Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

KRIMINAL

Polres Kebumen Usut Intimidasi Pemuda Pancasila dan Kades, Pelapor Pungli Malah Terima Kasih ke PP

Rabu 24-Jul-2024 20:31 WIB

92

Polres Kebumen Usut Intimidasi Pemuda Pancasila dan Kades, Pelapor Pungli Malah Terima Kasih ke PP

Foto : wartakota

Brominemedia.com - Polres Kebumen memastikan akan mengusut dan menyelidiki kasus dugaan intimidasi yang dilakukan oknum anggota Pemuda Pancasila yang juga Kepala Desa Menganti, Kebumen, Jawa Tengah, Supono terhadap warga atau ortu siswa yang melaporkan dugaan pungli di SDN di Kebumen.

Selain dugaan intimidasi, Polres Kebumen juga mendalami dugaan pungli di SDN di Kebumen yang dilaporkan ortu siswa melalui Sugiyono selaku Ketua DPC Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Kresna Cakra Nusantara Kabupaten Kebumen.

Hal itu dilakukan menyusul viralnya video adu mulut atau cekcok antara Supono dan Sugiyono di media sosial.

Bahkan Supono yang datang mengenakan seragam Pemuda Pancasila dengan beberapa rekan lain berseragam sama mengusir warga yang membuat laporan pungli di SDN Kebumen dari desanya, jika tidak mencabut laporan.

Cekcok memanas karena Sugiyono memastikan tidak akan mencabut laporan karena pungli di SDN adalah sebuah kejahatan yang harus diungkap karena memberatkan masyarakat kecil.

Di tengah proses penyelidikan polisi, ortu siswa atau warga yang melaporkan pungli muncul lewat video bersama Kepala Desa Menganti, Kebumen, Jawa Tengah, Supono dan sejumlah anggota Pemuda Pancasila.

Dalam video itu, seorang ibu berhijab gelap yang merupakan ortu siswa yang melaporkan adanya pungli di SDN justru mengucapkan terima kasih kepada ormas Pemuda Pancasila dan Kepala Desa Menganti.

"Karena sudah membantu yang keluarga saya alami, keterkaitan pemberian kuasa saya ke salah satu LSM yang akhirnya berbuntut laporan kepada pihak berwajib. Yang sebenarnya itu tidak saya inginkan. Tidak ada niatan sedikitpun dalam hati saya untuk melaporkan sebuah sekolah," kata sang ibu.

"Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada Pemuda Pancasila dan para pemimpin desa yang sudah banyak membantu. Dan alhamdulilah dengan adanya semua permasalahan ini, tanpa bantuan LSM, anak saya gratis sekolah di SDN 1 Jatimulyo," katanya.

Video klarifikasi dari pelapor pungli SDN yang berterima kasih ke Pemuda Pancasila ini justru dinilai warganet sangat janggal dan terkesan sang ibu di bawah tekanan.

Video ini sebelumnya di unggah akun X @dhemit_is_back, Rabu 24 Juli 2024. Sejumlah warganet mengaku sangat percaya bahwa sang ibu di bawah tekanan saat menyampaikan pernyataannya di video.

"Kalian percaya ga klarifikasi warga yang protes pungli di SDN 1 Jatimulyo dan di intimidasi Oknum kepada desa sekaligus Ormas Pemuda Pancasila ini tanpa tekanan?" kata @dhemit_is_back.

Ia menyebutkan dalam klarifikasi dari orang tua murid itu ada banyak bagian yang janggal.

Sebab wanita berkerudung dalam video mengucapkan terima kasih jkepada Pemuda Pancasila berulang kali.

"Tata bahasa ditekan berulangkali Terimakasih Pemuda Pancasila.. Ada yg janggalkah?," terangnya.

Padahal sebelumnya, dalam video yang viral pria bernama Supono mengaku lurah, dan meminta warganya yang protes itu untuk minggat dari desa.

"Padahal sebelumnya bilang minggat kamu dari desa ini," kata pemilik akun tersebut di kolom komentar.

Melihat video klarifikasi tersebut, tak ayal membuat sejumlah warganet juga curiga, adanya intimidasi pada wali murid.

"Aku yakin itu yang diucapkan bukan murni dari harinya sendiri, tertekan ada intimidasi," tulis seorang warganet di kolom komentar.

"Suara ibunya bergetar, ibunya pasti dalam keadaan takut karena intimidasi oknum," tambah yang lain.

"Tanpa tekanan, tapi diapit anggota PP, mereka anggap masyarakat kita bodoh kah?" saut yang lainnya.

Polisi Selidiki Intimidasi dan Pungli

Sebelumnya Kasatreskrim Polres Kebumen, AKP La Ode Arwansyah mengungkapkan, buntut video cekcok mulut antara ormas berseragam dengan LSM pihaknya mendapatkan dua laporan.

