Senin 16-Jan-2023 12:48 WIB
185

Foto : tempo
brominemedia.com
- Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam waktu dekat akan berkunjung ke
beberapa daerah di Tanah Air menemui para korban pelanggaran HAM berat masa
lalu. Mereka tersebar di daerah seperti Aceh; Talangsari, Lampung; hingga di
luar negeri.
"Kami akan mengumpulkan korban-korban pelanggaran HAM
berat di masa lalu karena mereka banyak sekali," kata Menteri Koordinator
Politik, Hukum, dan HAM Mafud Md usai rapat bersama Presiden Joko Widodo atau
Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin, 16 Januari 2022.
"Terutama di Eropa Timur untuk memberi jaminan kepada
mereka bahwa mereka adalah Warga Negara Indonesia dan mempunyai hak-hak yang
sama," kata Mahfud.
Para korban pelanggaran HAM berat ini kemungkinan akan
dikumpulkan di Jenewa, Swiss, atau di Amsterdam, Belanda, atau pun di Rusia.
Nantinya, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi, dan Mahfud yang akan mengumpulkan korban di Eropa Timur ini.
"Sehingga nanti pesannya juga ada di luar negeri dan
tim ini tidak main-main," kata Mahfud. Tapi, Ia tak merinci apakah Jokowi
juga akan menemui langsung para korban tersebut di Jenewa, Amsterdam, ataupun
Rusia.
Selain itu, Jokowi dalam waktu dekat akan mengeluarkan
Instruksi Presiden (Inpres) guna menugaskan 17 lembaga kementerian dan non
kementerian untuk menjalankan rekomendasi Tim Penyelesaian Non-Yudisial
Pelanggaran Ham Berat Masa Lalu alias Tim PPHAM.
Rencana Jokowi ini diumumkan setelah PPHAM menyerahkan
rekomendasi atas 12 pelanggaran HAM berat masa lalu. Jokowi sebagai kepala
negara pun sudah mengakuinya.
Berikut 12 kasus pelanggaran HAM yang diakui Presiden Jokowi:
1. Peristiwa 1965-1966
Sepanjang 1965–1966, sejumlah besar orang yang dituduh
komunis mengalami penangkapan, penahanan tanpa proses hukum, penyiksaan, perkosaan,
kekerasan seksual, kerja paksa, pembunuhan, hingga penghilangan paksa.
Dari hasil penyelidikan Komnas HAM, sekitar 32.774 orang
diketahui telah hilang dan beberapa tempat diketahui menjadi lokasi pembantaian
para korban. Sementara itu, beberapa riset menyatakan bahwa korban lebih dari
1,5-3 juta orang.
2. Peristiwa Penembakan Misterius 1982-1985
Penembakan misterius atau Petrus yang terjadi sepanjang
1982-1985 mengakibatkan sejumlah besar orang yang dianggap preman ditembak
secara misterius hingga meninggal dunia. Operasi ini dilakukan pemerintah Orde
Baru untuk menertibkan mereka yang dianggap liar. Namun, sering kali penentuan
sasaran itu dilakukan dengan hanya melihat penampilan luar sang target.
3. Peristiwa Talangsari, Lampung 1989
Peristiwa Talangsari menyebabkan 130 orang meninggal dan mengakibatkan terbakarnya 109 rumah hingga berbagai bentuk kekerasan lainnya dari aparat terhadap warga.

4. Peristiwa Rumoh Geudong dan Pos Sattis, Aceh 1989
Peristiwa Rumoh Geudong dan Pos Sattis merupakan peristiwa penyiksaan aparat ABRI terhadap warga Aceh selama masa konflik pada 1989–1998. Peristiwa Rumoh Geudong dan Pos Sattis Lainnya terjadi di masa Aceh dalam status Daerah Operasi Militer (DOM) pada 1989–1998.
5. Peristiwa penghilangan orang secara paksa 1997-1998
Komas HAM mencatat 14 orang yang telah menjadi korban penghilangan orang secara paksa yang sampai dengan sekarang belum dapat diketahui nasibnya. Mereka adalah Yani Afrie, Sony, Herman Hendrawan, Dedi Hamdun, Noval Alkatiri, Ismail, Suyat, Petrus Bima Anugerah, Wiji Thukul, Ucok Munandar Siahaan, Hendra Hambali, Yadin Muhidin, dan Abdun Naser.
