Selasa 14-Mar-2023 09:39 WIB
161

Foto : tempoin
brominemedia.com - Pejabat Pertahanan Australia
mengkonfirmasi program kapal selam bertenaga nuklir Australia dalam pakta
AUKUS, bersama Amerika Serikat dan Inggris, akan menelan biaya hingga A$368
miliar atau sekitar Rp 3,7 kuadriliun selama tiga dekade ke depan.
Ini merupakan program pertahanan tunggal terbesar negara itu
dalam sejarah. Di bawah kesepakatan itu, seperti tertuang dalam pernyataan
bersama, Amerika Serikat bermaksud untuk menjual tiga kapal selam bertenaga
nuklir kelas Virginia kepada Australia pada awal 2030-an, dengan opsi bagi
Australia untuk membeli dua lagi jika diperlukan. Perangkat itu dibangun oleh
General Dynamics
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri
Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Senin,
13 Maret 2023, mengungkapkan rincian rencana menyediakan Australia dengan kapal
selam serang bertenaga nuklir. Ini merupakan langkah besar untuk melawan ambisi
Cina di Indo-Pasifik.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Albanese mengatakan pakta tersebut akan dimulai dengan investasi senilai A$6 miliar atau sekitar Rp61,4 triliun selama empat tahun ke depan untuk memperluas pangkalan kapal selam utama dan galangan kapal selam negara. Anggaran itu juga untuk melatih pekerja terampil.
βIni akan menjadi kemampuan berdaulat Australia β dibangun oleh warga Australia, dipimpin oleh Angkatan Laut Australia dan didukung oleh pekerja Australia di galangan kapal Australia,β kata Albanese di San Diego, California.
"Skala, kompleksitas, dan signifikansi ekonomi dari investasi ini serupa dengan penciptaan industri otomotif Australia pada periode pascaperang," ujar Albanese menambahkan.
Australia juga akan menyediakan A$3 miliar atau sekitar Rp30,5 triliun untuk memperluas kapasitas pembuatan kapal di Amerika Serikat dan Inggris, dengan sebagian besar uang ditujukan untuk mempercepat produksi kapal selam kelas Virginia AS.
Total biaya program kapal selam diperkirakan mencapai A$268 miliar (Rp 2,7 triliun) hingga A$368 miliar (Rp 3,7 triliun) pada 2055, Pejabat pertahanan mengatakan kepada Reuters, angka itu kira-kira 0,15 persen dari produk domestik bruto Australia per tahun.
Label harga melibatkan biaya pembuatan kapal selam serta infrastruktur dan pelatihan terkait.
SSN-AUKUS Australia pertama, sebagai kapal selam kelas baru yang dibangun oleh BAE Systems dan Rolls-Royce, akan dikirim pada 2042. Sementara satu kapal akan dibangun setiap tiga tahun hingga armada mencapai delapan. Inggris akan menerima pengiriman kapal selam SSN-AUKUS pertamanya pada akhir tahun 2030-an.
Kapal selam AUKUS baru akan dibangun di negara bagian Australia Selatan. A$2 miliar atau sekitar Rp 20,4 triliun akan dihabiskan untuk infrastruktur. Sedangkan pangkalan angkatan laut di Perth, yang akan menjadi pangkalan armada kapal selam baru, akan ditingkatkan.
Pertanyaan besar tentang AUKUS masih berkembang. Paling tidak mengenai pembatasan ketat AS pada pembagian teknologi ekstensif yang diperlukan untuk proyek tersebut. Selain itu isu waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan kapal selam, bahkan ketika ancaman yang dirasakan oleh Cina meningkat β juga menjadi perhatian.
Analis mengatakan, mengingat kekuatan Cina yang semakin besar dan manuvernya terhadap Taiwan, sangat penting untuk memajukan tahap kedua AUKUS, yang melibatkan hipersonik dan persenjataan lain yang dapat dikerahkan lebih cepat.
Konten Terkait
Kalah telak dari Timnas Australia, para pemain Timnas Indonesia diharapkan bisa kembali...
Jumat 21-Mar-2025 20:39 WIB
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert menyayangkan pasukannya gagal memanfaatkan peluang emas saat jumpa Australia pada laga Grup C Babak III Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kamis 20-Mar-2025 21:29 WIB
Timnas Indonesia langsung menggelar latihan ringan setibanya di Australia, Senin (17/3/2025).
Senin 17-Mar-2025 20:44 WIB
Pelajar Indonesia di luar negeri butuh perlindungan, bagaimana LPDP Monash University berperan?
Kamis 09-Jan-2025 20:35 WIB
SAF adalah bahan bakar cair, yang saat ini digunakan dalam penerbangan komersial yang mengurangi emisi CO2 hingga 80 persen.
Jumat 20-Sep-2024 21:02 WIB