Senin 17-Oct-2022 14:57 WIB
237

Foto : wartakota
brominemedia.com –
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah memeriksa Paguyuban Supporter
Timnas Indonesia (PSTI) terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 korban
jiwa di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/10).
Ketua PSTI Ignatius Indro menyampaikan, sepihak suppoter
hanyamenjadi objek pendulang keuntungan, namun minim edukasi dari Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Kami menyampaikan Komnas bahwa supotrter selama ini
masih dijadikan objek. Belum menjadi supyek, sehingga diambil keuntungan baik
penjualan tiket, merchandise," ucap Ignatius di Kantor Komnas HAM, Menteng,
Jakarta Pusat, Senin (17/10).
Ignatius menyebutkan, sudah berkali-kali berkomunikasi
langsung dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule untuk membahas
edukasi terhadap suporter, namun tidak ada perhatian yang signifikan.
"Namun kami tidak melihat kinerjanya untuk suporter
sampai sejauh ini, bagaimana edukasi itu dilakukan seperti apa," kata
Ignatius.
"Kami tidak melihat bahkan masalah rivalitasnya
sendiri, ini antar klub menjurus kekerasan ini tidak ada pelatihan-pelatihan
khusus, terutama fans yang sampai akar rumput," lanjut Ignatius.
Selain itu, lewat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan nantinya dimuat aturan turunan yang mengakomodasi perhatian suporter.

"Kami meminta Undang-Undang Olahraga ini, aturan turunannya ini mengatur bahwa seluruh steckholder terlibat dalam edukasi, penanganan yang baik itu juga harus dilibatkan," ucap Ignatius.
Dalam Tragedi Kanjuruhan Komnas HAM menyampaikan salah satu pihak yang bertanggungjawab adalah PSSI.
Mereka juga meminta PSSI segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk merombak kepengurusan saat ini, termasuk mengganti Ketua Umum, Iwan Bule.
Hal itu disampaikan merujuk ke rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
"Sudah ada rekomendasi dari TGIPF gitu, Dan kalau misalnya saya pikir sudah tidak saatnya lagi untuk sedikit melawan rekomendasi itu, Karena kalau dia melawan, tetap menjadi ketua umum, tapi izin tidak dikeluarkan, izin liga segala, ini kan tidak berjalan PSSI-nya, sepak bolanya tidak akan berjalan," ucap Ignatius.
Konten Terkait
Aksi demontrasi mahasiswa dengan tajuk Indonesia Gelap menjadi bentuk luapan ekspresi ketidakpuasan terhadap beberapa kebijakan pemerintah. Aksi mahasiswa digelar di Jakarta dan sejumlah kota di Indonesia memicu spekulasi bahwa program pemerintah Presiden Prabowo menimbulkan kemarahan dan penolakan oleh para mahasiswa.
Selasa 18-Feb-2025 22:03 WIB
Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi periode 2014-2019 Prof. Aswanto dihadirkan Pasangan Calon Nomor urut 2, Ratu Zakiyah-Najib Hamas, dalam sidang pembuktian perselisihan hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Serang
Selasa 11-Feb-2025 20:19 WIB
Club Brugge akan menjamu Atalanta dalam pertandingan Liga Champions, berikut prrediksi skor, berita tim dan starting XI kedua tim
Selasa 11-Feb-2025 20:17 WIB
Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat terpilih bertemu Otto Hasibuan. Pertemuan itu terabadikan kamera dan dibagikan akun media sosial
Senin 10-Feb-2025 20:47 WIB
Mantan Anggota Bawaslu RI, Agustiani Tio Fridelina, mengungkapkan kisah pilu dan keprihatinannya setelah mendapatkan surat pencekalan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, ia sudah dinyatakan bebas murni atas kasus yang menjeratnya, dalam hal ini kasus Harun Masiku.Agustiani menceritakan hal tersebut saat mengadukan tindakan pencekalan oleh Lembaga Antirasuah ke Komnas HAM RI, di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin sore, 3 Februari 2025. Ia didampingi kuasa hukumny.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/nusantara/read/2025/02/03/654774/sambil-menangis-agustiani-tio-ngadu-ke-komnas-ham-dicekal-kpk-padahal-sedang-sakit-kanker
Senin 03-Feb-2025 20:25 WIB