Jumat 13-Jan-2023 05:31 WIB
309

Foto : wartakota
brominemedia.com
- Kasus kecekaan maut sepeda motor menghantam Bus Tayo yang menewaskan sang
pengendara roda dua, Tunut Darwanto, berakhir damai.
Persetujuan damai tersebut diputuskan dari mediasi Satlantas
Polres Metro Tangerang Kota yang mempertemukan keluarga korban dengan PT Tiara
Perkasa Mobil selaku operator Bus Tayo.
Dalam mediasi yang didampingi Kanit Laka Lantas Polrestro
Tangerang Kota AKP Badruzzaman itu, ahli waris Tunut Darwanto setuju untuk
menerima uang ganti rugi dan santunan senilai Rp 20,5 juta.
Uang damai puluhan juta tersebut merupakan gabungan antara
PT Tiara Perkasa Mobil (operator Bus Tayo), PT Tangerang Nusantara Global (pengelola
Bus Tayo) dan Dinas Perhubungan Kota Tangerang.
Hal tersebut disampaikan oleh Pegawai Bagian Operasional PT
Tiara Perkasa Mobil, Hadi Yulianto.
"Jadi dari kami kepada ahli waris korban itu memberikan
bantuan sebesar Rp 13 juta yang terdiri dari uang santunan sebesar Rp 5 juta
dan ganti rugi kerusakan motor sebesar Rp 8 juta," ujarnya, Kamis
(12/1/2023).
"Sementara Rp 7,5 juta lainnya merupakan uang santunan
gabungan antara PT TNG dan Dishub Kota Tangerang," sambungnya.
Sementara untuk sang sopir yang mengemudikan bus Tayo,
disebutnya sempat berhenti bekerja setelah kejadian.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk memberi ruang kepada
sopir akan peristiwa mengejutkan yang dialaminya itu.
"Untuk sopir Bus Tayo sendiri sudah kembali bekerja, karena ini adalah musibah, tidak ada sanksi, karena bukan kesalahan yang bersangkutan," katanya.

Lebih lanjut AKP Badruzzaman menambahkan, pihak keluarga korban menerima kesepakatan musyawarah tersebut dan telah mengikhlaskan peristiwa naas yang menimpa ayahnya itu.
Pasalnya saat kejadian, korban tengah mengidap penyakit sehingga kehilangan konsentrasi saat berkendara.
"Hari ini pihak armada Bus Tayo dan ahli waris korban sudah berkumpul dan kemarin juga sudah mendatangi keluarga almarhum dan telah membuat suatu kesepakatan," tambahnya.
Menurut Badruzzaman, pihaknya akan segera memproses kasus tersebut agar dapat diterbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).
"Alhamdulillah untuk perdamaian sudah selesai, nanti kita lengkapi persyaratan berkas untuk SP3-nya," terangnya.
Ia memastikan, penyebab terjadinya kecelakaan maut tersebut akibat korban kehilangan konsentrasi saat berkendara.
Pasalnya, saat kejadian korban saat itu hendak menjalani pengobatan dari penyakit yang dialaminya, yakni saraf kejepit.
Saraf terjepit atau HNP (Hernia Nucleus Pulposus) adalah kondisi ketika bantalan antar-tulang belakang, yang lembut dan seperti agar-agar, menonjol dan menekan saraf di sekitarnya, menimbulkan rasa nyeri.
"Berdasarkan informasi dari keluarga, korban itu memiliki riwayat sakit saraf kejepit dan sudah berobat ke dokter (sejak lama)," tuturnya.
Menurutnya, sebelum peristiwa naas itu terjadi, korban tengah dalam perjalanan pulang dari tempatnya bekerja.
Penyebab terjadinya kecelakaan maut antara pengendara sepeda motor yang menghantam Bus Tayo di Jalan Raya Bayur, Periuk, Kota Tangerang pada Senin (9/1/2023) lalu, akhirnya terungkap. Kanit Laka Satlantas Polres Metro Tangerang Kota, AKP Badruzzaman mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi lantaran pengemudi sepeda motor yang menjadi korban tewas dalam peristiwa ini kehilangan konsentrasi.
Penyebab terjadinya kecelakaan maut antara pengendara sepeda motor yang menghantam Bus Tayo di Jalan Raya Bayur, Periuk, Kota Tangerang pada Senin (9/1/2023) lalu, akhirnya terungkap. Kanit Laka Satlantas Polres Metro Tangerang Kota, AKP Badruzzaman mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi lantaran pengemudi sepeda motor yang menjadi korban tewas dalam peristiwa ini kehilangan konsentrasi. (wartakotalive.com, Gilbert Sem Sandro)
Korban yang tengah bekerja saat itu, meminta izin pulang lebih dahulu untuk menjalani pengobatan.
Namun belum sampai tujuan, sakit yang diderita tersebut diduga kambuh dan membuat korban kehilangan konsentrasi dalam berkendara.
"Jadi sebelum kejadian, almarhum sudah izin pulang lebih dahulu sama personalia di tempatnya bekerja untuk berobat, mungkin dalam perjalanan pulang itu, riwayat sakitnya kambuh, sehingga berkendaranya kehilangan konsentrasi," ucapnya.
"Karena merasa sakitnya kambuh, kami menduga korban nge-blank (hilang fokus) dan akhirnya terjadi kecelakaan itu," jelas AKP Badruzzaman.
Konten Terkait
Beberapa waktu lalu publik dikejutkan oleh kecelakaan maut Bus Tayo di Kota Tangerang, akhirnya damai.
Jumat 13-Jan-2023 05:31 WIB
Sidang Ferdy Sambo kemarin diwarnai curhatan para anak buahnya yang ikut terseret dalam kasus obstruction of justice pembunuhan Brigadir Yosua.
Rabu 07-Dec-2022 07:59 WIB
brominemedia.com-- MALANG - Rencana aksi damai Aremania hari ini, Kamis (20/10) batal dilaksanakan meski ramai di media sosial menyuarakan tentang ketidakadilan dialami para suporter ketika tragedi Kanjuruhan.
Kamis 20-Oct-2022 08:35 WIB
brominemedia.com-- Polri memberi perhatian terhadap kemajuan pendidikan di Papua.
Kamis 20-Oct-2022 05:46 WIB
Puluhan massa mengatasnamakan masyarakat Cinta Polri menggelar aksi damai di Mabes Polri, Jakarta Selatan. Mereka, turut membanjiri kawasan Mabes Polri sembari merangkai bunga mawar berwarna merah dan putih menjadi bendera negara Indonesia.
Selasa 16-Aug-2022 14:49 WIB