Senin 03-Oct-2022 04:00 WIB
459
Foto : detik
brominemedia.com –
Perkumpulan Sepakbola Indonesia Juara (SIJ) mendesak pemerintah mengusut
tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan jiwa supporter Arema. Pemerintah
dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"PSSI tidak perlu membentuk berbagai tim sebagai tindak
responsif atas tragedi ini, sebab PSSI adalah penyelenggara pertandingan, saya
justru mendorong pemerintah, Menpora dan KONI untuk melakukan penyidikan, bukan
intervensi ke sepakbolanya tapi respon lanjutan atas tragedi ini," kata
Ketua Umum SIJ, Hendri Satrio atau Hensat melalui keterangan tertulis, Senin
(3/10).
SIJ kata Hensat, meminta Pemerintah dan DPR segera merumuskan Undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan supporter olahraga khususnya sepakbola. Dia mendorong Undang-undang tersebut segera disahkan.

"Kami, SIJ, berbelasungkawa atas ratusan korban jiwa yang meninggal usai menyaksikan pertandingan Sepakbola dan apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan merupakan tragedi Sepakbola. Oleh karena itu kami mendorong Pemerintah dan DPR untuk melahirkan aturan tentang perlindungan suporter, khususnya sepakbola. Hingga saat ini yang ada baru aturan tentang penonton pertandingan olahraga," ujarnya.
Hensat mengatakan tragedi di stadion Kanjuruhan jelas mengganggu konsentrasi pembenahan dan peningkatan prestasi Tim Nasional Sepakbola Indonesia. Oleh karena itu PSSI harus terus didukung untuk melakukan pembenahan.
Konten Terkait
Pemerintah daerah bersama pemerintah pusat tengah menyiapkan hunian sementara dan hunian tetap
Senin 22-Dec-2025 20:20 WIB
Harbolnas 2025 kembali digelar dengan target transaksi Rp35 triliun. Pemerintah mendorong produk lokal agar belanja daring semakin meningkat.
Jumat 12-Dec-2025 20:15 WIB
Ketua Fraksi PKB di DPR RI, Jazilul Fawaid atau Gus Jazil melontarkan...
Senin 08-Dec-2025 20:12 WIB
Dindukcapil Jogja buka layanan rekam KTP-el Sabtu-Minggu sepanjang Desember 2025 bagi warga yang belum rekam data.
Rabu 03-Dec-2025 20:57 WIB
Fernando Emas menyebut, terjadinya penjarahan di tengah banjir Sumatra mengindikasikan, pemerintah belum bergerak sesuai harapan masyarakat.
Selasa 02-Dec-2025 20:22 WIB







