Jumat 08-Sep-2023 06:00 WIB
Foto : brominemedia.com
brominemedia.com - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, disebut sempat melirik puteri Presiden Indonesia ke-4 Abdurachman Wahid, Yenny Wahid, sebagai pendamping Anies Baswedan. Belakangan, Surya, lebih memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar.
Hal itu diungkapkan Peter dalam tulisannya yang berjudul, "Selamat Tinggal Politik Cebong -Kampret dan Selamat Datang Politik Kebhinekaan." Kepada jurnalis Tempo Adinda Yovita, pada Kamis, 7 September 2023, Peter menyebut tulisannya itu sebagai catatan sejarah.
Kemnaker Pastikan Tidak Ada Keterlibatan Cak Imin di Kasus Proyek Sistem Proteksi TKI
Peter awalnya bercerita soal pemilhan Anies Baswedan sebagai bakal calon wakil presiden. Setelah berhasil membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Surya pun disebut mulai memikirkan langkah untuk memenangkan Anies.
Dia menyebut Surya Paloh belajar banyak dari Presiden Jokowi dalam memilih wakil presiden, baik ketika memilih Jusuf Kalla pada Pilpres 2009 maupun memilih Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
"Itu pula yang sejak awal pencapresan Anies, Surya Paloh bersama timnya
membuat kalkulasi politik siapa yang layak memberi kemenangan bagi Anies. Dan sejak lama ia sudah melihat potensi kelompok nasionalis tradisional religius yang direpresentasi oleh kaum santri dari lingkungan NU (Nahdlatul Ulama)," tulis Peter.
Sempat lirik Khofifah Indar Parawansa
Soal Pemeriksaan Muhaimin Iskandar oleh KPK, Cucun PKB: Biarkan Publik Menerjemahkan Sendiri
Surya pun sempat melakukan pendekatan terhadap sejumlah nama. Diantara yang disebut Peter adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selain memiliki latar belakang NU, Khofifah juga dinilai sebagai tokoh perempuan yang kuat dan memiliki massa besar.
Politikus NasDem, Effendy Choirie, juga sebelumnya menyatakan pihaknya mendekati Khofifah untuk menjadi pendamping Anies Baswedan. Hanya saja, Effendy menyatakan Khofifah menolak secara halus tawaran itu.
Yenny disebut tak punya akar yang kuat
Selain itu, ada pula nama puteri Presiden Indonesia ke-4 Abdurachman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid. Sayangnya, menurut Peter, Yenny dinilai tak memiliki akar yang kuat di kalangan NU.
"Ada pula Yenny Wahid, puteri pendiri PKB dan cicit pendiri NU namun sayangnya tidak memiliki akar kuat di bawah," kata Peter.
Tak hanya dua nama yang sudah beredar di publik itu saja, Peter pun menyebut nama politikus senior PKB, Said Aqil Siradz dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md.
Peter tak menyebutkan alasan kenapa Said Aqil batal menjadi cawapres Anies. Mahfud Md di sisi lain sempat menyatakan menolak tawaran dari Surya Paloh itu karena tak ingin Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang digalang NasDem bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKB) bubar.
Konten Terkait