia yang tidak memiliki anak. Namun, kedua anak Nasikah tetap bersikeras untuk menyerahkan ibu mereka.
Saat ditanya, “Maksudnya, tidak akan ketemu ibu lagi. Kalau meninggal, tidak kita kabari. Bersedia? Dengan segala resiko.
Nanti tanda tangan di atas materai. Tega, ya?” Kedua anak perempuan Nasikah menjawab menyetujuinya.
“Ikhlas. Sudah jalannya,” ucap salah satu anak Nasikah dengan tenang.
Arief Camra sendiri adalah seorang aktivis sosial yang dikenal sering menangani anak yatim, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), dan bayi terlantar.
Ia membangun Griya Lansia Husnul Khatimah pada Januari 2021 dengan dukungan donasi masyarakat serta tiga lembaga: Nurul Hayat, Sahabat Yatim Dhuafa, dan Galena.
Tujuan pendirian panti jompo ini adalah untuk membantu menyelesaikan masalah lansia terlantar dan memastikan mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Biaya operasional untuk satu lansia di Griya Lansia Husnul Khatimah mencapai Rp1 juta per bulan, dan saat ini ada sekitar 60 lansia yang dirawat. Biaya ini mencakup perawatan kamar, bangsal, serta honor empat perawat.
“Sebab Griya Lansia ini ladang amal bersama, bukan milik perorangan. Siapa saja boleh ikut beramal, membantu lansia," kata Arief pada Rabu (3/11/2021). Ia menambahkan, "Merawat lansia itu pekerjaan terberat di antara yang berat. Maka butuh support publik agar tidak ada manusia yang tinggal di sampah, di kolong jembatan, dan lain-lain.”
Ada banyak cara agar mereka bisa berkuliah di perguruan tinggi favorit. Salah satunya dengan menjadi siswa berprestasi dan masuk ke universitas favorit dengan jalur prestasi.