Selasa 03-Jan-2023 13:20 WIB
196
Foto : tempo
brominemedia.com - Senior Consultant Supply Chain
Indonesia (SCI) Sugi Purnoto merespons Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
mendorong pengiriman logistik beralih menggunakan kereta api dan kapal.
Peralihan itu sebagai solusi kebijakan larangan truk over dimension over load
atau ODOL—yang mengangkut barang dengan kelebihan muatan— tahun ini.
Menurut Sugi, untuk kereta api, slot-nya terbatas, karena
berebut dengan slot penumpang. “Ini saya sudah menggunakan jasa kereta api dari
tahun 1995, jadi mengalami, mengerti proses pasang surut semuanya,” ujar Sugi
melalui sambungan telepon pada Sabtu, 31 Desember 2022.
Sejak dulu, Sugi mengatakan, saat masih single track
sekarang double track, ditambah dengan kereta tambahan saat Natal dan Tahun
Baru atau Lebaran, yang dikorbankan adalah kereta barang yang dikurangi. Dia
menuturkan, hal itu harus disiasati, karena memang satu gerbong itu load-nya
bisa sampai mencapai 40 ton dikurangi 2 ton berat kontainer menjadi 38 ton.
Sementara untuk truk 12 ton, yang kontainer fuso itu dia
bisa 18 ton. Namun, Kemenhub juga harus tahu, kereta bisa menjadi pengganti
truk yang kerap membawa barang over load, atau barang-barang yang kemasan
berat. Jika ringan, seharusnya tetap selalu menggunakan truk, karena lebih
cepat dan fleksibel.
“Selain itu, kalau kereta itu kontainer kan musti dibawa ke
Sungai Laboa, atau ke Kampung Bandan, harus di bawa ke sana atau di bawa ke
Cikarang seperti itu. Kalau dari Surabaya musti dibawa ke Staisun Halima,”
tutur Sugi,
Sedangkan untuk kapal, menurut Sugi, memang cukup menolong untuk pengiriman logistik. Namun, hanya untuk rute Surabaya, dan waktunya lama bisa sampai lima hari. Karena rata-rata, closing kapal itu pada Sabtu dan Minggu.
“Sekarang, masa loading hari Senin masa nunggunya Sabtu sama Minggu mau kirim. Makanya nanti tidak bisa berjalan karena faktor itu,” ucap Sugi.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno mendorong pengiriman logistik beralih menggunakan kereta api dan kapal. “(Saat pelaksanaan zero ODOL) Kami mencari solusi, salah satunya adalah mendorong logistik menggunakan kereta api atau kapal,” ujar dia di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 27 Desember 2022.
Kemenhub, kata Hendro, sudah mencobanya di kereta api Makassar - Pare-pare, dan hitungannya tarifnya sudah ada. Bahkan sekarang, pihaknya sedang menghitung tarif pengiriman logistis Jakarta-Surabaya dan Jakarta-Semarang.
“Kalau hitungannya bagus kita akan bicara dengan asosiasi bahwa menggunakan kereta lebih efisien. Jadi harus ada solusi,” ucap Hendro.
Hendro memastikan kebijakan zero ODOL akan dilakukan secara bertahap. “ODOL itu kan 2023, bisa Januari sampai Desember. Tahapannya akan kita lakukan. Bukan Januari langsung zero ODOL tapi ada tahapan yang akan dilakukan,” tutur dia.
Dia juga menjelaskan bahwa kebijakan zero ODOL sebenarnya sudah ada sejak tahun 2017, tapi diundur ke 2018, dan mundur lagi hingga 2023. Namun, permintaan penundaan tidak diikuti action plan yang ingin menunda ODOL, bukannya berkurang malah justru bertambah. “Harusnya kalau minta mundur dia juga membenahi diri. Tapi tidak,” ucap Hendro.
Selain itu, dia juga mengatakan untuk penindakan pun sudah dilakukan, dan pelanggarannya tetap ada. “Di jembatan timbang ditindak, korlantas juga nindak kelebihan muatan. Di jalan tol juga sudah saya minta untuk terapkan Weight In Motion (WIM),” kata dia.
Konten Terkait
Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto merespons Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong pengiriman logistik beralih menggunakan kereta api dan kapal.
Selasa 03-Jan-2023 13:20 WIB