Kamis 07-Jul-2022 14:18 WIB
282

Foto : freepik
brominemedia.com –
Hingga 30 Juni 2022 Direktorat Jenderal pajak telah mengantongi Rp 7,1 triliun
dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas pemanfaatan barang tidak berwujud
maupun jasa dari luar Indonesia di dalam Indonesia melalui perdagangan yang
menggunakan sistem elektronik (PMSE) atau pajak digital.
Jumlah tersebut terhimpun dari 97 penyelenggara PMSE yang
telah melakukan pemungutan dan penyetoran ke kas negara.
“Untuk tahun 2022, total setoran sudah sebesar Rp 2,5
triliun,” kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP,
Neilmaldrin Noor, Rabu (6/7).
Sementara itu, jumlah keseluruhan penyelenggara PMSE yang
telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak (DPP) sebagai pemungut PPN sampai
dengan bulan Juni 2022 terdapat 119 pelaku usaha.
Pada Mei 2022, DJP melakukan delapan penunjukan yaitu
Cousera, Inc., Groundhog Inc., Groundhog Technologies Inc., Surfshark B.V., dan
To The New Singapore Pte. Ltd. Sementara pada Juni 2022, DJP menunjuk empat
perusahaan, yaitu Ezviz International Limited, Zendrive Inc, University of
London, CVmaker B.V, dan dua pembetulan, yakni Biomed Central Limited, dan
Github, Inc.
Neilmadrin mengingatkan pelaku usaha yang telah ditunjuk
sebagai pemungut PPN PMSE wajib membuat bukti pungut PPN atas pajak yang telah
dipungut yang dapat berupa commercial invoice, billing, order receipt, atau
dokumen sejenis lainnya yang menyebutkan pemungutan PPN dan telah dilakukan
pembayaran.
“Nantinya, kami masih akan terus menunjuk para pelaku usaha
PMSE, yang melakukan penjualan produk maupun pemberian layanan digital dari
luar negeri kepada konsumen di Indonesia dan telah memenuhi kriteria,” ujar
Neil.

Konten Terkait
Hingga 30 Juni 2022 Direktorat Jenderal pajak telah mengantongi Rp 7,1 triliun dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas pemanfaatan barang tidak berwujud maupun jasa dari luar Indonesia di dalam Indonesia melalui perdagangan yang menggunakan sistem elektronik (PMSE) atau pajak digital.
Kamis 07-Jul-2022 14:18 WIB