Rabu 03-Aug-2022 06:16 WIB
233

Foto : detik
brominemedia.com –
Perum Bulog buka suara soal tumpukan beras bansos yang dikubur di Depok, Jawa
Barat. Bulog menyebut beras tersebut rusak saat proses penyaluran, tetapi sudah
diganti oleh pihak pengantar atau transporter.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal awalnya
menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai transporter untuk
mengantarkan beras kepada warga penerima manfaat.
"Dalam program tersebut tidak ada warga yang dirugikan,
mengingat hasil evaluasi dan monitor yang dilakukan Bulog, termasuk peran
pengantarnya pada saat itu berjalan baik sebagai mana mestinya," kata
Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/8).
Dia mengatakan warga penerima beras bantuan presiden telah
menerima beras dalam kondisi baik. Menurutnya, beras itu merupakan program
bantuan presiden periode Mei-Juni 2020 yang ditujukan kepada sekitar 3 juta
warga yang terkena dampak pandemi COVID-19.
Iqbal mengatakan pengeluaran beras dari gudang selalu
dicatat dan dicek kualitasnya. Dia mengatakan pembagian peran antara Bulog
sebagai penyedia beras dan pihak ketiga sebagai pengantar juga sudah jelas.
"Semuanya tercatat jelas. Setiap pengeluaran beras dari
gudang ada dokumen serah terima barang yang menyebutkan beras diterima dalam
kondisi baik, dan selanjutnya penyaluran beras tersebut menjadi tanggungjawab
pihak transporter. Memang dalam proses pengangkutan terbuka kemungkinan terjadi
gangguan-gangguan cuaca seperti hujan, kemasan pecah dan lainnya," kata
Iqbal.
Dia mengatakan Bulog saat itu menggandeng pihak ketiga untuk
mempercepat penyaluran beras bantuan presiden kepada warga terdampak COVID-19.
Dia menyebut kerja sama itu ditujukan agar warga bisa menerima langsung beras
di rumah.
"Kerja sama ini bertujuan agar warga terkena dampak
pandemi COVID-19 tetap tenang dan bisa melanjutkan aktivitas di rumah walau
secara terbatas," Iqbal.
Iqbal kemudian menjelaskan kronologi temuan beras yang
rusak. Dia mengatakan pada periode Mei-Juni 2020, pihak pengantar akan
mengirimkan beras kepada warga penerima bantuan beras presiden.
Namun, katanya, ada kendala yang mengakibatkan beras
tersebut mengalami kerusakan dalam perjalanan. Iqbal mengatakan pihak ketiga
segera menghubungi Bulog untuk membeli beras pengganti agar segera diantar
kepada warga penerima.
Dia mengatakan pihak ketiga sudah menggantinya dengan beras
berkualitas baik dan diterima juga oleh warga penerima manfaat. Sementara,
beras yang rusak tersebut menjadi tanggung jawab pihak ketiga dan bukan
tanggung jawab Bulog.
Sementara itu, diketahui kasus beras bansos yang ditimbun
oleh JNE di Depok telah diambil alih oleh Polda Metro Jaya. Penyidik
dijadwalkan akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi penimbunan bansos
tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan
peninjauan itu tidak hanya dilakukan oleh penyidik Polda Metro Jaya. Tapi juga
ada pihak Kementerian Sosial (Kemensos) dan Bulog.
"Besok kita akan cek lapangan. Kita akan mengundang
media termasuk dari Kementerian Sosial, kemudian dari Bulog," kata Zulpan
saat dihubungi, Selasa (2/8).

Konten Terkait
Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kota Depok digelar di Depok Open Space (DOS) II pada Jumat (25/4/2025) malam.
Jumat 25-Apr-2025 20:37 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk mempercepat penanganan sampah dengan menggandeng pihak ketiga, baik dari dalam maupun luar negeri.
Rabu 16-Apr-2025 20:30 WIB
Perum BULOG Cabang Mojokerto mencatatkan prestasi membanggakan dalam serapan gabah dan beras.
Rabu 16-Apr-2025 20:26 WIB
Seorang pria ditemukan bersimbah darah di rumah kontrakannya di Depok, Jawa Barat. Diduga, pria berinisial MD menjadi korban penganiayaan.
Rabu 26-Mar-2025 21:15 WIB
Saat ini petani mulai memasuki masa panen. Diperkirakan puncak musim panen akan terjadi bulan April 2025. Namun gabah petani di sejumlah daerah tak terserap Bulog dengan berbagai alasan.
Selasa 25-Mar-2025 21:00 WIB