Senin 24-Nov-2025 20:15 WIB
Foto : liputan6
Brominemedia.com - PT Freeport Indonesia memastikan akan mengoperasikan kembali tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada Maret 2026. Tambang ini berhenti operasi karena ada tragedi longsong yang menjebak beberapa pegawai pada September lalu.
"Mulai bulan Maret 2026, baru kita akan mulai. Dan memerlukan waktu untuk bisa meningkat ke tingkat penuh di akhir 2026. Makanya kalau dilihat dari koreksinya, di 2027 angka produksi kita sudah langsung naik," ujar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Tony Wenas dikutip dari Antara, Senin (24/11/2025).
Tony mengatakan tambang bawah tanah GBC tersebut belum bisa produksi penuh dikarenakan insiden longsor lumpur bijih yang terjadi pada awal September lalu. Tambang bawah tanah GBC merupakan tambang bawah tanah yang paling besar dalam kompleks tersebut.
"Jadi, porsi yang paling besar ini harus kita hentikan dulu sebentar. Sampai dia betul-betul aman," ujar Tony.
Sebelumnya Freeport menyebut insiden longsor lumpur bijih yang terjadi pada awal September lalu telah merusak sejumlah infrastruktur pendukung produksi di area GBC.
Akibatnya, PTFI terpaksa menunda kegiatan produksi dalam jangka pendek pada kuartal IV-2025 hingga sepanjang 2026 di area tambang tersebut.
4 Fakta Terkini Terkait Pekerja Freeport Tertimbun di Tambang Bawah Tanah
Tragedi longsor PT Freeport Indonesia (PTFI) di area tambang bawah tanah, tepatnya di GBC Extraction 2830 Panel menelan sejumlah jiwa. Peristiwa itu terjadi pada Senin malam 8 September 2025.
Terkini, proses evakuasi pekerja tambang Freeport terjebak di area luncuran material tambang Grasberg Block Cave Tembagapura sejak 8 September 2025 dinyatakan selesai. Jenazah tujuh pekerja sudah dievakuasi, Minggu 5 Oktober 2025.
"Setelah bekerja tanpa henti selama 27 hari penuh tantangan, tim penyelamat PTFI bersama Kementerian ESDM, Polres Mimika, Basarnas dan BPBD pada Minggu (5/10) menemukan dan mengevakuasi lima rekan kerja dari lokasi insiden luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave. Kelima rekan kerja tersebut ditemukan dan dalam keadaan telah meninggal dunia," demikian keterangan resmi manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) dilansir Antara, Senin 6 Oktober 2025.
Kapolsek Tembagapura Iptu Firman mengatakan, lima jenazah pekerja Freeport tersebut sudah dibawa ke Timika dan selanjutnya empat jenazah akan diterbangkan ke Jakarta, sedangkan satu lainnya akan dimakamkan di Kuala Kencana.
"Semuanya sudah dibawa ke Timika tadi pagi. Satu orang dikubur di Kuala Kencana, sedangkan empat orang diterbangkan ke Jakarta hari ini juga," kata Firman.
Sebanyak empat jenazah yang akan diberangkatkan ke Jakarta, yaitu Victor Manuel Bastida Ballesteros, Balisang Telile, Holong Gembira Silaban, dan Dadang Hermanto.
Victor Manuel Bastida Ballesteros merupakan pekerja ekspatriat asal Chili, Balisang Telile merupakan pekerja ekspatriat asal Afrika, sedangkan jenazah Zaverius Magai akan dimakamkan di Kuala Kencana, Timika.
Berikut 4 fakta terkini tragedi longsor PT Freeport Indonesia (PTFI) di area tambang bawah tanah, tepatnya di GBC Extraction 2830 Panel dihimpun Tim News Liputan6.com:
1. 27 Hari Operasi Evakuasi
Proses evakuasi pekerja tambang Freeport terjebak di area luncuran material tambang Grasberg Block Cave Tembagapura sejak 8 September 2025 dinyatakan selesai. Jenazah tujuh pekerja sudah dievakuasi, Minggu (5/10) malam.
"Setelah bekerja tanpa henti selama 27 hari penuh tantangan, tim penyelamat PTFI bersama Kementerian ESDM, Polres Mimika, Basarnas dan BPBD pada Minggu (5/10) menemukan dan mengevakuasi lima rekan kerja dari lokasi insiden luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave. Kelima rekan kerja tersebut ditemukan dan dalam keadaan telah meninggal dunia," demikian keterangan resmi manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) dilansir Antara, Senin 6 Oktober 2025.
Lima pekerja tambang yang ditemukan dalam kondisi meninggal pada Minggu (5/10/2025) malam yakni karyawan PT Redpath Indonesia. Identitas mereka Zaverius Magai, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Balisang Telile (warga Afrika Selatan), dan Victor Bastida Ballesteros (warga Chili).
Sedangkan dua pekerja lainnya yang merupakan karyawan PT Cita Contract telah ditemukan meninggal pada Sabtu 20 September 2025.
