PERISTIWA

Banjir Rob Landa Pulau Pari

Jumat 23-Sep-2022 13:19 WIB 311

Foto : wartakota

brominemedia.com – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memberikan penjelasan terkait adanya banjir rob di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

"Ya memang kan sekarang cuacanya sedang tidak menentu. Perubahan iklim ya," ujar pria yang akrab dipanggil Ariza, Jumat (23/9).

Saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Ariza membenarkan banjir rob memang sering terjadi di daerah pesisir terutama di Jakarta Utara.

Menurutnya, pilihannya adalah dengan membuat tanggul, untuk mengatasi banjir rob tersebut.

Ariza menjelaskan memang tidak bisa langsung hasilnya dapat dilihat, harus dilakukan secara bertahap.

"Perlu waktu dan biaya yang tidak sedikit. Tapi prinsipnya kami selalu mengupayakan yang terbaik bagi warga Jakarta," ujar Ariza.

Tidak hanya anggaran, Ariza juga mengaku pihaknya telah membuat program-program terkait pengendalian banjir di DKI Jakarta.

Lebih lanjut ia menginformasikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sendiri telah menganggarkan lebih dari Rp 4 triliun untuk pengendalian banjir.

"Itu komitmen kami dari pemprov terhadap pengendalian di Jakarta," ujar Ariza.

Selain membuat tanggul, Ariza menjelaskan bahwa pihaknya juga melakukan penanaman mangrove di sekitar wilayah pesisir Jakarta Utara.

"Saya ikut organisasi yang melakukan hal itu. Dan saya mengajak masyarakat Jakarta juga ikut ambil bagian dalam hal penanaman mangrove. Bisa melalui komunitas atau organisasi yang ada di sini," ujar Ariza.

Diketahui, warga Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta merasakan dampak perubahan iklim yang nyata.

Salah satunya adalah banjir rob yang semakin sering terjadi setiap tahun.

Dilansir dari Kompas.com, Edi (37) warga Pulau Pari menyaksikan kenaikan permukaan air laut yang masuk ke daratan jarang terjadi 20 tahun lalu.

Namun banjir rob terjadi semakin sering sejak awal tahun 2000-an.

"Setahun bisa 18-15 kali, kalau ada musim (angin monsun) timur dan barat. Setiap musim paling enggak delapan kali banjir. Apa yang terjadi saat ini lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya," ujar Edi saat hadir dalam konferensi pers di Kantor Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (20/9).

Hari itu, ia mewakili warga Pulai Pari dan membahas isu krisis iklim yang dialami masyarakat di pulau kecil tersebut.

Banjir Rob pun disebut sebagai salah satu dampak dari perubahan iklim yang kini semakin mengkhawatirkan.

Akhir tahun lalu, Desember 2021, enam titik di Kelurahan Pulau Pari terkena banjir rob.

Ketinggian air laut mencapai 50 sentimeter hingga 1,3 meter, terjadi sejak pukul 08.00 hingga 10.50 WIB. Hal itu dikutip dari berita di situs resmi pulauseribu.jakarta.go.id.

Edi pun menceritakan, sejauh ini warga hanya mampu meninggikan rumah dan tempat usaha mereka agar banjir tidak masuk sampai ke dalam rumah.

Untuk jangka panjang, ia melihat penanaman lebih banyak bakau atau mangrove dapat menjadi solusi.

Konten Terkait

PERISTIWA Banjir Rob di Kampung Dadap Kosambi Rendam 540 KK, Ketinggian Air Capai 30 Cm

Banjir rob melanda Kampung Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (4/12/2025).

Kamis 04-Dec-2025 20:13 WIB

PERISTIWA Dukung Pemulihan Pascabencana, Indosat Pastikan Bantuan dan Jaringan Tetap Berfungsi

Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menyalurkan bantuan kepada para korban

Selasa 02-Dec-2025 20:23 WIB

PERISTIWA Hari Kelima di Tapteng, Gubernur Bobby Nasution Buka Akses ke Tukka

Tapanuli Tengah,- Kecamatan Tukka, Tapanuli Tengah, masih berada dalam status darurat pascabencana. Akses menuju wilayah tersebut sangat terbatas akibat jalan yang tertutup material longsor dan sungai yang tersumbat, sehingga menghambat distribusi bantuan kepada warga terdampak. Warga di sekitar Tukka meminta alat berat untuk membersihkan material longsor yang menimbun rumah mereka, sekaligus membuka kembali akses jalan [...]

Selasa 02-Dec-2025 20:23 WIB

PERISTIWA Penjarahan di Tengah Banjir Bandang Sumatera, Pengamat: Kerja Pemerintah Belum Sesuai Harapan Warga

Fernando Emas menyebut, terjadinya penjarahan di tengah banjir Sumatra mengindikasikan, pemerintah belum bergerak sesuai harapan masyarakat.

Selasa 02-Dec-2025 20:22 WIB

SAINS BMKG Prakirakan Curah Hujan Tinggi 2 Bulan ke Depan, Mendagri Minta Kepala Daerah Mitigasi Bencana

Tito Karnavian meminta para kepala daerah segera melakukan mitigasi bencana sekaligus mempersiapkan penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru 2026.

Senin 01-Dec-2025 20:21 WIB

Tulis Komentar