Kamis 16-Mar-2023 04:00 WIB
199

Foto : republikain
brominemedia.com - Ada sejumlah penyakit yang dijuluki pembunuh senyap alias
silent killer, termasuk obesitas dan diabetes tipe dua. Sebuah studi
mengungkap, minum kopi dalam jumlah tertentu bisa membuat seseorang terhindar
dari risiko mengidapnya.
Penelitian digagas oleh Karolinska Institutet di Stockholm,
Swedia. Minum tiga gelas kopi sehari disinyalir membuat kadar kafein yang
tinggi dalam darah. Itu lantas dikaitkan dengan tingkat obesitas dan diabetes
tipe dua yang lebih rendah.
"Temuan kami menunjukkan bahwa kafein mungkin,
setidaknya sebagian, menjelaskan hubungan terbalik antara konsumsi kopi dan
risiko diabetes tipe dua," ujar salah satu peneliti, Susanna Larson,
dikutip dari laman The Sun, Rabu (15/3/2023).
Diabetes tipe dua menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi
terlalu tinggi. Itu lebih mungkin terjadi jika seseorang kelebihan berat badan.
Peneliti berusaha membuktikan bahwa kafein dapat menurunkan risiko
berkembangnya kondisi obesitas dan diabetes tipe dua.
Hasil riset itu diterbitkan dalam BMJ Medicine. Tim melacak
kemungkinan orang meminum sejumlah besar kafein berdasarkan gen. Tim kemudian
membandingkannya dengan kondisi para peserta yang mengalami obesitas atau
mengidap diabetes tipe dua.
Tim menyoroti pula penelitian sebelumnya yang membuktikan
minum tiga hingga lima cangkir kopi sehari dapat membantu mengurangi risiko
obesitas dan diabetes tipe dua. Studi terdahulu lain pun menunjukkan bahwa
kafein dapat meningkatkan metabolisme hingga tiga sampai 11 persen.
Peneliti lain dalam studi, Dipender Gill, mengatakan hasil
itu perlu penelitian lebih lanjut. Termasuk, untuk mengetahui apakah minum
lebih banyak kopi dapat membantu seseorang mempertahankan berat badan yang
sehat.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Namun, masyarakat tidak boleh mengubah kebiasaan minum kopi hanya karena penelitian itu. Gill yang merupakan ilmuwan klinis di Imperial College London, Inggris, mengingatkan bahwa minuman berkafein seperti kopi dan teh dapat memiliki efek buruk.
Jumlah Kopi yang Perlu Diminum untuk Terhindar dari Penyakit Berjulukan Silent Killer
Minum kopi dalam jumlah tertentu bisa tekan risiko silent killer.
Beberapa orang mungkin merasa sulit tidur. Beberapa orang bisa mengalami jantung berdebar akibat kafein.
"Jadi, menurut saya, berdasarkan penelitian ini, orang tidak boleh mengubah gaya hidup atau perilaku mereka, tetapi temuan kami harus digunakan untuk mengarahkan penelitian lebih lanjut, termasuk studi klinis potensial," tutur Gill.
Stephen Lawrence dari University of Warwick di Inggris yang tidak terlibat dalam penelitian berharap hasil studi digunakan dengan bijak. Dia mewanti-wanti agar orang awam tidak minum lebih banyak teh atau kopi demi mengurangi risiko penimbunan lemak dan diabetes.
Menurut Lawrence, hasil studi menunjukkan bukti yang relatif baik, yakni mengonsumsi kafein meningkatkan pembakaran lemak, bahkan saat istirahat. Namun, itu bukan merupakan pengobatan untuk obesitas.
"Jika digunakan secara salah, itu dapat menyebabkan penambahan berat badan atau bahkan membahayakan," kata Lawrence.
Konten Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sejumlah penyakit yang dijuluki pembunuh senyap alias silent killer, termasuk obesitas dan diabetes tipe dua. Sebuah studi mengungkap, minum kopi dalam jumlah tertentu bisa membuat...
Kamis 16-Mar-2023 04:00 WIB