Selasa 14-Mar-2023 05:59 WIB
156

Foto : wartakota
brominemedia.com - Saat ini sedang berkembang wacana duet maut Prabowo
Subianto yang dipasangkan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Jika terwujud, maka pasangan Prabowo-Ganjar bakal memenangi
Pilpres 2024 satu putaran.
Namun, itu bukan hal mudah, apalagi jika PDIP berhasil
memenangi Pemilu 2024, sudah pasti membidik jabatan Presiden RI selanjutnya
dari kader.
Ketua Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer, pun meminta
kebesaran hati Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sebab, urusan capres 2024 dari PDIP menjadi kewenangan penuh
Megawati, sesuai mandat yang dimiliki.
Pria yang akrab disapa Noel itu berharap Megawati
mengikhlaskan kursi capres kepada Prabowo jika memang nantinya kedua sosok itu
berpasangan di Pilpres 2024.
"Ya harapan kami ke depan PDIP sedikit legowo lah
apalagi Bu Mega kan negarawan lah, beliau," katanya, Senin (13/3/2023).
Terlebih kata dia, Prabowo memiliki rekam jejak yang selalu
mengikuti arah politik dari PDIP, termasuk saat mengusung Jokowi maju sebagai
Gubernur DKI Jakarta lalu.
Tak hanya itu, Prabowo juga kata dia memiliki loyalitas dan
totalitas terhadap kemajuan bangsa Indonesia, yang mana hal ini selaras dengan
ideologi politik PDIP.
"Yang penting kan tidak ada perbedaan ideologis yang
signifikan, soal ideologi pak Prabowo sejalan dengan ideologi yang dijalankan
oleh PDIP itu Pancasila," ucapnya.
Tak hanya itu, perihal dengan pemahaman NKRI, Menteri
Pertahanan RI (Menhan) tersebut kata Noel tak perlu diragukan.
Sebab dirinya berkeyakinan kalau Prabowo merupakan sosok
yang mengedepankan konstitusional.
"Artinya kasih kesempatan sih pak Prabowo, pak Prabowo
kan juga selama ini loyalitas dan totalitas mengikuti arah politik nya
PDIP," ucapnya.
"Soal NKRI pak Prabowo jangan ditanyakan lagi, soal
NKRI kan soal konstitusional," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai
Gerindra Hashim Djojohadikusumo angkat bicara terkait wacana duet
Prabowo-Ganjar usai keduanya dampingi Presiden Jokowi saat Kunker di Kebumen,
Jawa Tengah.
"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut Pak
Prabowo dengan catatan Pak Prabowo calon presiden, saya kira sudah tidak
mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden," kata Hashim di Museum
Joang 45, Jakarta, Minggu, (12/3/2023).
Ketua Prabowo Mania Immanuel Ebenezer minta kelegawaan Megawati
Soekarnoputri.
Menurut Hashim, hal itu dikarenakan Ketua Umum Partai
Gerindra Prabowo Subianto jauh lebih senior dibandingkan dengan Ganjar Pranowo.
"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua,
pengalamannya berbeda. Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan
dengan Pak Prabowo. Saya kira kami terbuka untuk itu, Pak Ganjar sebagai calon
wakil presiden," tegasnya.
Respons PDIP
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto
Kristiyanto mengatakan, bahwa partainya belum bisa menyampaikan sikap soal
usulan duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Menurut Hasto, seluruh keputusan partai baik soal pasangan
capres-cawapres maupun tokoh yang akan diusung, merupakan ranah Ketua Umum DPP
PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pertanyaan media soal
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang membuka
peluang menduetkan Prabowo-Ganjar di Pilpres.
"Ya nanti Ibu Megawati Soekarnoputri yang akan
memutuskan pasangan yang terbaik dan sesuai dengan yang menjadi harapan
rakyat," kata Hasto.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dengan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
dalam panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dengan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
dalam panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Instagram
@Prabowo)
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Hasto pun menjelaskan, bahwa kewenangan Megawati memutuskan pencapresan sudah berjalan di PDIP selama 10 tahun terakhir. Hal tersebut bisa dilihat dari pengusungan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Jadi, kalau kita lihat secara empiris pada tahun 2014 dan 2019, maka tahapannya, Ibu Megawati Soekarnoputri menetapkan calon presiden dari internal PDI Perjuangan, pada saat itu adalah Bapak Jokowi," ujar Hasto.
Hasto pun menegaskan bahwa calon presiden (Capres) harus berasal dari kader PDI Perjuangan. Tetapi, peluang kerja sama dengan Gerindra masih sangat terbuka.
"Ya penawaran kerjasama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," tegas Hasto
"Sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut turut, tentu saja kami akan mengusung calon presiden dan inilah sebagai konsekuensi dari keputusan Kongres Ke-lima pada tahun 2019 lalu," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo angkat bicara terkait wacana duet Prabowo-Ganjar usai keduanya dampingi Presiden Jokowi saat Kunker di Kebumen, Jawa Tengah.
"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut Pak Prabowo dengan catatan Pak Prabowo calon presiden, saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden," kata Hashim di Museum Joang 45, Jakarta, Minggu, (12/3/2023).
Ketua Prabowo Mania Immanuel Ebenezer minta kelegawaan Megawati Soekarnoputri. (Surya.co.id/Yusron Naufal Putra)
Menurut Hashim, hal itu dikarenakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jauh lebih senior dibandingkan dengan Ganjar Pranowo.
"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua, pengalamannya berbeda. Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo. Saya kira kami terbuka untuk itu, Pak Ganjar sebagai calon wakil presiden," tegasnya.
Respons PDIP
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa partainya belum bisa menyampaikan sikap soal usulan duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Menurut Hasto, seluruh keputusan partai baik soal pasangan capres-cawapres maupun tokoh yang akan diusung, merupakan ranah Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pertanyaan media soal Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang membuka peluang menduetkan Prabowo-Ganjar di Pilpres.
"Ya nanti Ibu Megawati Soekarnoputri yang akan memutuskan pasangan yang terbaik dan sesuai dengan yang menjadi harapan rakyat," kata Hasto.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Instagram @Prabowo)
Hasto pun menjelaskan, bahwa kewenangan Megawati memutuskan pencapresan sudah berjalan di PDIP selama 10 tahun terakhir. Hal tersebut bisa dilihat dari pengusungan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Jadi, kalau kita lihat secara empiris pada tahun 2014 dan 2019, maka tahapannya, Ibu Megawati Soekarnoputri menetapkan calon presiden dari internal PDI Perjuangan, pada saat itu adalah Bapak Jokowi," ujar Hasto.
Hasto pun menegaskan bahwa calon presiden (Capres) harus berasal dari kader PDI Perjuangan. Tetapi, peluang kerja sama dengan Gerindra masih sangat terbuka.
"Ya penawaran kerjasama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," tegas Hasto
"Sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut turut, tentu saja kami akan mengusung calon presiden dan inilah sebagai konsekuensi dari keputusan Kongres Ke-lima pada tahun 2019 lalu," sambungnya.
Konten Terkait
Ketua Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer menaruh asa kebesaran hati Megawati Soekarnoputri terkait capres-cawapres 2024.
Selasa 14-Mar-2023 05:59 WIB