Senin 17-Feb-2025 20:37 WIB
312
Foto : rmol
Brominemedia.com - Kinerja positif pemerintahan Prabowo Subianto nampaknya berhasil menembus pasar uang. Usai kesulitan mencetak gerak balik penguatan signifikan dalam beberapa pekan sesi perdagangan terakhir, Rupiah akhirnya mampu melanjutkan kinerja positif di tengah bervariasi nya gerak mata uang Asia.
Meski penguatan yang berhasil ditorehkan Rupiah cenderung masih berada di rentang moderat, gerak positif lanjutan Rupiah terpantau sempat menjungkalkan Dolar AS hingga menembus di bawah level psikologis nya di Rp16.200. Laporan dari jalannya sesi perdagangan di Asia juga menunjukkan, pelaku pasar yang masih mencoba bertahan optimis di tengah rangkaian sentimen geopolitik yang sedang berkembang.
Upaya diplomatik pemerintahan Presiden Donald Trump dalam mengakhiri perang Rusia-Ukraina yang terkesan menemui halangan terjal, membuat optimisme pelaku pasar kesulitan bertahan. Laporan lebih rinci menyebutkan, pihak Presiden Ukraina Volodimir Zelensky yang menolak tawaran pemerintahan Trump menyangkut kompensasi komoditas mineral tanah jarang, karena dinilai belum memberikan garansi keamanan Ukraina.
Kabar tersebut memaksa gerak menguat lanjutan mata uang utama dunia yang berhasil dicetak pada sesi penutupan pekan lalu akhirnya tertahan pada sesi perdagangan awal pekan ini di Asia, Senin 17 Februari 2025. Akan tetapi pelaku pasar di Asia berkukuh untuk melanjutkan sikap optimis. Gerak menguat mata uang Asia akhirnya terjadi, namun cenderung dalam rentang yang sangat terbatas.
Pantauan menunjukkan, nilai tukar Peso Filipina, Rupee India dan Baht Thailand yang bahkan masih harus terjajah di zona pelemahan. Sementara mata yang Asia lainnya mampu stabil menjejak zona penguatan terbatas di sesi perdagangan pagi. Situasi kemudian beralih di ujung sesi perdagangan sore, di mana hampir seluruh mata uang Asia kompak menjamah zona pelemahan.
Terkhusus pada Rupiah, kinerja penguatan terpantau konsisten di sepanjang sesi. Pelaku pasar mendapatkan suntikan sentimen positif dari rilis data neraca dagang yang membukukan surplus sebesar $3,45 milyar pada Januari lalu. Kinerja surplus tersebut tercatat sangat jauh melampaui ekspektasi pasar yang hanya sebesar $1,9 miliar. Rilis data ini sekaligus mencerminkan kinerja pemerintahan Prabowo yang sedang moncer di tengah rangkaian kritik dan polemik efisiensi anggaran.
Kinerja Rupiah akhirnya mampu dengan meyakinkan berada di zona penguatan. Rupiah bahkan tercatat sempat menjungkalkan Dolar AS di kisaran Rp16.159 atau sekaligus menembus ke bawah level psikologisnya di Rp16.200. Hingga sesi perdagangan sore berlangsung, penguatan Rupiah terpantau masih bertahan meski terkikis secara perlahan seiring dengan irama pelemahan.mata uang Asia di sesi sore. Terkini, Rupiah tercatat masih bertengger di kisaran Rp16.210 per Dolar AS atau menguat moderat 0,27 persen.
Sedang mata uang Dolar Hong Kong dan Ringgit Malaysia terpantau berupaya menjejak zona pelemahan sangat tipis dan rentan untuk beralih ke zona merah

Konten Terkait
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan swasembada beras dan jagung berkat teknologi AI. Transformasi pertanian modern jadi kunci kemandirian pangan Indonesia.
Minggu 02-Nov-2025 20:05 WIB
Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menutup kuartal III tahun 2025 dengan kinerja solid
Minggu 02-Nov-2025 20:04 WIB
Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN. Dalam forum ini, Prabowo kembali akan sepanggung dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.Prabowo berangkat menggunakan Pesawat Kepresidenan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (25/10/2025) sore. Kepala Negara di jadwalkan menghadiri rangkaian KTT ASEAN di Kuala Lumpur pada 26-28 Oktober 2025.“Selanjutnya ada agenda untuk KTT APEC, tapi ...
Minggu 26-Oct-2025 07:50 WIB
Menteri Sosial Saifullah Yusuf berdiskusi dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membahas program strategis Presiden Prabowo Subianto di Balai Kota DKI Jakarta.
Jumat 24-Oct-2025 20:22 WIB
Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren bertepatan dengan Hari Santri Nasional yang jatuh hari ini.
Rabu 22-Oct-2025 20:25 WIB





