Selasa 13-Dec-2022 13:53 WIB
279
Foto : tempo
brominemedia.com -Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Pusat mengkaji ulang rencana
impor beras. Dia menilai keputusan itu akan merusak harga beras hasil produksi
petani dalam negeri.
Menurutnya, pemerintah sebaiknya memprioritaskan untuk
menyerap beras lokal ketimbang membeli dari luar. "Jangan sampai nanti
beras impor masuk, petani pas panen harganya jatuh lagi," kata Ganjar pada
Selasa, 13 Desember 2022.
Dia mengatakan selama ini petani juga kesulitan mengakses pupuk dan harga obat-obatan tanaman melonjak. "Kalau kemudian hasil panennya tidak terbeli dengan harga yang wajar itu artinya seluruh biaya produksi plus keuntungan yang diterima maka petani merugi," tuturnya.

Jika terpaksa tetap mengimpor, Ganjar meminta dihitung waktunya dengan periode panen petani dalam negeri. Sehingga beras hasil panen petani tetap diserap pasar dengan harga yang wajar.
Ia mengatakan kini juga harus dimulai mengembangkan diversifikasi pangan. Pasalnya kini masyarakat Indonesia sudah sangat ketergantungan dengan beras. Sehingga ketika persediaan beras menipis masyakat bisa beralih ke pangan lain seperti sagu, sorgum, umbi-umbian, dan lainnya.
Rencana impor beras, sebut Ganjar, juga harus diikuti dengan data yang valid ketersediaan beras dan kapasitas panen petani. "Terbukalah kepada publik, agar publik tidak curiga," ujar dia.
Konten Terkait
Pemerintah daerah bersama pemerintah pusat tengah menyiapkan hunian sementara dan hunian tetap
Senin 22-Dec-2025 20:20 WIB
Eko-tren OPOP adalah program unggulan Pemprov Jatim untuk menciptakan kemandirian ekonomi pesantren, santri dan masyarakat
Kamis 18-Dec-2025 20:10 WIB
Harbolnas 2025 kembali digelar dengan target transaksi Rp35 triliun. Pemerintah mendorong produk lokal agar belanja daring semakin meningkat.
Jumat 12-Dec-2025 20:15 WIB
Ketua Fraksi PKB di DPR RI, Jazilul Fawaid atau Gus Jazil melontarkan...
Senin 08-Dec-2025 20:12 WIB
Dindukcapil Jogja buka layanan rekam KTP-el Sabtu-Minggu sepanjang Desember 2025 bagi warga yang belum rekam data.
Rabu 03-Dec-2025 20:57 WIB






