Sabtu 13-May-2023 07:30 WIB
406

Foto : liputan6
brominemedia.com--Keputusan penceramah muda, Ustadz Hanan Attaki untuk baiat
NU cukup menyedot perhatian publik. Baiat tersebut dilakukan di Pondok
Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang, Jawa Timur, Kamis (11/5/2023).
Baiat dilakukan oleh KH Marzuki Mustamar, pimpinan pondok pesantren yang juga Ketua Tanfidziah NU Jawa Timur.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Ada yang menarik usai baiat NU tersebut. Hanan Attaki
menyebut Kiai Marzuki sebagai mursyid atau guru. Kiai Marzuki berdakwah secara
lemah lembut, sebagaimana diajarkan para ulama Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja)
yang sudah bertahan 100 tahun lebih.
Bagi warga Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar bukan orang
asing. Namanya sudah kondang alias populer.
Namun, di kancah lebih luas, namanya mungkin masih belum
seterkenal pimpinan pesantren atau penceramah NU lainnya. Misalnya, KH
Bahauddin Nursalim (Gus Baha), KH Mustofa Bisri (Gus Mus), maupun kiai-kiai NU
populer lainnya.
Untuk mengetahui, profil KH Marzuki Mustamar mari simak
perjalanan hidupnya.
Mengutip laman jatim.nu.or.di, KH Marzuki Mustamar lahir di
Blitar pada 22 September 1966 silam. Ia adalah putra dari KH Mustamar dan Nyai
Siti Zainab. Kiai Marzuki dibesarkan di lingkungan yang kental ilmu agama.
Saat Madrasah Ibtidaiyah, ia telah mendalami ilmu nahwu,
shorrof, tasawuf, dan fiqih kepada Kiai Hasbulloh Ridlwan serta para kiai-kiai
di Blitar. Kiai Marzuki muda, sambil belajar ia juga mengajar warga sekitar.
“Lalu, sewaktu kelas 3 Madrasah Tsanawiyah, Kiai Marzuki
telah mampu menghatamkan kitab Mutammimah,” demikian keterangan dalam tulisan
salah satu santrinya, yaitu Febi Akbar Rizki dikutip dari laman NU, Jumat
(12/5/2023).
Menginjak Madrasah Aliyah, Kiai Marzuki pun belajar ilmu
manthiq dan ilmu balaghah kepada Kiai Hamzah. Pengasuh Pondok Pesantren
Sabilurrosyad Gasek, Malang ini juga menghatamkan kitab Shahih Muslim kepada
Kiai Ridlwan.
Selanjutnya, ia meneruskan pendidikan ke Universitas Islam
Negeri Malang jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Kiai Marzuki tinggal di Pondok
Pesantren Nurul Huda Mergosono, yang kala itu diasuh oleh KH Mashduqi Mahfudz.
Sementara pendidikan S2 ditempuh di Universitas Islam Lamongan (Unisla).
“Selain mengaji, aktivitas Kiai Marzuki di Pondok Mergosono
juga mengabdi dan mengajar para santri,” kata Febi Akbar Rizki dalam
tulisannya.
Salah satu santri yang pernah menimba ilmu kepada Kiai
Marzuki ialah Nyai Sa’idatul Mustaghfiroh, yang kini menjadi istrinya. Dari
pernikahannya itu, ia dikaruniai dua putra dan lima putri. Yakni, Habib Nur
Ahmad, Diana Nabila, Millah Shofiya, M ‘Izzal Maula, ‘Izza Nadila, Rossa
Rahmania, serta Dina Roisah Kamila.
Selepas menikah, Kiai Marzuki bersama Nyai Sa’idatul
Mustaghfiroh tinggal di Dusun Gasek Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Lowokwaru
Kota Malang. Kiai Marzuki meneruskan dakwah dan perjuangan guru-gurunya dengan
mendirikan pondok pesantren untuk membentengi serta menyiarkan agama Islam Ahlussunnah
wal Jamaah an-Nahdliyah.
Kiai Marzuki dikenal sebagai sosok Singa Pembela Ahlussunnah
dari Malang. Hal itu lantaran perjuangan dalam menjaga akidah dan menyiarkan
agama Islam benar-benar getol dilakukan.
Di organisasi Nahdlatul Ulama, Kiai Marzuki pernah diamanahi
sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang selama dua
priode. Ia juga pernah menjabat Wakil Rais PWNU Jatim. Hingga, akhirnya
terpilih mengemban amanah Ketua PWNU Jatim masa khidmat 2018-2023.
Tak hanya berdakwah, Kiai Marzuki juga menulis kitab, yakni
Al-Muqtathofat li Ahlil Bidayah. Kitab tersebut berisi tentang hujjah atau
dalil-dalil dasar amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Ada juga buku
berjudul Solusi Hukum Islam, Mutiara Hadits, Syarah Hadits-Hadits Pilihan:
Menggali Kemuliaan dari Kitab Mukhtarul Hadits, dan Khutbah Jumat 7 Menit.
Pada tahun 2020, Kiai Marzuki dinobatkan sebagai peraih Man
of The Year Jatim 2020 dari Anugerah TIMES Indonesia. Selain itu, ia juga
mendapat kehormatan sebagai Duta Perdamaian Internasional dari Vision of Peace
Awards Indonesia (VPAI), Demien Dematra 2020.
Baru-baru ini, Kiai Marzuki sukses meraih gelar doktor
predikat 'Dengan Pujian' dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam
Multikultural di Universitas Islam Malang (Unisma). Disertasinya berjudul
'Pemikiran Prof Dr KH Muhammad Tholchah Hasan dalam Pengembangan Pendidikan
Islam Multikultural.
Konten Terkait
Doa Upacara Hari Sumpah Pemuda menjadi salah satu dari tiga artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (27/10/2023)
Sabtu 28-Oct-2023 08:18 WIB
Keputusan penceramah muda, Ustadz Hanan Attaki untuk baiat NU cukup menyedot perhatian publik. Baiat tersebut dilakukan di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang, Jawa Timur, Kamis (11/5/2023).
Sabtu 13-May-2023 07:30 WIB
Febriana mengenal organisasi teroris usai mengikuti pengajian di masjid kampus Undip 2004. Setelah itu ia bergabung sebagai penggalang dana.
Jumat 04-Nov-2022 09:53 WIB
Jenazah Almarhum Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril telah sampai di Pemakaman Keluarga Islamic Center Baitul Ridwan, Cimaung, Kabupaten Bandung pada hari Senin (13/6), pukul 11.00 WIB.
Senin 13-Jun-2022 11:53 WIB