Selasa 15-Jul-2025 20:37 WIB
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Suhu dingin ekstrem kembali melanda Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim), seiring datangnya fenomena musim kemarau basah yang dikenal dengan istilah bediding.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi ini akan berlangsung selama dua bulan, dari Juli hingga Agustus 2025.
Cuaca yang menusuk tulang ini, mulai terasa di sebagian besar wilayah Kabupaten Kediri, terutama pada malam hingga dini hari.
Suhu yang biasa hanya 25 derajat, kini di Kabupaten Kediri bisa mencapai 18 derajat celsius.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri, dr Ahmad Khatib, mengimbau masyarakat untuk tidak abai terhadap kondisi tubuh saat menghadapi musim dingin tersebut.
"Jika cuaca di Kabupaten Kediri seperti saat ini, musim kemarau basah bediding jangan abaikan kesehatan diri. Suhu yang sangat dingin bisa memengaruhi daya tahan tubuh, khususnya pada kelompok rentan," tutur dr Khatib, Selasa (15/7/2025).
Dinkes Kediri menyarankan, masyarakat agar menjaga asupan gizi dengan mengonsumsi makanan bergizi tinggi, cukup istirahat serta melakukan olahraga ringan yang sesuai dengan usia.
Hal tersebut, penting untuk menjaga kebugaran dan kekebalan tubuh agar tetap prima selama musim dingin berlangsung.
Menurut Khatib, anak-anak balita dan warga lanjut usia (lansia) merupakan kelompok yang paling rentan terhadap dampak suhu dingin ekstrem.
"Malam hari bisa sangat menusuk, sementara siang hari justru panas menyengat. Ini bisa menyebabkan stres pada tubuh, terutama jika ada penyakit penyerta," terangnya.
Selain penurunan daya tahan tubuh, kondisi bediding juga dapat memicu munculnya alergi akibat perubahan suhu ekstrem.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk memperhatikan tanda-tanda gejala ringan seperti batuk, pilek hingga gangguan pernapasan yang bisa memburuk jika diabaikan.
"Gunakan selimut tambahan saat tidur di malam hari agar tubuh tetap hangat dan bisa beristirahat dengan nyaman. Jangan tunggu sampai muncul gejala serius," pesan Khatib.
Dia menambahkan, bagi warga dewasa dengan kondisi tubuh sehat, musim dingin mungkin tidak terlalu berdampak. Namun, bagi balita dan lansia yang memiliki riwayat penyakit seperti asma, paru-paru atau jantung, suhu dingin bisa memperparah kondisi kesehatan.
Dinkes Kediri juga mengimbau masyarakat untuk tidak ragu berkonsultasi ke puskesmas atau dokter terdekat, jika tubuh sudah tidak sanggup menahan dingin. Penanganan dini sangat penting agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
"Kalau tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda tak mampu menahan hawa dingin, segera periksa ke fasilitas kesehatan. Jangan menunda," pungkas Khatib.
Konten Terkait