Rabu 12-Apr-2023 08:07 WIB
371
Foto : fajar
brominemedia.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP,
Gilbert Simanjuntak, mengatakan bahwa kemacetan yang terus terjadi di Jakarta
lantaran kebijakan-kebijakan para kepala daerah yang tidak konsen pada
percepatan atau akselerasi pembangunan transportasi publik.
Gilbert mengatakan, keterlambatan
pembangunan transportasi di antaranya karena Jakarta tidak memanfaatkan jalur
train zaman Belanda. Alih-alih mengembangkan transportasi publik, kepala daerah
di DKI Jakarta lebih banyak menerapkan kebijakan yang tak sejalan.
"Pada orde baru yang digenjot
adalah penjualan mobil. Apakah karena para (pemilik) mobil ini memberikan
intensif kepada para pejabat pemerintah?" kata Gilbert kepada Republika,
belum lama ini.
Dia juga menekankan larinya
anggaran yang teralirkan bukan pada kebijakan-kebijakan untuk menekan
kemacetan, baik kebijakan para gubernur sebelum-sebelumnya maupun saat ini.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

"Sebagai contoh, bagaimana bisa Anda mengatasi kemacetan DKI kalau misalnya mobil dikasih DP Rp0, motor dikasih DP Rp0, kemudian mobil listrik dikasih subsidi? Ini, kan, kebijakan yang enggak menyentuh. Artinya, mobil listrik dikasih subsidi, emang dia mengurai kemacetan? Kan enggak," ucapnya.
Selain itu, lanjut Gilbert, sejak dulu yang menjadi fokus Pemda DKI adalah membangun jalan. Sehingga, banyak anggaran yang digelontorkan pada pos tersebut.
"Sejak dulu seperti itu. Pembangun jalan karena ada proyek-proyek baru, mindset-nya kan sudah rusak tiap hari trotoar dibongkar pasang kabel gali bikin lagi trotoarnya, itu kan menciptakan proyek-proyek biar ada pemasukan, sudah terlalu rusaklah mentalitas orang DKI," ucapnya.
Meski ada keterlambatan pembangunan transportasi publik, Gilbert mengatakan, sebenarnya Jakarta bisa saja mengatasi masalah kemacetan jika melakukan upaya akselerasi. Upaya itu, kata dia, tentu butuh jor-joran anggaran atau realokasi yang lebih besar untuk pembangunan transportasi publik seperti MRT dan LRT.
"Sekarang ini, kata kunci yang dibutuhkan adalah akselerasi. Kucurkan dana lebih besar dan keselamatan diawasi banget, kasih target 7, 8, atau 10 tahun," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengakui Indonesia terlambat dalam membangun transportasi massal. Akibat keterlambatan membangun transportasi massal yang andal, masyarakat akhirnya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Kondisi itu yang menurut Jokowi menjadi penyebab kemacetan di kota-kota besar.
"Karena keterlambatan membangun transportasi massal, baik untuk penumpang maupun untuk barang, semua berbondong-bondong menggunakan kendaraan pribadi. Akhirnya macet di semua kota sekarang ini," kata Jokowi.
Kemacetan saat ini tidak hanya terjadi di ibu kota, tetapi juga di berbagai kota besar lainnya, seperti Bandung, Medan, Surabaya, Semarang, dan Makassar. Di Jakarta, kata Jokowi, pembangunan transportasi massal sudah terlambat sekitar 30 tahun. Meskipun pemerintah telah membangun MRT dan LRT, kemacetan masih terjadi.
"Di Jakarta terlambat 30 tahun kira-kira, meskipun sekarang sudah ada MRT, tapi baru satu jalur. Ada LRT, tapi juga belum jalan. Sehingga Bapak Ibu kalau di Jakarta pagi macet, siang macet, sore macet, malam macet sekarang ini. Karena keterlambatan dalam membangun itu," kata Jokowi.
Konten Terkait
Menteri PKP Maruarar Sirait bersama Menteri PU Dody Hanggodo akan bertolak ke Sumatera Utara untuk mulai membangun hunian tetap bagi warga terdampak bencana.
Sabtu 20-Dec-2025 20:00 WIB
Kegiatan diadakan Dispora Kota Makassar dalam rangka updating perhitungan Indeks Pembangunan Pemuda.
Kamis 18-Dec-2025 20:12 WIB
Sidoarjo. Mendekati akhir tahun, Bupati Sidoarjo Subandi terus memantau...Artikel Sidak Infrastruktur di Bringinbendo dan Trosobo, Bupati Sidoarjo : Ketepatan Waktu Lebih Penting daripada Denda Proyek pertama kali tampil pada Republik News.
Minggu 14-Dec-2025 20:08 WIB
Anggota DPRD Murung Raya dari Bebie mendorong pemda untuk dapat memprioritaskan pembangunan infrastruktur wilayah pedesaan.
Senin 08-Dec-2025 20:13 WIB
Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti menggelar SDGs’ Global Conference 2025 bertema “National Visions, Global Mission:
Selasa 02-Dec-2025 20:23 WIB






