Jumat 01-Aug-2025 22:23 WIB
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Isu mengenai dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali memanas dengan munculnya pendapat sejumlah tokoh.
Dalam program ROSI yang ditayangkan KompasTV pada Kamis (31/7/2025) malam, mantan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2018–2021, Prof Koentjoro, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Rismon Sianipar, sosok yang paling vokal menggugat keabsahan ijazah Jokowi.
“Saya sayang pada Pak Rismon. Saya sungguh-sungguh khawatir Bang Rismon itu dimanfaatkan. Politik itu butuh panggung,” ujar Prof Koentjoro dalam acara tersebut.
Ia menilai bahwa situasi yang sedang berkembang saat ini, di mana isu ijazah palsu terus digaungkan di ruang publik dan media sosial, justru membuka celah bagi aktor-aktor politik tertentu untuk memanfaatkan momentum demi kepentingan pribadi atau kelompok.
“Bang Rismon ini sudah menciptakan post truth di Indonesia. Sudah banyak dukungan. Bahkan dari analisis percakapan di media sosial, ia bisa dibilang sudah menang,” lanjutnya.
Koentjoro meyakini bahwa panggung yang tercipta dari isu ini sangat potensial dimanfaatkan untuk memperkuat citra politik siapa pun yang terlibat, termasuk secara mengejutkan kemungkinan Jokowi sendiri.
“Bisa jadi Pak Jokowi sendiri yang memanfaatkan. Karena ini adalah panggung yang membuat beliau semakin dikenal. Barangkali kalau isu ini tidak ada, nama Pak Jokowi sudah mulai tenggelam. Tapi karena ini, beliau tetap muncul terus,” ucapnya.
Pernyataan Koentjoro itu memicu pertanyaan lebih lanjut dari host acara, Rosiana Silalahi, tentang siapa sebenarnya pihak yang dimaksud bisa mengambil keuntungan dari situasi ini.
Koentjoro menjawab dengan nada hati-hati, menyiratkan bahwa dalam dunia politik, popularitas sering kali menjadi alat penting untuk mempertahankan pengaruh.
Sementara itu, Rismon Sianipar merespons keras pernyataan Prof Koentjoro.
Ia menolak keras anggapan bahwa dirinya sedang atau telah dimanfaatkan oleh pihak mana pun, termasuk oleh kepentingan politik tertentu.
“Saya nggak percaya itu statemennya Prof Koentjoro. Karena hal ini justru berkepanjangan dari pihak UGM sendiri yang tidak pernah menjawab apa pun dan justru terus menghindar,” tegas Rismon.
Rismon sejak awal dikenal sebagai sosok yang menuntut klarifikasi terbuka dari pihak UGM mengenai keabsahan ijazah Jokowi.
Namun hingga kini, ia menilai kampus tersebut belum memberikan jawaban yang memuaskan.
Konten Terkait