Rabu 11-Dec-2024 20:46 WIB
29
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – TAP (15), remaja asal Cibungbulang Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini sudah menerima perubahan jenis kelaminnya.
Dia yang awalnya berjenis kelamin perempuan kini berkelamin laki-laki. TAP kini tidak merasa malu saat ini. Bahkan, ia masih berjualan untuk membantu ibunya.
TAP merupakan anak keempat dari empat bersaudara.
“Masih jualan sampai sekarang. Jualannya ya mulai dari jam 2 siang aja,” kata ibu TAP, Sukasih kepada TribunnewsBogor.com.
Selain berjualan, TAP kerap menjadi kuli bangunan.
“Apa aja dia mah. Emang anaknya rajin gitu. Malah jadi kuli bangunan. Ya bantu-bantu buat mengaduk semen lah istilahnya,” tambahnya.
Semua tetangganya pun sudah mengetahui kondisi dari TAP ini.
Tidak ada yang mengejek atau merundung TAP yang diketahui duduk dibangku kelas 9 SMP.
“Jadinya mereka malah penasaran gitu. Karena kan memang anak saya ini dari lahirnya perempuan,” ujarnya.
Sukasih pun sudah menerima kondisi yang menimpa anaknya ini.
Beberapa nama baru untuk TAP sudah disiapkan.
“Awalnya memang nggak terima. Seminggu lah saya sama bapaknya ga makan. Tapi, alhamdulillah sekarang sudah nerima. Dan bapaknya juga sudah siapkan nama untuk anak saya,” tandasnya.
Awal mula orangtua curiga
Proses ini terungkap setelah TAP dan keluarganya melakukan pemeriksaan medis pada Oktober 2024.
Sukasih menceritakan, sejak TAP duduk di kelas 2 SMP, dia mulai merasa khawatir karena anaknya belum juga mengalami menstruasi, berbeda dengan teman-teman sebayanya.
Awalnya, Sukasih menduga TAP hanya terlambat mengalami menstruasi, seperti kakaknya yang baru mendapatkan menstruasi pada usia 15 tahun.
"Saya ingin bawa dia ke puskesmas, tapi berpikir nanti juga dapat mens," ujar Sukasih kepada Kompas.com, Rabu (11/12/2024).
Namun, kecurigaan ibunda semakin kuat ketika ia memeriksa kondisi fisik TAP saat mandi dan menyadari kelamin anaknya tampak seperti laki-laki. Atas dasar itu, S akhirnya membawa TAP ke puskesmas pada 23 Oktober 2024 untuk menjalani pemeriksaan.
Di puskesmas, dokter menyatakan TAP sebenarnya berjenis kelamin laki-laki. Namun, ibunda bersikukuh anak yang dilahirkannya pada tahun 2010 itu lahir berjenis kelamin perempuan.
“Kata dokter, ini memang sudah laki-laki. Saya kaget, karena waktu lahir dia dinyatakan perempuan," tutur S.
Dokter juga menemukan adanya testis pada tubuh TAP, menandakan adanya perubahan fisik.
Setelah itu, TAP dirujuk ke beberapa rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk ke rumah sakit di wilayah Dramaga, Cibinong, hingga dirujuk ke RS Fatmawati Jakarta Selatan untuk menjalani cek hormon dan kromosom.
Namun, proses pemeriksaan dan rencana operasi TAP membutuhkan biaya besar. Pemeriksaan kromosom diperkirakan memerlukan biaya sebesar Rp8,5 juta. Meski biaya ini bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan, proses administrasi dan antrean memakan waktu hingga dua bulan.
"Kami ingin cepat-cepat operasi, tapi kalau pakai BPJS, harus menunggu lama dua bulan kalau tidak salah," jelas S.
Rencananya, TAP akan menjalani operasi bertahap yang mencakup penurunan testis dan perbaikan saluran kemih.
Mengetahui kondisi TAP, pihak sekolah, termasuk guru dan kepala sekolah, datang ke rumah untuk memberikan dukungan.
Mereka sepakat untuk menunda sementara kegiatan belajar TAP hingga proses medis selesai.
"Guru-gurunya bilang, untuk sementara ditunda dulu. Yang penting kondisinya diperbaiki dulu," ujar S. Selama ini, teman-teman sekolah TAP belum mengetahui tentang perubahan kondisi fisiknya.
Saat masih di kelas 1 hingga kelas 3 SMP, TAP masih mengenakan seragam dengan jilbab dan rok. Keluarga berharap ada bantuan dari pemerintah atau pihak lain agar TAP bisa segera menyelesaikan proses medisnya dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Proses operasi diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa tahap, sesuai dengan arahan dokter.
"Kami ingin semuanya cepat selesai agar anak kami bisa hidup dengan nyaman dan percaya diri," ungkap ibunda.
Konten Terkait
Saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, Sang pelaku, Liliz Rl, akhirnya buka suara dan membantah sengaja menghina patung tersebut
Kamis 16-Jan-2025 20:40 WIB
Dalam spanduk bertuliskan, ancaman pidana kurungan setahun dan denda maksimal Rp 3 juta bagi yang melakukan aksi balap liar.
Kamis 16-Jan-2025 20:39 WIB
Akibat terendamnya sawah warga Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, para patemi terancam gagal panen padi lokal
Kamis 16-Jan-2025 20:36 WIB
Suasana semarak jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025 mulai terasa dengan pemasangan dekorasi khas, seperti lampion merah. Seperti yang dilakukan di sepanjang jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Pada hari ini, Rabu (15/1/2025), sejumlah pekerja terlihat melakukan pengerjaan pemasangan lampion. Selain untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2025, pemasangan lampion dilakukan untuk mempercantik area pedestrian tersebut. Pemasangan lampion menambah semarak suasana menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang akan jatuh pada 29 Januari 2025.
Rabu 15-Jan-2025 20:50 WIB
Wakil Presiden Iran Javad Zarif mengklaim bahan peledak yang ditemukan di platform sentrifus dibeli untuk program nuklir Teheran disabotase Israel.
Rabu 15-Jan-2025 20:47 WIB