Jenazah empat pekerja akan diterbangkan ke Jakarta pada Senin siang dari Bandara Mozes Kilangin Timika untuk dikebumikan di kampung halaman mereka masing-masing. Sedangkan jenazah Zaverius Magai akan dimakamkan di Kuala Kencana, Timika.
2. Panjangnya Proses Penyelamatan
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan duka mendalam atas peristiwa itu.
"Mereka adalah sahabat dan bagian dari keluarga besar Freeport Indonesia. Kehilangan ini membawa duka yang mendalam bagi kita semua. Atas nama pribadi dan perusahaan saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang telah berada di Tembagapura sejak 14 September 2025. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan dan ketabahan bagi kita semua," kata dia.
Dia berterima kasih atas kerja keras tim penyelamat yang telah bekerja tanpa lelah, siang dan malam di tengah kondisi yang menantang untuk dapat menemukan ketujuh pekerja yang terjebak.
"Penyelamatan memerlukan waktu panjang karena lokasi yang sulit dan volume material basah mencapai sekitar 800 ribu ton," ujarnya.
PTFI juga memastikan pendampingan penuh bagi seluruh keluarga para pekerja tersebut serta penanganan jenazah dengan penuh hormat.
Proses investigasi untuk mengetahui penyebab insiden tersebut akan terus dilanjutkan secara menyeluruh dan transparan. Hasil investigasi akan menjadi dasar bagi perusahaan untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
3. Jenazah 5 Pekerja Dievakuasi, Para Korban Tewas Terjebak Lumpur di Tambang Bawah Tanah
Tim tanggap darurat PT Freeport Indonesia menemukan dan mengevakuasi seluruh jenazah pekerja yang terjebak dari lokasi luncuran material basah di tambang Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura, Mimika, Minggu malam 5 Oktober 2025 hingga Senin dini hari 6 Oktober 2025.
Kapolsek Tembagapura Iptu Firman mengatakan lima jenazah pekerja tersebut sudah dibawa ke Timika dan selanjutnya empat jenazah akan diterbangkan ke Jakarta, sedangkan satu lainnya akan dimakamkan di Kuala Kencana.
"Semuanya sudah dibawa ke Timika tadi pagi. Satu orang dikubur di Kuala Kencana, sedangkan empat orang diterbangkan ke Jakarta hari ini juga," kata Firman dilansir Antara, Senin 6 Oktober 2025.
Sebanyak empat jenazah yang akan diberangkatkan ke Jakarta, yaitu Victor Manuel Bastida Ballesteros, Balisang Telile, Holong Gembira Silaban, dan Dadang Hermanto.
Victor Manuel Bastida Ballesteros merupakan pekerja ekspatriat asal Chili, Balisang Telile merupakan pekerja ekspatriat asal Afrika, sedangkan jenazah Zaverius Magai akan dimakamkan di Kuala Kencana, Timika.
Sebanyak lima pekerja tersebut, karyawan PT Redpath Indonesia, perusahaan kontraktor PT Freeport di area tambang bawah tanah. Dia mengatakan jenazah terakhir yang ditemukan oleh tim tanggap darurat PTFI, yaitu Holong Gembira Silaban dan Zaverius Magai.
"Dua yang ditemukan terakhir itu baru tiba di Rumah Sakit Tembagapura sekitar pukul 03.00 WIT," ujarnya.
Setiba di RS Tembagapura, lima jenazah para pekerja tambang Freeport itu langsung ditangani oleh tim dokter dari Bidang Dokkes Polda Papua untuk proses identifikasi.
4. Kondisi Jenazah Masih Utuh
Kabid Dokkes Polda Papua AKBP dr Mansyuri SPFM langsung turun tangan melakukan proses identifikasi para korban bersama tim dokter RS Tembagapura.
Kapolsek Firman mengaku belum mengetahui langkah selanjutnya dilakukan manajemen PTFI setelah seluruh jenazah pekerja ditemukan.
"Oh itu saya belum tahu, kami saja dilarang masuk ke rumah sakit," ucapnya.
Kondisi jenazah lima pekerja itu dilaporkan semuanya masih utuh.
"Utuh semua, dari laporan yang kami terima, mereka hanya terjepit di antara lumpur-lumpur yang masuk ke area tambang bawah tanah," katanya.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan lima pekerja yang ditemukan tersebut selain merupakan rekan kerja juga merupakan bagian dari keluarga besar Freeport.
"Kehilangan ini membawa duka yang mendalam bagi kita semua. Atas nama pribadi dan perusahaan, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang telah berada di Tembagapura sejak 14 September 2025 lalu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi kekuatan dan ketabahan bagi kita semua," ujarnya.
Penemuan tiga jenazah pekerja tersebut, katanya, menjadi kemajuan penting dalam upaya pencarian para korban sejak peristiwa itu terjadi pada 8 September 2025 malam.
"Kami memastikan PT Freeport Indonesia memberikan pendampingan penuh bagi seluruh keluarga rekan kerja yang telah berpulang, serta dukungan penuh terhadap proses identifikasi," kata dia.
Sebelumnya dua pekerja PT Cita Contract ditemukan pada Sabtu 20 September 2025 juga dalam kondisi meninggal.
Konten Terkait