Kamis 01-Dec-2022 10:30 WIB
388

Foto : tempo
brominemedia.com-- Unjuk rasa menuntut agar diakhirinya aturan Covid-19 yang
ketat di Cina, mengular hingga ke luar negeri. Warga Cina yang menetap di
Sydney hingga Toronto ikut melakukan aksi protes dengan menyerukan Cina yang
bebas dan menuntut Presiden Cina Xi Jinping mengundurkan diri.
Warga Cina di luar negeri dan mereka yang dukung penghentian
aturan ketat Covid-19, bersama-sama turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi
mereka. Unjuk rasa terjadi di Sydney, Tokyo, Hong Kong, New York dan Ibu Kota
Toronto, yang rencananya akan dilakukan sampai beberapa hari ke depan.

“Bebaskan Cina. Xi Jinping mundur,” demikian diteriakkan
sekitar 30 demonstran di Toronto, Kanada, Selasa, 29 November 2022.
Sedangkan di Universitas Harvard, Massachusetts, Amerika
Serikat, ada puluhan orang meneriakkan kalimat ‘jangan ada lagi kebohongan’ dan
‘jangan ada lagi sensor’. Kementerian Luar Negeri Cina enggan berkomentar
perihal ini.
Di luar gedung konsulat Cina di Ibu Kota New York, ada
ratusan orang berkumpul. Beberapa orang melambai-lambaikan kertas putih, yang
telah menjadi simbol protes di Cina.
Banyak demonstran yang meneriakkan slogan-slogan dalam
bahasa mandarin, mengkritik catatan HAM Cina dan dampak dari kebijakan nol
kasus Covid-19. Ketatnya aturan Covid-19 di Cina, telah sangat melukai
perekonomian Cina dan kebabasan warganya.
Para demonstran di luar negeri, enggan memberikan nama
lengkap mereka karena waswas dengan keadaan sanak-saudara mereka di Cina yang
bisa saja mengalami gangguan dari otoritas.
Beijing menghadapi kemarahan dari warganya dan sekarang
meluas setelah ada kejadian 10 orang tewas terpanggang dalam sebuah kebakaran
di kawasan Xinjinang. Banyak orang menuduh itu karena ketatnya aturan Covid-19
sehingga membuat warga terperangkap di dalam sebuah gedung. Namun otoritas
menyangkal tuduhan tersebut.
Di Sydney ada sekitar 200 orang berkumpul pada Senin malam,
28 November 2022. Mereka menyalakan lilin di alun-alun Kota Sydney. Ada sekitar
50 pelajar asal Cina dalam acara itu, di mana itu telah menjadi aksi protes
terbesar yang dilakukan warga Cina di tanah Australia. Sebagian besar pelajar
menutup wajah dengan masker dan topi. Mereka juga tak mau menyebutkan nama lengkap.
Beberapa dari mereka meyakini seorang otoritas dari kantor Kedutaan Besar Cina
memantau acara tersebut.
Konten Terkait
Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk mempercepat penanganan sampah dengan menggandeng pihak ketiga, baik dari dalam maupun luar negeri.
Rabu 16-Apr-2025 20:30 WIB
Ratusan buruh unjuk rasa di depan rumah pemilik Sritex, Iwan Lukminto tuntut THR dibayarkan paling lambat H-7 Lebaran 2025.
Jumat 21-Mar-2025 20:39 WIB
Komisi VI DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Ketua Badan Pelindungan Konsumen Nasional (BPKN RI) dan sejumlah influencer, salah satunya Doktif atau dokter detektif Amira Farahnaz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Rabu 12-Mar-2025 20:35 WIB
Aldi Taher mengungkapkan dirinya mulai diprotes sang anak karena kesibukan pekerjaannya.
Selasa 25-Feb-2025 20:08 WIB
saat disemprotkan water Cannon pun para massa aksi unjuk rasa ini tetap bertahan, walau terpaksa perlahan mundur.
Jumat 27-Dec-2024 20:44 WIB