Rabu 16-Nov-2022 09:43 WIB
363

Foto : jpnn
brominemedia.com –
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menandatangani kesepakatan antara
pemerintah Indonesia dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di sela-sela KTT
G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11).
Kesepakatan yang diteken Menhan Prabowo dengan WHO itu
terkait pembentukan pusat pelatihan multinegara guna kesiapan operasional
darurat kesehatan dan tim medis darurat di Universitas Pertahanan RI.
Nota Kesepahaman itu diteken Menhan Prabowo, Menteri
Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom
Ghebreyesus yang disaksikan oleh Menko Polhukam Mahfud MD mewakili Presiden RI.
Kesepakatan itu bertujuan meningkatkan kapasitas Indonesia,
negara-negara Asia, dan negara di sekitarnya untuk dapat bertindak cepat ketika
terjadi keadaan darurat. Prabowo menyebut punya tim medis darurat yang terampil
adalah bagian dari solusi.
Namun, melatih tim medis membutuhkan investasi yang
substansial, fokus yang berkelanjutan, dan dukungan spesialis yang tidak dapat
diakses oleh semua negara secara mandiri.
"Hal ini membuat kerja sama multi-negara menjadi
vital," kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya.
"Kita lebih aman dan kuat saat kita menyiapkan diri
kita bersama," lanjutnya.
Eks Komandan Jenderal atau Danjen Kopassus itu menjelaskan
pembentukan pusat pelatihan medis menjadi upaya bagi permasalahan kesenjangan
penanganan pandemi di berbagai daerah, terutama dalam kesiapan personel.
Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan
ancaman kesehatan, dalam hal ini penyakit merupakan masalah terbesar. Adapun
perang melawan penyakit seperti yang telah dilaksanakan dalam mengatasi pandemi
Covid-19 harus dilakukan bersama-sama.
"Kami perlu belajar dari TNI dan Kemhan dalam
melaksanakan manajemen penanganan pandemi yang dilakukan selayaknya seperti
saat berperang," ujar Budi.
Menkopolhukam Mahfud MD yang mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada kesempatan itu mendorong penuh suksesnya implementasi dari kesepakatan tersebut.

"Saya berharap kerja sama ini mampu meningkatkan kesiapan Indonesia dan negara-negara di kawasan dalam menghadapi keadaan darurat serta meningkatkan kapasitas dan kesiapan untuk menghadapi pandemi yang mungkin terjadi pada masa mendatang," kata Mahfud.
Nota Kesepahaman yang diteken itu memuat cara kerja sama dan kolaborasi antara Indonesia dan WHO, didasarkan pada langkah-langkah yang diterapkan oleh Kemenhan dan Kemenkes, sejalan dengan Keputusan Presiden untuk mengelola pandemi Covid-19 dan masalah keamanan kesehatan lainnya.
Pusat pelatihan multinegara akan memungkinkan Indonesia dan negara-negara lain untuk memiliki pelatihan pelengkap melalui paket pelatihan baru yang inovatif, termasuk latihan simulasi.
Pelatihan akan mencakup berbagai bidang, termasuk mengelola keadaan darurat kesehatan masyarakat, manajemen medis dan logistik, serta dampak medis, sosial, dan ekonomi dari keadaan darurat.
Konten Terkait
Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menegaskan sikap partainya untuk terus mendampingi Presiden Prabowo Subianto.
Minggu 20-Jul-2025 20:57 WIB
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas PadjadjaranDina Sulaeman menilai gestur hangat Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Presiden Prabowo Subianto dalam perayaan Bastille Day 2025 merupakan bagian dari strategi geopolitik Prancis untuk merangkul negara-negara Global South
Selasa 15-Jul-2025 20:37 WIB
Pemkot Surabaya Segera Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi Anak, Wujudkan Program Kementerian Kesehatan
Selasa 08-Jul-2025 20:32 WIB
Seorang pria ditemukan meninggal dunia di kamar 302, lantai tiga Hotel Bali yang terletak di kawasan Nagoya, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Minggu
Minggu 06-Jul-2025 21:02 WIB
Presiden Prabowo Subianto akhirnya resmi menunjuk Pramudya Iriawan Buntoro sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan menggantikan Anggoro Eko Cahyo yang sebelumnya mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Kamis 03-Jul-2025 20:39 WIB