Sabtu 17-Sep-2022 08:42 WIB
441

Foto : sindonews
brominemedia.com –
Senator Rusia Igor Morozov muncul di stasiun televisi pemerintah untuk mendesak
Presiden Vladimir Putin menghancurkan Barat.
Dia mengatakan perang yang sesungguhnya di Ukraina telah
dimulai. Pemerintah Rusia selama ini menegaskan bahwa apa yang pasukannya
lakukan di Ukraina bukan perang atau pun invasi, melainkan "operasi
militer khusus".
Dalam sebuah video yang diposting ke Twitter oleh reporter
Daily Beast Julia Davis, yang juga kreator Russian Media Monitor, Senator
Morozov terdengar berbicara tentang konflik yang sedang berlangsung dengan
Ukraina.
"Tahap kami melakukan operasi militer khusus, sementara
Ukraina dan seluruh Barat mengobarkan perang hibrida yang kuat, sudah berakhir.
Hari ini, kita perlu memahami: Perang yang sesungguhnya telah dimulai,"
katanya.
"Kita tidak bisa menunjukkan belas kasihan kepada siapa
pun lagi...kita harus mengubah persepsi kita sendiri yang dengannya kita
memasuki operasi [militer] khusus ini. Mereka semua berperang melawan
kita....Kita perlu melindungi Rusia, kita perlu menyelamatkan rakyat kami dan
melakukan segala kemungkinan untuk menghancurkan Barat," seru Morozov,
sebagaimana dilansir Newsweek, Sabtu (17/9).
Pernyataan Morozov, yang juga anggota Komite Urusan Luar
Negeri Dewan Federasi Rusia, muncul saat pertempuran berlanjut antara militer
Ukraina dan Rusia.
Ketika Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Putin
menyebut konflik tersebut sebagai "operasi militer khusus", bukan
perang secara eksplisit.
Namun, selama beberapa minggu terakhir, Ukraina terus bekerja untuk memukul mundur militer Rusia, memaksa beberapa pasukan Moskow untuk mundur dan memungkinkan Ukraina untuk merebut kembali kendali atas beberapa wilayahnya.

"Ini bukan lagi perang hibrida," kata Morozov. "Ini adalah perang yang nyata, terbuka, modern dan kita harus siap untuk itu."
Pada hari Jumat, Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan bahwa setelah pasukan Ukraina membebaskan wilayah Izium dari kendali Rusia, sebuah kuburan massal ditemukan.
“Tidak ada perdamaian dan kebebasan yang mungkin terjadi di mana Rusia datang,” kata kementerian itu dalam sebuah tweet.
"Sebuah situs kuburan massal ditemukan dengan 440 jasad di Izium yang baru saja dibebaskan. Ada lebih banyak kuburan di kota, sebagaimana laporan polisi. Semua orang ini meninggal selama 6 bulan pendudukan," lanjut kementerian itu.
Konten Terkait
Korea Utara, Rusia dan China diduga tak akan tinggal diam atas serangan militer Amerika Serikat
Senin 23-Jun-2025 20:44 WIB
Respons serangan AS dan Israel, Menlu Iran ke Rusia Temui Putin. Menlu Iran, Abbas Araghchi sebut pukulan telak perdamaian dunia.
Minggu 22-Jun-2025 22:03 WIB
Presiden Prabowo Subianto diagendakan akan memenuhi undangan khusus dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Dengan begitu, Prabowo tak bisa menghadiri KTT G7.
Senin 16-Jun-2025 21:09 WIB
Wali Kota Solo, Respati Ardi akan melakukan penataan ulang area Solo Car Free Day atau CFD yang kini sudah berusia 15 tahun.
Minggu 15-Jun-2025 20:49 WIB
Pasukan Rusia melancarkan serangan rudal dan pesawat tak berawak canggih ke Kyiv, ibu kota Ukraina
Senin 09-Jun-2025 20:27 WIB