Jumat 23-Dec-2022 13:02 WIB
372

Foto : tempo
brominemedia.com
- Tiga mahasiswa dari Departemen Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) menggagas inovasi yakni mengolah tanaman bambu sebagai bahan
bakar pengganti batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Ketiganya adalah Muhammad Dzaky Kamal, Edwin Juanda Sirait,
dan Mochammad Naufal Hakim yang tergabung dalam tim Gryffindor. Dengan gagasan
inovasi yang dituangkan dalam esai berjudul Potensi Tanaman Bambu sebagai Bahan
Bakar Co-Firing dengan Teknologi Torefaksi menuju Indonesia Net Zero Emission
2060, limbah bambu yang banyak ditemukan di masyarakat diubah menjadi bahan bakar
biomassa untuk PLTU.
Ketua Tim Gryffindor ITS Muhammad Dzaky Kamal mengungkapkan,
diangkatnya inovasi tersebut berawal dari temuannya timnya, yakni bambu
memiliki nilai kalor yang hampir sama dengan batu bara. Dengan temuan tersebut,
tim Gryffindor memulai riset terkait penggunaan tanaman bambu sebagai bahan
bakar Co-Firing pada PLTU.
Co-Firing sendiri merupakan suatu proses penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial atau bahan campuran batubara untuk PLTU. Melalui penambahan biomassa tersebut diharapkan dapat menjadi solusi akan adanya pemanfaatan energi baru terbarukan. “Selanjutnya, kami mencoba untuk inovasikan biomassa lain yang berasal dari sampah atau limbah,” ungkap mahasiswa yang akrab disapa Dzaky tersebut dilansir dari laman resmi ITS pada Jumat, 23 Desember 2022.

Melalui metode torefaksi, lanjut Dzaky, tim besutan Power System Simulation Laboratory Departemen Teknik Elektro ITS tersebut berhasil menaikkan nilai kalor bambu sebesar 30 persen. Torefaksi merupakan pembakaran biomassa di suhu 200 derajat celcius pada keadaan kedap oksigen.
Pada tahap torefaksi ini, bambu akan dipanaskan hingga 200 derajat Celsius tersebut kemudian didinginkan. “Dari tahap torefaksi ini, kami dapatkan nilai kalor bambu sebesar 5.300, lebih tinggi dari nilai kalor batu bara yang hanya 5.100,” tambah Dzaky.
Melalui inovasi tersebut, tim Gryffindor ITS telah berhasil meraih Juara III pada Essay and Poster Competition CREATION 2022 yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Kimia, Universitas Diponegoro, beberapa waktu lalu. Pencapaian tersebut juga tak luput dari peran dosen pembimbing tim, Ni Ketut Ariyani.
Dengan pencapaian prestasi berskala nasional tersebut, Dzaky berharap agar inovasi ini bisa mendapatkan banyak dukungan untuk proses penyempurnaannya. Sehingga ke depan bisa diterapkan oleh pemerintah dalam penggunaan bahan bakar Co-Firing di PLTU dan dapat mengurangi dampak dari jejak emisi karbon yang ada.
Konten Terkait
Klub RANS Nusantara yang tersingkir dari Liga 2 dan kini berlaga di Liga 3 atau Liga Nusantara itu memilih Kota Batu sebagai kandang atau homebase
Rabu 04-Jun-2025 21:00 WIB
Kejari Kota Blitar menetapkan eks Kepala Dinas PUPR Kejari) Kota Blitar, SY, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan IPAL
Selasa 03-Jun-2025 20:41 WIB
Polda Jawa Barat buka suara mengenai alasan kepolisian menetapkan mantan karyawan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tri Yanto sebagai tersangka.
Selasa 27-May-2025 20:45 WIB
Bekas Stasiun Kudus diminati pemkab untuk difungsikan sebagai sentra kuliner. Kini dalam tahap perencanaan dan negosiasi harga sewa ke KAI.
Jumat 23-May-2025 20:42 WIB
Pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump menyoroti Mangga Dua di Jakarta Utara yang disebut sebagai surga barang bajakan.
Senin 21-Apr-2025 01:44 WIB