Senin 30-Jan-2023 06:00 WIB
267

Foto : tempo
brominemedia.com-- Polda Metro Jaya tengah mengusut dugaan korupsi pembayaran
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dengan objek pajak berupa
lahan milik PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Vice President Corporate Secretary
PT Jakpro Syachrial Syarif menyatakan, penyelidik telah memeriksa sejumlah
orang di internal perusahaan pelat merah itu.
"Sejak akhir tahun 2022 sudah ada pemanggilan,"
kata dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 28 Januari 2023.

Tempo menerima dokumen yang menunjukkan bahwa Polda Metro
sedang menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi sehubungan dengan pembayaran
BPHTB oleh Jakpro. Objek pajak adalah lahan di Jalan Senopati 72, RT 009/RW
003, Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pembayaran pajak diduga tidak sesuai dengan Surat Setoran
Pajak Daerah (SSPD)-BPHTB 2022. Dampaknya merugikan keuangan daerah DKI Jakarta
mengingat pajak tersebut dibayarkan dengan kas Jakpro.
Menurut Syachrial, Jakpro telah menyetorkan pajak Rp 18
miliar pada 2022. BUMD DKI itu rupanya hanya perlu melunasi pajak senilai Rp 4
miliar.
"Kami baru tau belakangan, seharusnya Rp 4 miliar.
Padahal, kami eksekusinya sudah dilakukan sebelum-sebelumnya dengan besaran
yang jauh lebih besar dari itu," jelas dia.
Pembayaran BPHTB, lanjut dia, hanya dilakukan sekali saat
perusahaan sah memperoleh aset tersebut. Jakpro juga telah menerima sertifikat
kepemilikan lahan yang semula atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI
Jakarta.
Syachrial menambahkan beberapa orang yang bersinggungan
langsung dengan proses pembayaran pajak itu sudah diperiksa polisi, termasuk
dirinya. Polisi membutuhkan keterangan Syachrial selaku Sekretaris Perusahaan
Jakpro.
Waktu itu, dia baru saja bergabung dengan Jakpro di kuartal
keempat 2022, sehingga tak mengetahui adanya penggelembungan atau mark up bayar
pajak.
"Jadi saya hanya sekali dipanggil, selebihnya
teman-teman yang melakukan proses (pembayaran pajak)," ucap dia.
Proses penyelidikan di Polda Metro masih berlanjut hingga
kini. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Komisaris Besar Auliansyah
Lubis tak merespons pesan WhatsApp ataupun telepon awak media Tempo.
Tempo juga telah berupaya meminta keterangan dari Kepala
Subdit V Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro APBD Wisnu
Wardana, tapi belum ada informasi detail mengenai dugaan korupsi di tubuh
Jakpro ini.
Konten Terkait
Diduga kuat juru simpan adalah mereka yang menampung uang dari para agen travel haji yang berasal dari seluruh jemaah.
Kamis 25-Sep-2025 21:49 WIB
Pihaknya pun masih terus berupaya mendalami kasus tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan pendampingan terhadap korban.
Rabu 24-Sep-2025 20:28 WIB
Masyarakat Gresik Apresiasi Perpanjangan Diskon Pajak BPHTB Waris dan Hibah.
Kamis 18-Sep-2025 21:12 WIB
Polres Pagar Alam mengamankan seorang remaja berusia 15 tahun yang diduga terlibat dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
Kamis 18-Sep-2025 21:11 WIB
SKCK palsu terbongkar dan viral di medsos. Ada oknum polisi yang terlibat. Untuk SKCK palsu itu dibayar Rp 100 Ribu
Kamis 18-Sep-2025 21:10 WIB