Sabtu 08-Jul-2023 06:01 WIB
158

Foto : detik

Sebelumnya, ada sejumlah informasi beredar terkait dugaan Menpora Dito Ariotedjo menerima uang Rp 27 miliar pada akhir 2022. Hal itu beredar dari sejumlah informasi pada berkas berita acara pemeriksaan salah satu tersangka korupsi BTS 4G.
Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung, Kuntadi, kemudian angkat bicara terkait beredar informasi soal Menpora Dito diduga menerima Rp 27 miliar terkait kasus BTS ini. Kuntadi menyebut apabila informasi itu benar, berarti hal tersebut konteksnya di luar proyek korupsi BTS.
"Terkait dengan materi pertanyaan tentu saja tidak bisa kami sampaikan di sini. Namun yang jelas bahwa peristiwa tersebut kalau toh benar adanya nanti itu di luar tempus peristiwa pidana BTS," kata Kuntadi, dalam konferensi pers usai pemeriksaan Dito di Kejagung, Senin (3/7).
Kuntadi menyebut konstruksi hukum kasus korupsi pengadaan infrastruktur BTS 4G telah diuraikan dalam dakwaan para terdakwa yang disidangkan. Menurutnya, ada kasus lain di luar kasus korupsi BTS 4G yang merugikan negara Rp 8 triliun.
Kasus itu berkaitan dengan dugaan pemberian sejumlah uang demi mengendalikan penyidikan kasus tersebut. Dia menegaskan kasus pemberian uang ini tak terkait dengan korupsi pengerjaan proyek BTS 4G.
"Jadi tolong dibedakan, peristiwa tindak pidana terkait dengan pengadaan infrastruktur BTS paket 1 sampai dengan 5 secara tempus telah selesai. Dan selanjutnya terinfo dalam rangka untuk menanganani atau mengendalikan penyidikan ada upaya untuk mengumpulkan dan memberikan sejumlah uang sehingga dari hal tersebut nampak jelas bahwa peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan tindak pidana yang menyangkut proyek BTS paket 1 sampai dengan 5," katanya.
"Ya, akan dibedakan itu, karena kemarin terinformasi ini kaitannya atau aliran dana mengalir dan sebagainya. Jadi kami terikat dengan tempus dan locus," sambungnya.
Dito juga telah membantah menerima uang Rp 27 miliar seperti kabar yang beredar. Dia juga bersyukur bisa menyampaikan klarifikasi kepada Kejagung.
"Saya dari awal pengen sekali secepat-cepatnya klarifikasi agar ini tidak berlarut-larut dan alhamdulillah hari ini forumnya dilaksanakan," ujar Dito di Kejagung, Jakarta, Senin (3/7).
Selain itu, Dito juga mengaku tak tahu menahu soal pengembalian uang Rp 27 miliar yang disebut-sebut oleh Maqdir. Dia menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek BTS itu kepada Kejagung.
"Saya tidak tahu-menahu terkait itu," ujar Dito di Kemenpora, Jakarta, Rabu (5/7/2023). Dito ditanya apakah pihak yang mengembalikan Rp 27 miliar itu dirinya atau bukan.
"Saya tidak tahu-menahu dan kemarin saya sudah datang ke kejaksaan, sudah melakukan proses resmi jadi biarkan lah proses resmi yang kita lihat," sambungnya.
Konten Terkait
"Sehingga pada 31 Januari lalu kami kembalikan untuk dilengkapi lagi, "ungkap Kasi Penkum Kejati Maluku Utara Richard Sinaga
Kamis 06-Feb-2025 20:33 WIB
Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan anggota DPR serta DPD RI menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Rabu 05-Feb-2025 20:40 WIB
Kasus ini menyeret Kepala Desa Bakan, Bolmong, Sulawesi Utara, yakni Hasanudin Mokodompit, dan rekan kerjanya, Jekspi Kanine, sebagai tersangka.
Senin 06-Jan-2025 20:22 WIB
Pemko Semarang mengakui CCTV merekam warga di dalam kamar. Rekaman itu kemudian diunggah di media sosial dan mendapat banyak perhatian warga
Minggu 29-Dec-2024 20:22 WIB
Pemerintah diminta melegalkan ojek online di Indonesia dengan membuat Surat Keputusan Bersama (SKB) beberapa kementerian.
Kamis 29-Aug-2024 20:32 WIB