Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PEMERINTAHAN

Jokowi Minta Maaf jika Ada Salah Selama Jadi Presiden

Jumat 02-Aug-2024 21:33 WIB

187

Jokowi Minta Maaf jika Ada Salah Selama Jadi Presiden

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara zikir dan doa bersama menyambut HUT Ke-79 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/8/2024) malam.

Selain Presiden, hadir pula Wapres Ma'ruf Amin dan sejumlah anggota menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM).

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan selama menjadi Presiden selama ini bersama Wapres Ma'ruf Amin.

"Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor KH Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi.

Dia mengatakan, sebagai seorang manusia, ia tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. Ia hanya manusia biasa yang tidak sempurna.

"Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengajak kepada jemaah yang hadir untuk berdoa bersama memohon pertolongan Allah SWT agar diberikan kemudahan untuk meraih cita-cita bangsa yang maju.

Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Hanteru Sitorus menduga permintaan maaf Jokowi ke seluruh masyarakat tidak tulus.

Menurut Deddy, Jokowi biasanya selalu mengatakan hal yang bertentangan dengan perasaan, pikiran, dan tindakannya.

"Jadi saya enggak tahu kali ini dia tulus atau tidak. Jangan-jangan dia sedang bersandiwara untuk mencari simpati, bukan tulus meminta maaf," kata Deddy, Jumat (2/8).

Deddy menegaskan, seharusnya Jokowi mencabut semua aturan yang memberatkan masyarakat jika serius untuk minta maaf.

"Gunakan sisa waktu yang ada untuk memperbaiki kerusakan semua lembaga yang terkait demokrasi, penegakan hukum, HAM, lingkungan hidup, dan distribusi keadilan-kesejahteraan. Jangan omon-omon saja," ujarnya.

Dia meminta Jokowi membatalkan usulan perubahan nomenklatur Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjadi Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Termasuk, pasal-pasal yang berpotensi merusak tatanan dalam revisi Undang-undang tentang TNI dan Polri.

Bahkan, Deddy secara keras menyebut selama kepemimpinan Presiden Jokowi selama 5 tahun belakangan ini, memiliki daya rusak melebihi zaman Orde Baru.

"Kalau hal-hal itu dilakukan baru kita belajar percaya kalau beliau serius minta maaf pada rakyat. Jujur saja, 5 tahun rezim Jokowi itu daya rusaknya terhadap hukum dan demokrasi melampaui 32 tahun kekuasaan Orba," jelas Deddy.

Sementara, Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan masih ada waktu bagi Presiden Jokowi sampai Oktober 2024 untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dan membayar janjinya kepada rakyat. 

"Banyak hal yang harus diperbaiki, termasuk janji pertumbuhan ekonomi juga belum terpenuhi, termasuk janji 'menegakan demokrasi' juga masih tanda kutip," kata pria yang akrab disapa Gus Jazil ini, Jumat.

"Saya pikir masyarakat tahu fakta ini pertumbuhan ekonomi dan pengangguran masih ada masih cukup banyak juga yang kena PHK, nah itu janji pertumbuhan 7 persen tidak tercapai," imbuhnya. 

Lebih lanjut, Jazilul menilai masayarakat Indonesia secara pribadi tentu akan memaafkan Jokowi.

Namun sebagai presiden, Jokowi mesti berupaya menuntaskan janji-janji politiknya dan menyelesaikan pekerjaannya yang belum tuntas. 

"Sebagai pribadi Pak Presiden akan dimaklumi, tapi sebagai presiden masyarakat Indonesia mencatat mana yang belum selesai mana yang sudah selesai, mana yang tidak sesuai dengan janjinya, mana yang sudah sesuai," ucap Wakil Ketua MPR RI itu.

Menurutnya sangat wajar usai Jokowi menyampaikan permintaan maafnya di hadapan publik, lalu kemudian mengundang reaksi rakyat untuk memberikan saran dan kritik kepadanya.

"Saya pikir wajar presiden mendapat masukan saran dan kritik. Karena apa, karena posisi presiden itu posisi yang diberikan oleh masyarakat," tandasnya.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga merespons permintaan maaf Presiden Jokowi jelang berakhirnya masa jabatan sebagai Presiden ke-7 RI.

PKS menyarankan Jokowi agar kekurangan selama 10 tahun menjabat Kepala Negara juga dipaparkan.

"Bagusnya Pak Jokowi sampaikan catatan 10 tahun kekurangannya biar bisa dilanjutkan oleh penggantinya," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Legislator Komisi II DPR RI itu memuji sifat Presiden Jokowi untuk meminta maaf ke rakyat.

"Pemimpin yang baik mudah meminta maaf kepada rakyatnya. Walau tingkat kepuasan rakyat tinggi, tetap ada banyak yang tidak tersentuh dan terlayani," tandas Mardani. 

Share:

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Pengamat Ingatkan Penyelenggara Negara Soal Supremasi Sipil Dalam Demokrasi

Pelibatan militer dalam menjaga lembaga-lembaga elit negara dari aksi massa seharusnya tidak terjadi di negara demokratis seperti Indonesia.

Selasa 23-Sep-2025 20:56 WIB

Pengamat Ingatkan Penyelenggara Negara Soal Supremasi Sipil Dalam Demokrasi
PERISTIWA BSNPG Golkar Kukuhkan Pengurus Baru 2024-2029: Tidak Wah, Tapi Sederhana

BSNPG memilih menampilkan gaya berbeda dalam setiap kegiatan, dengan mengedepankan kesederhanaan namun tetap menjunjung kualitas.

Rabu 10-Sep-2025 20:41 WIB

BSNPG Golkar Kukuhkan Pengurus Baru 2024-2029: Tidak Wah, Tapi Sederhana
PERISTIWA Jhon Sitorus ke Loyalis Jokowi: Setelah Budi Arie Dipecat, Kok Kayak ODGJ Semua?

Unggahan bernada satir itu memantik beragam respons warganet.

Rabu 10-Sep-2025 20:36 WIB

Jhon Sitorus ke Loyalis Jokowi: Setelah Budi Arie Dipecat, Kok Kayak ODGJ Semua?
EVENT Bamsoet Puji Akbar Tandjung Tokoh Paripurna dari Aktivis-Negarawan

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini dinilai sebagai 'tokoh lengkap dan paripurna' yang telah menorehkan jejak penting bagi partai, bangsa, dan negara.

Kamis 14-Aug-2025 20:53 WIB

Bamsoet Puji Akbar Tandjung Tokoh Paripurna dari Aktivis-Negarawan
EVENT IPM Dukung Menko Zulhas, Visi Pemberdayaan Ekonomi Pemerintah Disebut Sudah Tepat

Ketua PP IPM Riandy Prawita berikan dukungan penuh kepada Menko Perekonomian Zulkifli Hasan soal visi pemberdayaan ekonomi rakyat.

Rabu 13-Aug-2025 20:51 WIB

IPM Dukung Menko Zulhas, Visi Pemberdayaan Ekonomi Pemerintah Disebut Sudah Tepat

Tulis Komentar