Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PEMERINTAHAN

Jokowi Ulang Tahun ke-62: Dari Bantaran Kali Anyar ke Istana Negara

Rabu 21-Jun-2023 07:07 WIB

209

Jokowi Ulang Tahun ke-62: Dari Bantaran Kali Anyar ke Istana Negara

Foto : tempo

brominemedia.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi berulang tahun ke-62, hari ini. Pria yang bernama kecil Mulyono ini muncul sebagai fenomena unik di Indonesia. 
Ibarat menaiki anak tangga, Jokowi yang sebelumnya seorang pengusaha kayu berhasik naik ke puncak karier politik dengan sangat cepat. Bermula dari menjabat sebagai Wali Kota Surakarta pada 2005, berlanjut jadi Gubernur DKI Jakarta pada 2012, hingga menjadi Presiden ke-7 Republik Indonesia selama dua periode.
Jokowi bersama tiga adik perempuannya lahir dari pasangan Noto Miharjo dan Sujiatmi. Orang tua Jokowi bekerja sebagai pedagang dan membuka usaha penggergajian kayu. 
Lahir dari keluarga sederhana, Jokowi dan keluarga tinggal di bantaran Kali Anyar, Jawa Tengah. Ia sempat digusur beberapa kali, bahkan sempat menumpang di rumah kakeknya maupun kawan di daerah Gondong.
Pendidikan Jokowi sejak TK hingga SMA ditempuh di daerah Surakarta. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan jurusan Kehutanan.
Puan Sebut Kedekatan Jokowi dengan Prabowo Hal Wajar
Singkat cerita, Jokowi mulai membuka usaha bisnis di bidang perkayuan pada 1988. Pekerjaan di dunia mebel itu membuat Jokowi berkesempatan melawat ke Eropa. Melihat kebijakan kota di sana sangat baik, Jokowi mulai memutuskan masuk ke dunia politik pada 2005 dengan maju sebagai Wali Kota Solo.
Kala itu, Jokowi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia berpasangan dengan FX Hadi Rudiatmo dan berhasil mengalahkan tiga rivalnya dengan perolehan suara 36,62 persen.
Jokowi-FX Rudy memimpin Surakarta selama lima tahun. Pasangan itu kembali maju pada Pemilihan Umum Wali Kota Surakarta 2010. Kali ini, jumlah partai koalisi pendukung Jokowi bertambah. 
Selain PDIP, ada juga Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Damai Sejahtera (PDS). Jokowi-FX Rudy menang telak dengan perolehan suara mencapai 90 persen.
Masuk Panggung Politik Nasional

