Selasa 06-Dec-2022 09:14 WIB
354

Foto : tempo
brominemedia.com-
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyebutkan Kementerian Kesehatan akan
mempercepat pemenuhan dokter, dokter gigi, dan spesialis guna memenuhi
kebutuhan tenaga kesehatan di seluruh fasyankes di Indonesia.
“Seperti yang kita tahu, banyak fasilitas pelayanan
kesehatan yang masih kekurangan tenaga kesehatan, dibutuhkan waktu sekitar 7-36
tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di jejaring layanan rujukan,”
kata Dante melalui siaran pers Kemenkes, Senin, 5 Desember 2022.
Hal itu diungkapkan Dante dalam acara Mukmar, Seminar dan
Workshop Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI) di Jakarta pada
Senin, 5 Desember 2022.
Dante menjelaskan, upaya akselerasi dilakukan dengan
menambah kuota dan jumlah prodi di fakultas kedokteran serta melakukan program
pengampuan rumah sakit (RS) pendidikan terhadap rumah sakit lainnya.
Skema ini disebut juga dengan Academic-Based Health System
(AHS), di mana RS didorong agar tidak hanya berperan dalam memberikan pelayanan
kesehatan, tetapi juga dalam bidang pendidikan dan penelitian.
“Nantinya akan kami bentuk sistem RS online untuk meningkatkan sistem integrasi dan interoperabilitas antar rumah sakit, sehingga RS Pendidikan yang sudah ada bisa mengampu RS lainnya,” ujarnya.

Di Indonesia sendiri, program AHS telah dilaksanakan sejak tahun 2010 oleh Universitas Indonesia. Kala itu, fakultas kedokteran UI diintegrasikan dengan RSUPN Cipto Mangunkusumo untuk memberikan layanan kesehatan, serta untuk meningkatkan produksi tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu.
Sejak saat itu, program AHS terus diperluas, mencakup 6 fakultas kedokteran diantaranya Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS).
Keenam fakultas kedokteran tersebut kemudian melakukan pengampuan di enam wilayah. Hasilnya, jumlah RS Pendidikan meningkat hingga 210 RS di seluruh di Indonesia, terdiri dari 82 unit RSP Utama, 13 RSGM, 28 RS Afiliasi, dan 87 RS Satelit.
Jumlah ini, kata Dante, tengah diupayakan untuk ditingkatkan. Sebab, masih ada sekitar 210 RS yang berpotensi untuk dijadikan RS Pendidikan.
“Totalnya nanti akan ada 420 RS Pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia. Harapannya ini mampu memberikan layanan kesehatan yang memadai, sekaligus bisa menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu” tutur Dante.
Guna mewujudkan target tersebut, dia meminta agar ARSPI aktif melakukan pendampingan dan memberikan bimbingan kepada 210 RS yang belum ditetapkan menjadi RS Pendidikan.
Tak hanya itu, RS Pendidikan juga diminta untuk memastikan proses pendidikan di RSP yang telah ditetapkan berjalan dengan baik dengan kualitas pendidikan yang tetap terjaga. “Mudah-mudahan, kita bersama bisa meningkatkan jumlah tenaga kesehatan melalui penguatan RS Pendidikan yang terintegrasi,” ujarnya NESA AQILA.
Konten Terkait
Sebanyak 29 murid dan para guru mengikuti outing class yang bertujuan untuk mengenalkan manfaat dan bahaya listrik secara langsung.
Jumat 19-Sep-2025 20:47 WIB
Dazle David Toalu, siswa SMP Ipeka BSD asal Serpong, Banten, sukses mempersembahkan medali perunggu untuk tanah air.
Rabu 17-Sep-2025 20:38 WIB
Rektor Universitas Harkat Negeri (UHN) Tegal, Jawa Tengah, Sudirman Said, memberikan orasi pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Rabu 17-Sep-2025 20:36 WIB
Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Departemen Seni Rupa
Senin 15-Sep-2025 20:50 WIB
Melly Goeslow dikritik oleh Psikolog Lita Gading. Lita Gading kerap mengkritik sejumlah anggota DPR RI dari kalangan artis.
Minggu 14-Sep-2025 20:30 WIB