6. Peristiwa Kerusuhan Mei 1998
Kejadian ini menelan korban 1.190 jiwa sepanjang 13-15 Mei 1998. Korban-korban tersebut termasuk 85 perempuan-khususnya etnis Tionghoa menjadi korban perkosaan secara berkelompok, dan ratusan gedung-gedung dirusak dan dibakar.
Kasus ini terjadi di 88 lokasi di Jakarta, Bekasi, Tangerang, serta beberapa tempat di Bandung, Solo, Klaten, Boyolali, Surabaya, Medan, Deli, Simalungun, Palembang, Padang.
7. Peristiwa Trisakti dan Semanggi I-II 1998-1999
Pada 12 Mei 1998, aparat melakukan penembakan terhadap empat orang mahasiswa Universitas Trisakti, yaitu Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie. Sementara itu, korban luka mencapai 681 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Selanjutnya, sepanjang 8–14 November 1998, aparat kembali melakukan kekerasan kepada mahasiswa. Saat itu, para mahasiswa menolak Sidang Istimewa MPR karena dinilai inkonstitusional. Aparat lewat penembakan dengan peluru tajam yang mengakibatkan 18 orang mahasiswa meninggal.
8. Peristiwa Pembunuhan Dukun Santet 1998-1999
Peristiwa ini merupakan pembunuhan terhadap ratusan orang yang dianggap berprofesi menjadi dukun santet di Banyuwangi. Peristiwa ini berlangsung pada Februari-September 1998.
9. Peristiwa Simpang KKA, Aceh 1999
Pada 3 Mei 1999, terjadi sebuah konflik di Aceh yang disebut nama Tragedi Simpang KKA (Simpang Kraft) atau yang juga dikenal dengan nama Insiden Dewantara atau Tragedi Krueng Geukueh. Tragedi Simpang KKA yang terjadi di Kecamatan Dewantara, Aceh, tersebut bermula dari kekerasan yang dilakukan oleh aparat TNI.
10. Peristiwa Wasior, Papua 2001-2002
Pada 13 Juni 2001, terduga aparat Korps Brigade Mobil melakukan penyerbuan kepada warga sipil di Desa Wondiboi, Wasior, Manokwari, Papua. Penyerbuan ini dipicu dari terbunuhnya lima anggota Brimob dan satu warga sipil di markas perusahaan PT Vatika Papuana Perkasa oleh terduga Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka.
11. Peristiwa Wamena, Papua 2003
Tragedi ini telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa sebanyak 33 orang, korban luka 53 orang, bangunan milik masyarakat yang rusak dan terbakarnya sebanyak 530 unit, rusaknya 238 unit kendaraan dan 17 unit gedung milik pemerintah.
12 Peristiwa Jambo Keupok, Aceh 2003
Peristiwa ini berawal saat Desa Jambo Keupok yang diduga menjadi basis Gerakan Aceh Merdeka. Dalam operasinya, anggota TNI Para Komando bersama dengan Satuan Gabungan Intelijen melakukan tindak kekerasan terhadap penduduk sipil seperti penangkapan, penghilangan orang secara paksa, penyiksaan, dan perampasan harta benda.
Puncaknya, ratusan pasukan militer membawa senjata laras panjang dan beberapa pucuk senapan mesin mendatangi Desa Jambo Keupok pada 17 Mei 2003. Tak kurang dari 16 orang penduduk sipil meninggal setelah disiksa, ditembak, bahkan dibakar hidup-hidup, serta lima orang lainnya turut mengalami kekerasan oleh aparat.
Konten Terkait
Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023 di Sumatera Utara (Sumut) dipastikan akan dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Sabtu 04-Feb-2023 08:39 WIB
Mahfud Md mengatakan korban pelanggaran HAM berat masa lalu akan ditemui oleh Presiden Jokowi. Pemerintah juga kumpulkan korban di Eropa Timur.
Senin 16-Jan-2023 12:48 WIB
Jokowi menyebut pemerintah berusaha untuk memulihkan hak-hak para korban secara adil dan bijaksana tanpa menegasikan penyelesaian yudisial.
Rabu 11-Jan-2023 11:38 WIB
Presiden Jokowi menerima laporan dari Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu. Tim ini sebelumnya dibentuk oleh Jokowi pada Agustus 2022
Rabu 11-Jan-2023 11:33 WIB
Presiden Joko Widodo kembali meminta masyarakat menggunakan masker baik aktivitas di dalam maupun di luar ruangan.
Minggu 10-Jul-2022 13:45 WIB