Selasa 13-Dec-2022 13:53 WIB
255
Foto : tempo
brominemedia.com -Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Pusat mengkaji ulang rencana
impor beras. Dia menilai keputusan itu akan merusak harga beras hasil produksi
petani dalam negeri.
Menurutnya, pemerintah sebaiknya memprioritaskan untuk
menyerap beras lokal ketimbang membeli dari luar. "Jangan sampai nanti
beras impor masuk, petani pas panen harganya jatuh lagi," kata Ganjar pada
Selasa, 13 Desember 2022.
Dia mengatakan selama ini petani juga kesulitan mengakses pupuk dan harga obat-obatan tanaman melonjak. "Kalau kemudian hasil panennya tidak terbeli dengan harga yang wajar itu artinya seluruh biaya produksi plus keuntungan yang diterima maka petani merugi," tuturnya.

Jika terpaksa tetap mengimpor, Ganjar meminta dihitung waktunya dengan periode panen petani dalam negeri. Sehingga beras hasil panen petani tetap diserap pasar dengan harga yang wajar.
Ia mengatakan kini juga harus dimulai mengembangkan diversifikasi pangan. Pasalnya kini masyarakat Indonesia sudah sangat ketergantungan dengan beras. Sehingga ketika persediaan beras menipis masyakat bisa beralih ke pangan lain seperti sagu, sorgum, umbi-umbian, dan lainnya.
Rencana impor beras, sebut Ganjar, juga harus diikuti dengan data yang valid ketersediaan beras dan kapasitas panen petani. "Terbukalah kepada publik, agar publik tidak curiga," ujar dia.
Konten Terkait
MENGEJUTKAN dan membikin banyak elemen kebakaran jenggot, bahkan tegang. Itulah terobosan Purbaya dalam menata-kelola keuangan negara. Bagaimana tidak? Terobosannya sangat di luar dugaan. Bisa dikatakan out of the box. Setidaknya, keluar dari sisi irama kebiasaan tata-kelola keuangan negara selama beberapa dasawarsa lalu.Satu sisi, masyarakat luas wajar harus terkejut. Karena, hilir dari terobosan kebijakannya mengarah pada manfaat besar untuk kepentingan rakyat. Sang engineer teknik elektro sek.
Kamis 30-Oct-2025 20:24 WIB
Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45) menyoroti capaian dan tantangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka setelah satu tahun menjabat. Menurut Kepala Lab...
Rabu 22-Oct-2025 20:23 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan kabar baik bagi masyarakat Jatim. Khusus besok, Rabu (22/10/2025), Gubernur
Selasa 21-Oct-2025 21:08 WIB
Analis Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh tidak efisien dan berpotensi terus merugikan negara.
Selasa 21-Oct-2025 21:07 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara terkait tantangan yang dilayangkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Selasa 21-Oct-2025 21:06 WIB






