Rabu 11-Jun-2025 20:58 WIB
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Tana Tidung tahun 2025 resmi dibuka Rabu (11/6/2025).
Pembukaan Olimpiade ini digelar di Ruang Terbuka Hijau atau Lapangan RTH Djoesoef Abdullah, Jalan Perintis, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tana Tidung ini diikuti oleh seluruh sekolah dari lima kecamatan yang ada di wilayah kabupaten berjuluk Bumi Upun Taka tersebut.
Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, menekankan pentingnya pembinaan atlet sejak usia dini sebagai langkah awal untuk menyiapkan generasi yang mampu berprestasi di tingkat nasional.
“Harapannya, anak-anak kita bisa menjadi atlet-atlet masa depan. Seperti yang saya sampaikan tadi, kalau kita mau mencetak atlet, maka harus disiapkan sejak usia dini,” ujar Ibrahim Ali kepada TribunKaltara.com.
Ia menjelaskan, Kabupaten Tana Tidung akan kesulitan bersaing di level senior dengan provinsi lain yang sudah memiliki sistem pembinaan dan prestasi olahraga yang mapan
Oleh sebab itu, pembinaan sejak dini menjadi fokus utama.
“Kalau kita berbicara level senior, berat bersaing dengan provinsi yang sudah matang dan hebat prestasinya. Tapi kalau dimulai sejak usia dini, Insya Allah kita bisa berikan yang terbaik,” tuturnya optimistis.
Bupati Ibrahim Ali juga menyampaikan bahwa dukungan Pemerintah Kabupaten tidak hanya bersifat moral, tetapi juga nyata melalui anggaran yang disiapkan bagi para peserta.
“Dukungan moril dan sebagainya semua kita berikan. Mulai dari pembiayaan, semangat, termasuk hadiah. Untuk tingkat kabupaten kita siapkan Rp 107 juta. Nanti kalau mereka naik ke tingkat provinsi dan nasional, kita naikkan jadi Rp 190 juta,” jelasnya.
Pemerintah juga akan menanggung seluruh biaya bagi siswa yang berhasil melaju ke tingkat provinsi hingga nasional.
“Tingkat provinsi sampai nasional semua kita tanggung biayanya. Kami tidak ingin ada atlet berprestasi yang terhambat karena persoalan finansial,” katanya.
Terkait masih kurangnya pelatih yang memiliki sertifikasi, Ibrahim Ali menegaskan bahwa ini menjadi tanggung jawab cabang olahraga (Cabor) masing-masing.
Ia mendorong agar Cabor aktif mendata dan mengarahkan para juri atau pelatih untuk mengikuti pelatihan guna memperoleh sertifikat resmi.
“Itu tugas Cabor, harus menginventarisir, mendata dan memetakan juri-juri yang belum bersertifikat untuk mengikuti pelatihan. Soal pembiayaannya, nanti pemerintah yang bantu,” pungkasnya.
Konten Terkait
EVENT
Potensinya Capai Rp 290 Triliun BSI Incar Bisnis Halal Lifestyle
PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI terus memperkuat dukungan terhadap Islamic ecosystem terutama dari halal lifestyle, dengan menggelar BSI International Expo 2025.Acara tersebut, bakal digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) pada 26-29 Juni 2025, BSI menggandeng 90 brand fesyen ternama di Indonesia dan juga menghadirkan Glamlocal.Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengungkapkan, ajang BSI International Expo 2025 digelar dalam rangka dukungan terhadap kemajuan ...
Rabu 18-Jun-2025 21:04 WIB