Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

FINANCE

Ganjar Wanti-wanti soal Rencana Impor Beras: Jangan Sampai Harga di Petani Jatuh

Rabu 14-Dec-2022 07:00 WIB

173

Ganjar Wanti-wanti soal Rencana Impor Beras: Jangan Sampai Harga di Petani Jatuh

Foto : tempo

brominemedia.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginginkan rencana pemerintah mengimpor beras dikaji ulang. Dia khawatir pada masa mendatang, impor beras justru membuat harga di tingkat petani jatuh.

“Hitung juga ketika petani hari ini menanam, pertimbangkanlah jerih payah mereka. Jangan sampai nanti beras impor masuk, petani pas panen harganya jatuh lagi,” kata Ganjar di Semarang, Selasa, 13 Desember 2022.

Pemerintah sepakat melakukan impor beras sebanyak 200 ribu ton setelah Presiden Joko Widodo alias Jokowi menggelar dua kali rapat terbatas. Musababnya, total beras yang tersedia di Perum Bulog jauh dari batas stok minimal 1,2 juta ton. Per 6 Desember 2022 beras di gudang Bulog tersisa 494.202 ton. Total beras tersebut meliputi stok CBP 295.337 ton atau sebesar 59,76 persen dan stok komersil sebanyak 198.965 ton atau 40,24 persen.

Dengan demikian, dibutuhkan setidaknya 700 ribu ton untuk mencapai batas minimal stok CBP yang harus dipasok dari dalam negeri sebesar 500 ribu ton dan 200 ribu ton dari luar negeri. Kementerian Perdagangan akhirnya memberikan karpet merah kepada Bulog untuk mengimpor beras hingga 500 ribu ton.

Sebelum impor terjadi, Kementerian Pertanian dan Bulog berselisih data soal ketersediaan beras. Bulog menyatakan stok beras di gudangnya tiris. Sebaliknya, Kementerian Pertanian menyebut stok beras di Bulog aman sampai akhir tahun.

Ganjar Sebut Kondisi Petani Sedang Sulit

Ganjar menyebut saat ini petani tengah mengalami kesulitan mendapatkan pupuk. Sebab, subsidi pupuk yang diterima petani tidak seratus persen. Sementara itu pada saat yang sama, obat-obatan hama mengalami kenaikan harga. Dengan demikian, ia menggambarkan petani dalam kondisi yang rentan.

“Kalau kemudian hasil panennya tidak terbeli dengan harga yang wajar, itu artinya seluruh biaya produksi plus keuntungan yang diterima maka petani merugi hari ini,” ujarnya.

Karena itu, Ganjar menyarankan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, hingga Badan Pangan Nasional menghitung ulang untuk ketersediaan stok beras. Dia cemas impor beras justru akan membuat petani merugi.

“Hati-hati betul dengan data yang baik agar dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, termasuk Badan Pangan Nasional. Mereka menghitung dan memberikan informasi itu kepada masyarakat,” katanya.

Untuk menghitung stok beras, Ganjar berujar, pemerintah perlu melakukannya dengan baik. Sebab jika kebijakan impor terealisasi bersamaan dengan panen raya, pasokan beras di dalam negeri menjadi berlebih. Karena itu, Ganjar menekankan pemerintah perlu mempertimbangkan masa panen dari padi yang ditanam para petani.

“Saya lebih setuju sebenarnya bisa menjamin mereka, petani ini untuk dijamin harga jualnya sehingga Bulog bisa dikasih kapasitas yang lebih besar dan kemudian petani bisa mendapat keuntungan yang wajar,” ujarnya.

Ganjar pun memastikan saat ini stok beras di daerahnya aman. Kendati begitu, ia mengaku memahami pemerintah yang memiliki perhitungan khusus untuk impor beras, khususnya kekhawatiran jika terjadi bencana.

“Maka menurut saya, hitung dong dengan baik, terbukalah kepada publik agar publik tidak curiga,” ujar Ganjar. 

Konten Terkait

FINANCE Ganjar Wanti-wanti soal Rencana Impor Beras: Jangan Sampai Harga di Petani Jatuh

Ganjar menyarankan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, hingga Badan Pangan Nasional menghitung ulang untuk ketersediaan stok beras.

Rabu 14-Dec-2022 07:00 WIB

Ganjar Wanti-wanti soal Rencana Impor Beras: Jangan Sampai Harga di Petani Jatuh

Tulis Komentar