PERISTIWA

Baru Sehari, Israel Sudah Langgar Gencatan Senjata

Kamis 28-Nov-2024 20:14 WIB 2

Foto : republikain

Brominemedia.com – Sehari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah Lebanon diberlakukan, Israel dilaporkan melakukan dua serangan di selatan Lebanon. Serangan ini menimbulkan korban luka-luka dan disebut Hizbullah menyalahi kesepakatan gencatan senjata yang berlaku pada Rabu (27/11/2024).

Kantor Berita Nasional (NNA) milik pemerintah Lebanon pada Kamis melaporkan bahwa dua warga Lebanon terluka di Markaba ketika Israel menembaki mereka. Koresponden Aljazirah menguatkan informasi ini dan mengatakan bahwa serangan itu mengakibatkan korban luka-luka. Korban luka dipindahkan ke rumah sakit dan dirawat, kata NNA.

NNA juga melaporkan bahwa sebuah tank Israel menargetkan pinggiran kota Kfarchouba dengan dua peluru. Tentara Israel sejauh ini memberlakukan pembatasan pergerakan di Lebanon selatan, dengan mengatakan siapa pun yang melanggarnya akan berada dalam bahaya.

Hassan Fadlallah, seorang anggota Hizbullah di parlemen Lebanon, mengatakan Israel telah melanggar perjanjian gencatan senjata dengan menembaki warga sipil yang pulang ke desa mereka di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel.

“Musuh Israel menyerang mereka yang kembali ke desa-desa perbatasan,” kata Fadlallah kepada wartawan setelah sidang parlemen. “Saat ini ada pelanggaran yang dilakukan Israel,” tambahnya. 

Perjanjian gencatan senjata yang disepakati Israel dan Hizbullah mengikuti kontur resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang mengakhiri perang 36 hari Israel-Hizbullah pada 2006. Kesepakatan itu mengharuskan militer Israel menarik diri dari Lebanon selatan dan Hizbullah menarik senjata beratnya ke utara Sungai Litani, sekitar 25 km sebelah utara perbatasan. Tentara Lebanon yang didukung barat akan dikerahkan ke selatan selama fase transisi 60 hari.

Warga berjalan melewati bangunan yang hancur saat mereka kembali ke Nabatiyeh, Lebanon selatan, Kamis, 28 November 2024 setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah. - (AP Photo/Bassam Hatoum)

Perjanjian 13 poin antara pemerintah Israel dan Lebanon – dan bukan Hizbullah – juga mengatakan kedua negara “siap mengambil langkah-langkah untuk mendorong kondisi bagi solusi permanen dan komprehensif”.

Dinyatakan bahwa pemerintah Lebanon akan "mencegah Hizbullah dan semua kelompok bersenjata lainnya di wilayah Lebanon melakukan operasi apapun terhadap Israel". Israel, sementara itu, “tidak akan melakukan operasi militer ofensif terhadap sasaran Lebanon, termasuk sasaran sipil, militer, atau negara lainnya, di wilayah Lebanon”.

Dasar dari kesepakatan tersebut, menurut catatannya, adalah “implementasi penuh, tanpa pelanggaran” resolusi Dewan Keamanan PBB 1701. Resolusi tersebut antara lain mengharuskan Hizbullah untuk memindahkan para pejuang dan senjatanya dari wilayah antara Garis Biru – perbatasan tidak resmi antara Lebanon dan Israel – dan sungai Litani, sekitar 30 km ke arah utara.

Israel mengatakan hal itu tidak pernah dilaksanakan, sehingga memungkinkan Hizbullah membangun infrastruktur ekstensif di wilayah tersebut. Sementara Lebanon mengatakan pelanggaran yang dilakukan Israel termasuk penerbangan militer di wilayahnya.

Perjanjian tersebut juga mencatat bahwa resolusi tersebut menegaskan kembali seruan Dewan Keamanan sebelumnya untuk “pelucutan senjata semua kelompok bersenjata di Lebanon”.

Sedangkan tentara Israel kemarin mengatakan pasukannya melepaskan tembakan ke arah “tersangka” yang datang dengan kendaraan di sejumlah wilayah di Lebanon selatan. Militer Israel mengatakan di X bahwa dalam satu jam terakhir, “kedatangan tersangka, beberapa dengan kendaraan, ke beberapa daerah di Lebanon selatan terdeteksi, yang merupakan pelanggaran”. Pihak militer tidak menjelaskan lebih jauh mengenai dugaan pelanggaran gencatan senjata yang baru berlangsung satu hari ini.

Laporan tersebut mengkonfirmasi adanya penembakan terhadap sasaran di Lebanon, insiden yang kami laporkan sebelumnya di kota Markaba, di mana setidaknya dua orang terluka, dan Kfarchouba. Tentara Israel “dikerahkan di Lebanon selatan dan menegakkan perjanjian gencatan senjata”, katanya.

Militer Israel telah mengeluarkan pembatasan pergerakan baru bagi warga sipil Lebanon yang berusaha kembali ke rumah mereka di dekat perbatasan selatan. Peta yang baru dirilis menunjukkan bahwa warga dilarang memasuki 10 desa tertentu hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Konten Terkait

PERISTIWA Baru Sehari, Israel Sudah Langgar Gencatan Senjata

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Sehari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah Lebanon diberlakukan, Israel dilaporkan melakukan dua serangan di selatan Lebanon. Serangan ini menimbulkan korban luka-luka dan disebut Hizbullah menyalahi...

Kamis 28-Nov-2024 20:14 WIB

PERISTIWA Kesepakatan Akhiri Perang Israel-Hizbullah Dapat Dicapai dalam Beberapa Hari, Lebanon Bakal Setuju?

Kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran Israel dan Hizbullah dapat dicapai dalam beberapa hari.

Senin 25-Nov-2024 20:37 WIB

PEMERINTAHAN Menkomdigi: Bhinneka Tunggal Ika Harus Konsisten Dipromosikan ke Dunia Internasional

Indonesia terus berupaya memperkuat identitas nasional di dunia internasional. Salah satunya dengan mempromosikan secara konsisten Bhinneka Tunggal Ika serta gotong-royong ke khalayak global.

Rabu 20-Nov-2024 21:11 WIB

PERISTIWA Israel dan Hizbullah Gunakan Propaganda sebagai Taktik Perang, Berikut Buktinya

Israel sudah dikenal sejak lama menggunakan propaganda aksi perangnya baik di Gaza dan Lebanon. Banyak informasi palsu untuk menciptakan perang psikologis. Tapi, Hizbullah juga menerapkan aksi yang sama.

Minggu 17-Nov-2024 20:02 WIB

PERISTIWA Prancis, Jerman, Inggris Desak Israel Perbarui Layanan Perbankan dengan Palestina

KEMENTERIAN luar negeri Prancis, Jerman, dan Inggris pada Kamis (31/10) meminta pembaruan segera layanan perbankan korespondensi Israel-Palestina.

Kamis 31-Oct-2024 20:40 WIB

Tulis Komentar