Pertama, katanya dugaan intimidasi yang dilakukan oleh oknum yang diduga anggota ormas Pemuda Pancasila sekaligua kepala desa.

Kedua, tambah dia, persoalan pungutan liar di salah satu SD Negeri yang ada di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Untuk kasus pungli, menurut AKP La Ode, sudah ditangani Unit Tipidkor Satreskrim Polres Kebumen.

"Unit Tipidkor Satreskrim Polres Kebumen telah menerima laporan terkait dugaan pungli, dan melakukan pemeriksaan serta permintaan dokumen kepada pihak-pihak yang terkait," ungkap AKP La Ode Arwansyah Selasa (23/7/2024).

AKP La Ode memastikan kasus ini ditangani serius oleh Polres Kebumen, dan akan diinformasikan perkembangannya sebagai transparansi publik.

Sejak awal video tersebut diunggah dan menjadi perhatian publik, Polres Kebumen telah bergerak mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan.

Termasuk akan melakukan pemanggilan terhadap pihak yang melakukan intimidasi ataupun pemaksaan, seperti yang terlihat pada video.

"Polres Kebumen akan melakukan pemanggilan kepada para pihak yang terlibat pada video tersebut. Kami akan memintai keterangan satu persatu," ungkap AKP La Ode Arwansyah.

Intimidasi dan Usir Warga

Seperti diketahui sebelumnya video sejumlah orang berpakaian ormas Pemuda Pancasila (PP) menggeruduk kediaman seorang warga di Kabupaten Kebume, Jateng viral di media sosial.

Dalam video seorang anggota Pemuda Pancasila yang mengaku bernama Supono terlibat cekcok dengan Sugiyono.

Supono mengaku sebagai Ketua Pemuda Pancasila sekaligus menjabat Kepala Desa Menganti. Supono tampak geram dengan Sugiyono yang melaporkan adanya pungutan liar di salah satu SD Negeri yang ada di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Dalam cekcok itu bahkan Sugiyono dan ortu siswa diancam pergi dari rumah mereka di Desa Menganti jika tidak mencabut laporannya. Kabar beredar, orang tua murid memang sudah gerah dan membuat laporan dugaan pungli di SD tersebut ke Polres Kebumen.

Laporan itu ditindaklanjuti dengan bantuan dari salah satu anggota LSM yang bernama Sugiyono.

Namun Supono dan teman-temannya yang datang juga mengintimidasi Sugiyono untuk membicarakan masalah pungli tersebut secara kekeluargaan, jangan menempuh ke jalur hukum terlebih dahulu.

"Ini rumah disini kamu ngontrak, tapi kamu sering bikin masalah. Kalo masih bisa dirembukin, ayo dirembukin, jangan maen hukum kayak gitu," kata Supono dalam video viral yang beredar.

Sugiyono yang seorang diri kemudian mengatakan, sebagai pemuda pancasila seharusnya bisa mengamalkan pancasila dan mendukung pelaporan adanya pungli di sekolah negeri.

"Saya sampai kapanpun tidak akan mencabut laporan itu. Saya tidak akan mencabut," kata Sugiyono tegas.

"Keluar kamu dari Menganti, sering kamu bikin masalah," kata pria berpakaian ormas itu menimpali.

Adapun kronologi oknum Pemuda Pancasila menntimidasi ini berawal dari orang tua siswa melaporkan dugaan pungli di SD Negeri di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen Jawa Tengah, melalui Sugiyono anggota LSM ke Polres Kebumen.

Karena laporan inilah membuat orang tua siswa didatangi oleh Supono Kepala Desa Menganti sekaligus ketua ormas Pemuda Pancasila. Sehingga terjadilah cekcok dengan Sugiyono (LSM) yang ikut hadir di rumah orang tua siswa itu.

Orang tua siswa tersebut diancam oleh Kepala Desa supaya pergi dari rumah kontrakannya di Desa Menganti jika tidak mencabut laporannya.

Pihak yang terlibat, yakni Sugiyono ketua DPC lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Kresna Cakra Nusantara Kabupaten Kebumen.

Sugiyono mengaku jika dirinya korban intimidasi oleh oknum ormas Pemuda Pancasila.

Dalam video, terlihat ada 3 pria berseragam ormas Pemuda Pancasila, mulanya ia bertanya pada Sugiyono tentang awal mula permasalahan hingga berujung laporan polisi.

"Permasalahannya apa, kalau masih bisa dirembug, dirembug lah," Supono

Pihak ormas Pemuda Pancasila itu meminta laporan itu dicabut namun tidak diindahkan oleh Sugiyono. Hal ini membuat oknum Pemuda Pancasila itu minta agar orang tua murid yang tinggal di kontrakannya pergi dari desa tersebut.

