Selasa 24-Jan-2023 23:10 WIB
180

Foto : wartakota
brominemedia.com
- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berupaya menangani kemiskinan ekstrem.
Ganjar menerangkan, kemiskinan ekstrem diukur dari pengeluaran mereka di bawah
Rp 400 ribu per bulan.
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, mereka yang masuk
kategori miskin ekstrem dikarenakan tidak bekerja. Oleh karena itu, untuk
menggenjot pengeluaran mereka agar tidak masuk kategori miskin ekstrem, butuh
adanya lapangan kerja.
Hal itu dikatakan Ganjar dalam pelaksanaan koordinasi
percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Pendapa Kabupaten Pemalang,
Selasa (24/1/2023). Menurutnya, ada dua wilayah di bagian barat pantura Jateng
yang perlu perhatian lebih soal kemiskinan, yakni Pemalang dan Brebes.
Ganjar mendapatkan solusi agar warga miskin bisa cepat
mendapatkan pekerjaan yaitu berkomunikasi dengan perusahaan di daerah setempat.
Hasilnya, perusahaan mau menerima masyarakat miskin untuk bekerja, bahkan yang
tidak punya skill sekalipun. Di Pemalang sendiri langsung ada sekitar 800
lowongan pekerjaan yang diharapkan bisa diisi warga yang masuk kategori miskin
ekstrem tersebut.
Meski perusahaan mau menerima masyarakat yang tak punya skill, namun Ganjar tak ingin itu dilakukan. Ia ingin warganya punya skill sehingga bisa diterima bekerja karena kemampuannya yang mumpuni.

Oleh karena itu, ucap dia, Pemprov Jateng menyediakan pelatihan. Setelah itu, pihaknya menggandeng perusahaan agar menerima warga yang masuk kategori miskin ekstrem.
Ganjar menekankan, pihaknya mulai mendorong kepada seluruh pemkab/pemkot sampai tingkat desa agar mendata untuk memastikan ke warga yang masuk kategori kemiskinan ekstrem dan kemiskinan yang tidak ekstrem. Jika perlu diintervensi, pemerintah punya gambaran intervensi apa yang akan diberikan.
Apakah sudah ada sumber keuangannya atau belum, jika belum maka bisa menggunakan CSR, Baznas, atau dari pihak lain. Termasuk soal pendidikan dari anak yang tidak sekolah, Ganjar siap memaksimalkan SMKN Jateng sebagai solusi agar anak-anak tersebut bisa sekolah.
"Karena sekolah dibutuhkan mereka yang rata-rata salah satu indikator kemiskinan adalah sekolah. Maka saya minta, cari orangnya, dengan tanda petik, harus berangkat ke sekolah, kita memberikan fasilitas. Mudah-mudahan dari SMK Jateng itu kan ada tiga sekarang, tambah 15 kan ada 18. Bisa kita titipkan sana-sini," terang Ganjar.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menuturkan, kemiskinan itu bukan masalah fisik tapi juga masalah mental.
"Tapi lebih dari itu, kemiskinan itu selesai kalau punya pendapatan. Caranya, tadi pak Gubernur menyampaikan, saya selaku Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jateng kami mendata, industri di seputaran kabupaten yang ekstrem itu sudah kita ajak bicara," kata Sujarwanto di lokasi kegiatan.
Hasilnya, kata dia, pemerintah berusaha agar perusahaan memprioritaskan afirmasi tenaga kerjanya adalah mereka dari kalangan miskin ekstrem.
"Pemalang saja dengan cepat sudah ada, dapat 800 lowongan yang dapat dimasuki dari warga miskin. Cara-cara seperti itulah percepatan akan terjadi. Dan pak Gubernur meminta kreativitas ditingkatkan, di tingkat desa dan melibatkan banyak pihak," jelasnya.
Konten Terkait
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berupaya menangani kemiskinan ekstrem. Ganjar menerangkan, kemiskinan ekstrem diukur dari pengeluaran mereka.
Selasa 24-Jan-2023 23:10 WIB