Terminologi ‘blusukan’ mulai santer kala Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo. Ia kerap menyapa masyarakat satu per satu, menyambangi pasar, hingga berdialog dengan kelompok-kelompok marjinal.
Pada 2012 alias dua tahun pascamenjadi Wali Kota Solo periode kedua, Jokowi dijagokan partai banteng untuk berlaga pada kontestasi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Ia berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Strategi blusukan Jokowi masih digunakan saat maju pada Pilgub DKI Jakarta. Kala itu, pasangan Jokowi-Ahok memenangkan kontestasi dengan perolehan suara sebesar 53,82 persen untuk periode 2012-2017.
Setali tiga uang dengan Pilgub DKI, setelah dua tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi disodorkan PDIP menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024. Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla.
Pada Pilpres 2014, pertarungan berlangsung head to head mengingat hanya ada dua pasangan calon. Rival Jokowi pada Pilpres 2014 adalah pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. 
Jokowi-JK didukung oleh PDIP, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Sementara Prabowo-Hatta dijagokan oleh Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Blusukan kembali dilakukan Jokowi kala maju Pilpres. Strategi ini membuahkan hasil dengan menangnya pasangan Jokowi-JK. Mereka unggul tipis dari Prabowo-Hatta dengan mendulang suara sebesar 53, 15 persen.
Pada Pilpres 2019, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri kembali menjagokan Jokowi sebagai kandidat capres. Jokowi berpasangan dengan bekas Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ma’ruf Amin. Rivalnya masih sama, yakni Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno.
Suasana Pilpres 2019 sempat berlangsung panas. Pasalnya, baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama mengklaim memenangkan Pilpres. Tim kuasa hukum Prabowo-Sandi turut mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi untuk menyelesaikan sengketa perselisihan hasil Pilpres.
Hasilnya, MK menolak permohonan kuasa hukum Prabowo-Sandi. Jokowi-Ma’ruf dinyatakan menang Pilpres 2019 dengan mendulang suara sebesar 55,5 persen dan menjabat hingga 2024.
Persaingan Jokowi dengan Prabowo membuat julukan cebong dan kampret meyeruak di pelbagai media sosial. Cebong merupakan panggilan untuk pendukung Jokowi, sementara kampret bagi pendukung Prabowo. Hingga kini, polarisasi dua kubu itu masih terasa di tengah masyarakat, kendati Prabowo pada akhirnya merapat ke barisan Jokowi dengan menjadi Menteri Pertahanan.
Tak Ingin Rayakan Ultah
Di hari ulang tahunnya, Jokowi menyatakan tidak ingin ada perayaan khusus. Sebagai orang desa, Jokowi merasa tidak pernah berulang tahun.
"Saya enggak pernah ulang tahun. Saya orang desa, enggak pernah ulang tahun, sejak lahir sampe sekarang," ujar Jokowi di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 20 Juni 2023.
Pernyataan tak pernah merayakan ulang tahun ini juga pernah Jokowi sampaikan pada tahun 2021 melalui akun media sosialnya. 
"Seperti tahun-tahun yang silam, saya tak terbiasa merayakan hari ulang tahun sendiri. Apalagi sekarang, di saat negeri ini tengah membutuhkan kerja keras kita semua untuk bersama-sama keluar dari pandemi," ujar Jokowi di akun Instagram @jokowi.

Konten Terkait

PERISTIWA Pengacara Penggugat Ijazah Jokowi Ditersangkakan, Ferdinand Hutahean: Tak Gugurkan Haknya Menggugat Ijazah Jokowi

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ferdinand Hutahean, angkat bicara terkait penetapan...

Kamis 24-Apr-2025 20:43 WIB

Pengacara Penggugat Ijazah Jokowi Ditersangkakan, Ferdinand Hutahean: Tak Gugurkan Haknya Menggugat Ijazah Jokowi
PEMERINTAHAN Pertemuan Sespimmen Dipamerkan, Sahroni: Jangan-jangan Jokowi Post Power Syndrome

Pertemuan antara mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan peserta didik Sekolah...

Senin 21-Apr-2025 20:37 WIB

Pertemuan Sespimmen Dipamerkan, Sahroni: Jangan-jangan Jokowi Post Power Syndrome
PEMERINTAHAN Pertemuan Sespimmen Dipamerkan, Sahroni: Jangan-jangan Jokowi Post Power Syndrome

Pertemuan antara mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan peserta didik Sekolah...

Senin 21-Apr-2025 20:37 WIB

Pertemuan Sespimmen Dipamerkan, Sahroni: Jangan-jangan Jokowi Post Power Syndrome
PERISTIWA Hendak Menggugat Pihak yang Perkarakan Ijazahnya, Pengamat: Bagus untuk Pengacara, Tapi Bikin Kerusakan untuk Jokowi

Pengamat politik dan jurnalis independen, Made Supriatma, turut merespons terkait polemik ijazah...

Rabu 16-Apr-2025 20:31 WIB

Hendak Menggugat Pihak yang Perkarakan Ijazahnya, Pengamat: Bagus untuk Pengacara, Tapi Bikin Kerusakan untuk Jokowi
PERISTIWA Said Didu Soal Ijazah Jokowi: Fakta Ilmiah dan Logikanya Tidak Ada

Eks Sekretaris BUMN, Said Didu angkat bicara soal ijazah mantan Presiden Jokowi Widodo....

Minggu 13-Apr-2025 20:43 WIB

Said Didu Soal Ijazah Jokowi: Fakta Ilmiah dan Logikanya Tidak Ada

Tulis Komentar