Senin 26-Dec-2022 12:56 WIB
254

Foto : tempo
brominemedia.com - Pejabat pertahanan sipil Filipina
pada Senin, 26 Desember 2022, menyatakan banjir Hari Natal telah memaksa hampir
46.000 orang mengungsi dari rumah mereka. Dua orang tewas dan sembilan lainnya
hilang setelah hujan deras musiman menggenangi sebagian wilayah selatan
Mindanao.
Bencana tersebut mengurangi perayaan pada hari libur
terpenting negara yang mayoritas beragama Katolik itu. "Air naik di atas
dada di beberapa daerah, tetapi hari ini hujan berhenti," kata pekerja
pertahanan sipil Robinson Lacre kepada AFP, seperti dikutip France 24, melalui
telepon dari kota Gingoog.
Kota Gingoog menyumbang 33.000 dari 45.700 orang yang dievakuasi dari rumah mereka. Penjaga pantai mengatakan telah menyelamatkan lebih dari dua lusin keluarga di kota Ozamiz dan kota Clarin saat puncak banjir. Penjaga pantai juga mengatakan angin kencang dan ombak besar menenggelamkan perahu nelayan pada Hari Natal di lepas pantai pulau tengah Leyte. Dua awak kapal tewas, sementara enam lainnya berhasil diselamatkan.

Foto-foto yang dirilis oleh penjaga pantai menunjukkan penyelamat berpakaian oranye menggendong balita yang diambil dari rumah di banjir setinggi pinggang. Dua kematian dilaporkan di kota Jimenez.
Filipina tengah dan selatan dilanda cuaca buruk saat memulai liburan Natal yang panjang. Jutaan orang di Filipina, negara berpenduduk 110 juta orang, melakukan perjalanan ke kampung halaman mereka untuk reuni keluarga selama periode ini.
Filipina termasuk di antara negara-negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa badai menjadi lebih kuat saat dunia menjadi lebih hangat.
Konten Terkait
Perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 di Filipina diwarnai oleh bencana banjir yang menyebabkan 46.000 orang mengungsi.
Senin 26-Dec-2022 12:56 WIB