"Besok pagi kamu harus keluar dari Menganti, kamu sudah bikin kisruh," kata pria bernama Supono itu.

Supono masih kekuh dan mendesar orang tua murid untuk mencabut laporan polisi itu.

Dalam video yang dibagikan itu, Supono juga menyebut jika dirinya bertindak sebagai pemangku wilayah atau lurah di tempat itu.

"Saya lurahnya, mau apa? pergi kau dari sini," tambahnya lagi.

Video Pemuda Pancasila cekcok hingga intimidasi Sugiyono selaku ketua DPC lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Kresna Cakra Nusantara Kabupaten Kebumen, dikecam netizen.

Dugaan intimidasi dan arogansi tersebut terjadi di desa Menganti Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen provinsi Jawa Tengah, Minggu 30 Juni 2024.

Dari Video yang Di unggah Akun @kabarnegri Menuliskan bahwa Orang tua siswa melaporkan dugaan pungli di SD Negeri di Kec. Petanahan Kab.Kebumen Jawa Tengah melalui Sugiyono anggota LSM ke Polres Kebumen.

Imbasnya rumah orangtua siswa didatangi Supono, Kepala Desa Menganti sekaligus ketua ormas hingga terjadi cekcok dengan Sugiyono (LSM) yang ikut hadir.

"Ortu siswa juga diancam oleh kepala desa untuk pergi dari rumah kontrakannya di Desa Menganti jika tidak mencabut laporannya," Tulis Akun tersebut.

Sontak video tersebut mendapat reaksi dari warganet seperti halnya ditulis akun @ypramono09 "Para netizen, silahkan tunjukkan kekuatan, soliditas dan kesaktian kalian. Cari, temukan dan buat SUPONO meringkuk di penjara krn berani ngancam dan membuat resah masyarakat. Lama2 Ormas ini makin meresahkan," tulisnya

"Mungkin dia lapar. Rendang mana rendang," tulis @ariftijil81_.

"Admin atau siapapun adakah yg punya nomor kontak bapak yg diintimidasi dalam video tsb? Tolong kirim DM ke saya," tulis @deny__irwanto

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Kronologi Pemuda Pancasila Intimidasi Orang Tua Siswa yang Laporkan Dugaan Pungli SD di Kebumen

Konten Terkait

PERISTIWA Bukti Awal Dugaan Bullying PPDS Undip Telah Dikantongi, Menko PMK Minta Publik Percayakan ke Polisi

Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut polisi telah memiliki bukti awal dugaan bullying pada mahasiswi PPDS Universitas Diponegoro (Undip).

Senin 02-Sep-2024 20:43 WIB

Bukti Awal Dugaan Bullying PPDS Undip Telah Dikantongi, Menko PMK Minta Publik Percayakan ke Polisi
PERISTIWA Siswi SMA di Wonogiri Meninggal Akibat Terjatuh dari Bus yang Penuh Sesak

Seorang siswi berinisial A (17), warga Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, tewas setelah terjatuh dari bus dalam perjalanan menuju sekolah. Korban diduga terjatuh saat bergelantungan di bus.

Selasa 06-Aug-2024 09:50 WIB

Siswi SMA di Wonogiri Meninggal Akibat Terjatuh dari Bus yang Penuh Sesak
TEKNOLOGI OPPO Reno12 F Series Siap Hadir di Indonesia, Usung Desain Cosmos Ring

OPPO resmi mengumumkan perangkat Reno12 F Series, yaitu Reno12 F 5G dan Reno12 F 4G akan segera hadir dalam waktu dekat.

Senin 05-Aug-2024 20:37 WIB

OPPO Reno12 F Series Siap Hadir di Indonesia, Usung Desain Cosmos Ring
PEMERINTAHAN Bacawalkot Tegal Faruq Ibnul Haqi Klaim Sudah Kantongi Rekom Partai Besar, Deklarasi 18 Agustus

Bakal calon Wali Kota Tegal, Faruq Ibnul Haqi mengaku sudah mendapatkan rekomendasi dari partai politik besar untuk maju di Pilkada serentak 2024.

Minggu 04-Aug-2024 21:05 WIB

Bacawalkot Tegal Faruq Ibnul Haqi Klaim Sudah Kantongi Rekom Partai Besar, Deklarasi 18 Agustus
KRIMINAL Ngeri! 1 Orang Tewas Ditusuk Senjata Tajam Gerombolan Pelajar di Magelang

Geger satu warga tewas dan dua lainnya luka-luka diduga diserang gerombolan pelajar di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2024) dini hari.

Minggu 04-Aug-2024 21:04 WIB

Ngeri! 1 Orang Tewas Ditusuk Senjata Tajam Gerombolan Pelajar di Magelang

Tulis Komentar