Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

HIBURAN

Film KKN di Desa Penari dan Pro Kontra Ceritanya

Selasa 07-Jun-2022 09:32 WIB

1,158

Film KKN di Desa Penari dan Pro Kontra Ceritanya

Foto : BROMINE MEDIA

Film KKN Di Desa Penari yang mulai ditayangkan di bioskop tanggal 30 April 2022 mendapatkan beragam respon dari masyarakat. Film karya Sutaradara Awi Suryadi ini sudah meraup lebih dari 7 juta penonton. Angka ini praktis membawa film ini menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Cerita yang disajikan di film KKN Di Desa Penari merupakan film bergenre horror yang merupakan versi visual dari kisah horror yang ditulis akun Simpleman di Twitter pada pertengahan tahun 2019.

Tidak pelak, film ini mendapatkan banyak pujian juga kritikan atas cerita maupun produksi yang disajikan. Ulasan dan tanggapan disampaikan oleh berbagai netizen di sosial media. Salah satunya yakni pemilik akun Har Toyo di dalam salah satu unggahannya di facebook.

Menurut Har Toyo, film KKN di Desa Penari ini tidak menghormati pada budaya Nusantara. Hal ini dikarenakan symbol yang menarasikan bahwa yang jahat dan pembunuh ialah mereka para penari tradisional dan pemain music gamelan di dalam film tersebut.

Kebudayaan jawa ini merujuk pada latar dan kebudayaan yang disajikan dalam film yang berdurasi 2 jam tersebut. Di dalam film disebutkan bahwa penunggu “Desa Penari” tersebut ialah seorang penari tradisional yang merupakan sosok siluman ular.

“Padahal budaya Nusantara yang dituangkan dalam bentuk tari, gamelan, selendang, dan sesajen bukan semata-mata soal ritual seni. Ada makna yang dalam dan spiritualitas terhadap hubungan manusia dan alam,” tulis Har Toyo di dalam unggahannya tanggal 19 Mei 2022.

Diketahui cerita di dalam film KKN Di Desa Penari merupakan kisah nyata yang terjadi pada tahun 2009 di sebuah desa di Kota “B”. Kisah ini ditulis ulang di twitter dan mendapat 199.000 suka dan 75.000 retweet hingga artikel ini diturunkan.

Kalau menurut Anda bagaimana?

Share:

Konten Terkait

HIBURAN Film - OOTD: Outfit of the Designer (2024)

OOTD: Outfit of the Designer adalah sebuah film drama romantis yang dibintangi oleh Jolene Marie hingga Givina.

Jumat 07-Feb-2025 21:05 WIB

Film - OOTD: Outfit of the Designer (2024)
HIBURAN Hwang Min Hyun Latihan Bela Diri Selama Delapan Bulan Demi Selami Karakter Petarung

Adegan dalam serial Study Group. (TVing)FILMUSIKU.com — Aktor yang juga ex personel Wanna One, Hwang Min Hyun, latihan seni bela diri selama delapan bulan demi memerankan karakter petarung. Dalam...

Selasa 04-Feb-2025 20:37 WIB

Hwang Min Hyun Latihan Bela Diri Selama Delapan Bulan Demi Selami Karakter Petarung
HIBURAN Dibalut Kontroversi, Drakor When the Phone Rings Tamat dengan Rating Tertinggi

Kendati demikian, ujung drakor yang disutradarai Park Sang Woo ini tercoreng dengan adegan negara fiktif Paltima dan Izmael yang dapat dikenali...

Senin 06-Jan-2025 20:22 WIB

Dibalut Kontroversi, Drakor When the Phone Rings Tamat dengan Rating Tertinggi
HIBURAN Plot Twist! No-eul Si Pink Guard di Squid Game 2 Merupakan Penembak Jitu

Season 2 Squid Game memberi penonton beberapa detail tentang masa lalu No-eul. Dia adalah pembelot Korea Utara yang meninggalkan keluarganya, termasuk putrinya

Jumat 27-Dec-2024 20:44 WIB

Plot Twist! No-eul Si Pink Guard di Squid Game 2 Merupakan Penembak Jitu
HIBURAN 'Nyanyi Sunyi dalam Rantang' Jadi Film ke-11 Garin Nugroho yang Tayang di IFFR

Sebelumnya, film Daun di Atas Bantal (Leaf on a Pillow) yang dirilis pada 1998 menjadi opening film IFFR 1999. Hingga dua tahun lalu, film horor Puisi Cinta Membunuh (Deadly Love Poetry) tayang di kompetisi Big Screen IFFR.

Kamis 19-Dec-2024 20:26 WIB

'Nyanyi Sunyi dalam Rantang' Jadi Film ke-11 Garin Nugroho yang Tayang di IFFR

Tulis Komentar