Dua Kebo Bule Keraton Solo Mati Terpapar PMK, Bagaimana Nasib Kirab Malam 1 Suro?

Foto : kompas

brominemedia.com – Kirab malam satu suro yang diselenggarakan Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, terancam tanpa Kebo Bule keturunan Kiai Slamet.

Hal ini karena dari total 18 kebo bule yang dimiliki keraton, tujuh ekor terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) dan dua ekor lainnya mati karena hal yang sama, Minggu (24/7).

Adapun dua ekor kebo bule yang mati yakni kebo yang berusia 20 tahun berjenis kelamin betina bernama Apon, pada Kamis (21/7). Sedangkan satu lagi yakni kebo bule berusia dua hari, anak Nyai Juminten mati pada Minggu (24/7). Sementara itu, kirab malam satu suro direncanakan digelar pada 29 Juli mendatang.

“Dari Dinas tidak bisa dan saying lah, masih dalam pemulihan jalannya. Ini saja masih pincang-pincang,” kata Ketua Paguyuban Alun-Alun Selatan, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbai, Minggu (24/7).

Menurut GKR Timoer Rumbai, anak dari Nyai Juminten yang mati Minggu sore karena diduga terpapa PMK dari sang ibu sejak kelahirannya/

Kebo Bule keturunan Kiai Slamet itu mati sekitar pukul 17.00 WIB kemudian langsung dimandikan, dikafani dan dikubur di sekitar Kandang Mahesa.

Diketahui sebelumnya, penyuntikan vaksin PMK kebo bile dilakukan oleh tim dokter hewan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Solo, Jawa Tengah.

Menurut Kepala Bidang Veteriner Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Solo, Agus Sasmita, mengenai kemungkinan kerbau bule dikirab pada mala  1 suro masih menunggu perkembangan kondisi kesehatan kerbau.

Jika dipaksakan, tambah Agus, justru akan memperburuk kondisi kesehatan kerbau yang dalam masa pemulihan tersebut.

Agus mengatakan masa pemulihan kerbau bule yang terjangkit PMK membutuhkan waktu sekitar dua pekan, Namun jika kondisinya parah bisa hingga satu bulan.