Minggu 22-Sep-2024 20:16 WIB
                                     
                                    
                                 
                                 
                                 Foto :  republikain  
                                Brominemedia.com – Rektor Universitas Paramadina Prof Didik Junaidi Rachbini menganggap, visi ambisius Presiden Terpilih Prabowo Subianto mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen memerlukan strategi yang mumpuni. 
Langkah itu bertujuan menghindarkan Indonesia dari middle income trap guna menjadi negara maju.
"Kalau hanya di lima persen, bahkan ke bawah, nanti Indonesia tidak akan ke mana-mana, tetap menjadi negara middle income trap," ujar Didik dalam diskusi bertajuk 'Prospek Kebijakan Ekonomi Prabowo (Mustahil Tumbuh 8 Persen tanpa Industrialisasi)' di Jakarta, Ahad (22/9/2024).
Didik menyebut, terdapat sejumlah langkah prioritas yang harus dilakukan Prabowo untuk merealisasikan targetnya tersebut. Salah satunya, sambung dia, dengan menjaga stabilitas makro dengan menekan tingkat utang yang begitu tinggi saat ini.
"Kalau kita mencicil, menghabiskan 50 persen dari pendapatan kita. Kalau kita naikkan dua kali lipat perdapatan, maka cicilan yang 50 persen tinggal 20 persen. Jadi ketergantungan pada utang itu hilang," ucap Didik.
Ekonom senior Indef tersebut menyampaikan, Prabowo juga harus mampu menjaga stabilitas inflasi, memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan menurunkan tingkat suku bunga. Kemudian, lanjut Didik, Prabowo juga harus memperbaiki kebijakan perdagangan agar meningkatkan ekspor produk Indonesia ke pasar global.
"Soal tarif ekspor itu bisa dinegosiasikan serta pemerintah bisa memberikan juga insentif ekspor ke depan," ucap Didik.
Menurut dia, realisasi target tersebut mustahil tercapai tanpa mendorong industrialisasi yang kuat. Didik menilai, industrialisasi sebagai pilar utama akan menciptakan nilai tambah pada sektor-sektor ekonomi, meningkatkan produktivitas dan membuka lapangan kerja yang lebih luas.
"Industrialisasi ini pun sudah dilakukan Malaysia di kelapa sawit dan sekarang Malaysia sudah keluar dari middle income trap, sudah masuk ke jajaran ekonomi maju," ujarnya.
Didik menyampaikan, Indonesia perlu mencontoh keberhasilan industrialisasi Malaysia yang dimulai dengan peningkatan SDM hingga teknologi. Dengan perbaikan tersebut, Didik meyakini Indonesia mampu keluar dari middle income trap.
"Yang penting, kalau mau melakukan ini, jalannya banyak. Seperti ke Bandung, jalannya banyak. Tinggal pilih salah satunya, tapi kalau tidak tahu strategi ya tidak ajan kemana-mana," kata mantan wakil ketua umum DPP PAN tersebut.
                                
                                
                                
                                
                                
                                
                                    
Konten Terkait
                                
                                                                
                                    
                                        PEMERINTAHAN
                                        Terbang Ke Malaysia Prabowo Trump Sepanggung Lagi
                                        Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN. Dalam forum ini, Prabowo kembali akan sepanggung dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.Prabowo berangkat menggunakan Pesawat Kepresidenan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (25/10/2025) sore. Kepala Negara di jadwalkan menghadiri rangkaian KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada 26-28 Oktober 2025.“Selanjutnya ada agenda untuk KTT APEC, tapi ...
                                                                                
                                             Minggu 26-Oct-2025 07:50 WIB
                                        
                                     
                                    
                                    
                                 
                                                                
                                                                
                                                                
                                                                
                                    
                                        PEMERINTAHAN
                                        Target Kelar 2 Tahun di 34 Kota Limbah Bantargebang 55 Juta Ton Prabowo Minta Danantara Kebut Pembangunan PLTSa
                                        Presiden Prabowo Subianto memastikan, pemerintah melalui Danantara, akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di 34 kota. Termasuk di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang timbunan sampahnya sudah mencapai 55 juta ton."Limbahnya sudah 55 juta ton. Sudah menggunung. Kalau terjadi hujan deras, dia. bisa membahayakan kampung di sekitarnya,"papar Prabowo dalam sambutan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025)."Insya ...
                                                                                
                                             Senin 20-Oct-2025 20:17 WIB